Sunday, December 24, 2017

Cerita Dewasa - Masa Muda Yang Menggairahkan

Cerita Dewasa - Masa Muda Yang Menggairahkan

BACKTOSEKS - Saat itu saya masih duduk di kelas 1 SMA di salah satu SMA swasta di kota saya. Hari pertama masuk SMA, saya sangat Percaya diri karena badan saya yang dulunya gemuk akibat saya sakit lever selama sebulan menjadi langsing. Dan tentunya dengan ini saya semakin percaya diri. Ditambah lagi wajah saya yang memang menawan. Bisa membuat pria mudah jatuh hati.

Hari pertama masuk, saya sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat duduk saya ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik. Sering kali saya merasa dia sering memperhatikan saya secara diam-diam.

Setiap hari saya berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Rama mendekati saya. Dia menawarkan untuk mengantar saya pulang. Saya pikir daripada naik kendaraan umum akhirnya saya menerima tawarannya itu.

Setiap hari saya berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Rama mendekati saya. Dia menawarkan untuk mengantar saya pulang. Saya pikir daripada naik kendaraan umum akhirnya saya menerima tawarannya itu. Ternyata dia juga sudah membawakan saya helm. Sesampainya di rumah saya tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Saya pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kami pun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput saya walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggal saya.

Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia menawari saya untuk keluar nanti malam. Saya pun setuju. Pulang sekolah saya siap-siap, saya cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, saya pilih baju yang saya anggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia datang menjemput saya. Lalu kita berangkat ke bioskop. Saya benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop dia menyatakan perasaannya kepada saya. Bagaikan disambar petir, saya pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam saya juga menaruh perasaan padanya.

Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan, kemudian kami bertengkar hebat sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf pada saya. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota. Kemudian saya minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya nenek saya, saya pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya saya bisa pergi. Sesuai waktu yang di janjikan saya menunggu Rama di rumah sahabat saya. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.

Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran besar yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu. Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bath tub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.

Karena saya rasa seluruh tubuh saya tidak fresh saya pun pergi mandi. Sementara Rama masih keluar untuk membelikan majalah dan camilan. Saya Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai saya mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja saya beli sebelumnya. Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulit saya yang kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihat saya terangsang. Kemudian saya pakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan saya berbaring di ranjang sambil nonton TV.

Tak lama kemudian Rama kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja saya matikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja saya nyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun saya buka dan saya lempar begitu saja. Kemudian saya tata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga saya bisa bersandar dengan enak. Saya usap-usap tubuh saya sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali saya pakai.

Tak lama kemudian Rama keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihat saya, kemudian sambil tersenyum dia berkata,

“Kamu benar-benar seksi sayang..”

Dia pun mendekati saya sampai di bibir ranjang, saya pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lutut saya. Saya belai rambut Rama yang baru setengah kering, saya ciumi wangi rambutnya. Kemudian ciuman saya pun turun, hidungnya saya kecup, bibirnya saya kecup dan saya lumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggang saya sambil sesekali mengusap punggung saya. Saya rasakan ciuman Rama makin hebat, lidah kami saling berpagutan, saya rasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leher saya yang membuat jantung saya makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dada saya yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang saya pakai karena ukurannya memang besar, 36C.

Saya rasakan lidah Rama turun dari leher menyusuri dada saya, kemudian tangannya menurunkan lingerie saya di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit indah saya. Matanya tak pernah lepas dari dada saya sambil dia berkata,

“Payudaramu bagus banget sayang.. bikin gak tahan…”

Saya hanya tersenyum sambil mata saya mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan. Dia meremas-remas dengan mesra buah dada saya sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Saya lihat benar-benar tidak muat buah dadsaya dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan saya, keindahan yang saya miliki. Saya pun mengerang,

“Aaacchh.. Rama.. kau pinter banget ngisepnya.. aacchhh…”

Tanpa saya sadari tangan saya sudah membuka handuk yang dipakai Rama yang saya biarkan jatuh begitu saja. Dan dapat saya lihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah menantang saya. Memang saya akui batang kejantanan Rama cukup besar, panjangnya mungkin hampir 18 cm, dan hal inilah yang mungkin membuat saya selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.

Saya usap-usap kepala kemaluannya, saya rasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuat saya makin terangsang. Saya tundukkan kepala saya lalu saya jilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya saya jilat sambil saya usap-usap. Kemudian saya dorong tubuh Rama sampai dia terduduk di sofa, lalu saya berjongkok di depannya, saya jilati terus batang kejantanannya kemudian saya masukkan seluruhnya ke dalam mulut saya sambil lidah saya berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Rama mengerang,

“Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..”

