Cerita Dewasa - Selingkuh dengan isteri temanku efek obat perangsang
Back to Seks - Perkenalkan namaku Riyan, usiaku 25 tahun, Aku sudah mempunyai usaha sendiri yang sudah hampir mapan jadi bisa dibilang ekonomiku lumayan cukup. Dan aku sudah punya rumah sendiri. Aku sudah lama banget tidak bermain di rumahnya temanku yang bernama Budi karena masing-masing punya kesibukan sendiri.
“Tok tok tok”
Lalu aku bukakan pintu, aku sempet agak kaget ternyata yang datang isterinya “namanya Nisa”.
“Heee, ayo silahkan masuk silahkan duduk mari-mari, ” sapaku.
Kemudian aku pun juga ikut duduk di ruang tamuku.
“Ada apa ya Mbak, tumben datang kesini sendirian?” tanyaku.
“Emm…aku lagi bertengkar mas sama Mas Budi” jawab Nisa.
“Ada apa to berantem segala kok tumben sampai kamu kesini, ” tanyaku kembali.
“Mas Budi maunya menang sendiri mas, gak pernah ngalah, egois,” jawab Nisa