Saya merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja saya semakin bergairah melihatnya. Saya mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Rama, makin lama gerakan saya makin cepat sambil saya genggam dan saya putar-putar. Dia mengerang lagi,

“Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchhh…”

Saya tidak menghiraukannya, saya kocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian saya hisap-hisap, saya rasakan tubuh Rama menegang,

“Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann…”

Makin saya percepat kocokan tangan saya, kemudian saya hisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., “Croott.. ccrrooott..” Saya rasakan air mani Rama memenuhi mulut saya, langsung saya telan sambil tetap saya jilat batang kejantanannya kemudian saya jilati seluruh permukaan bibir saya sambil saya remas-remas buah dada saya, saya lihat Rama lemas sesaat..

Saat saya sedang asyik meremas-remas buah dada saya sendiri, saya lirik dia dengan pandangan sayu dan seksi. Tiba-tiba Rama mengangkat tubuh saya dan membaringkannya di ranjang. Dia mengulum buah dada saya sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perut saya sambil tangannya merambat ke bagian kemaluan saya dan mengusap-usap klitoris saya yang rasanya sudah membesar. Saya menggeliat sambil mengerang,

“Aacchhh.. Rama.. nikmat…”

Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merah saya yang sangat seksi itu. Dia usap-usap klitoris saya yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitoris saya sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaan saya. Benar-benar nikmat saya rasakan, saya gigit bibir saya sambil tangan saya tak henti-hentinya memilin puting saya sambil sesekali saya jilati buah dada saya sendiri. Karena buah dada saya besar, saya tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Rama sedang sibuk di bawah sana, membuat saya menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Saya pun tak sabar lagi, saya berkata pada Rama,

“Ayo.. Rama.. masukkan kontolmu.. sayang.. akuu…”

Rupanya Rama telah paham maksud saya sebelum saya menyelesaikan kalimat saya, tiba-tiba.., “Slepp..” saya memekik,

“Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa saya dapat.

Belum sampai selesai saya rasakan nikmat, Rama sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggama saya dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favorit saya. Saya memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya. Goyangan Rama pun makin cepat. Saya rasakan batang kejantanannya sangat keras menghujam di dalam liang kewanitaan saya. Saya pun hanya bisa memekik,

“Rama.. aachhh.. nikmat sekali sayangg.. kontolmu emang nikmat..”

Rama pun tidak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai saya berkata,

“Rama.. aku mau keluarr sayaangg.. aku nggak tahann..”

Dia pun berkata, “Kita sama-sama sayaang..”

Batang kejantanan Rama makin cepat ritmenya. Kemudian saya rasakan nikmat yang luar biasa, tubuh saya menegang, melengkung hingga bagian dada saya terbusungkan.

“Aaacchh.. Rama.. aku keluarr…”

Saya rasakan liang kewanitaan saya sangat hangat. Tiba-tiba Rama menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga.

“Aachh.. aku juga sayang..” dan, “Creett.. crett..” Air mani Rama saya rasakan menyemprot dinding rahim saya.

Terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaan saya. Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumi saya dan membisikkan kata-kata cintanya, diusap-usapnya rambut saya yang membuat saya ketiduran sejenak. Ketika saya terbangun, saya langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Saya isi bath tub dengan air panas sampai penuh kemudian saya masukkan aroma parfume kesukaan saya dengan sedikit minyak lalu saya berendam di dalamnya, benar-benar nikmat.

Saya hampir ketiduran ketika saya rasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambut saya. Saya buka mata saya, saya lihat Rama sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Saya lihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium kening saya, terus menyusur hidung saya hingga akhirnya kami berciuman lagi. Tangannya mengusap-usap buah dadsaya, membuat birahi saya bangkit kembali. Kemudian saya usap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri.

Dia masuk ke bath tub, saya pun menggeser badan saya hingga saya terduduk di tepi bath tub. Kemudian dia naikkan paha saya sampai posisi saya mengangkang, saya tarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluan saya lalu saya usap-usapkan di klitoris saya. Saya menggelinjang kenikmatan. Perlahan saya masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamsaya dan Rama mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaan saya.

“Aaachh.. kamu nakal Rama…” erang saya.

Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu saya rasakan gerakan Rama sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiri saya ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, saya remas-remas buah dadanya sambil kami terus berciuman. Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan..,

“Aaacchh.. sayaang…” dia memekik sambil memeluk erat tubuh saya.

Saya rasakan kembali air maninya membasahi dinding rahim saya. Kemudian saya cium dia dengan mesra sambil saya belai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Saya menyabuni dia dan dia menyabuni saya bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.

Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Rama mencapai 7 kali orgasme, dan saya sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang berbulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami. Saya dan Rama begitu bahagia. Meskipun kami sekarang sudah tidak bersama lagi.

Posted by : Miracle Tan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.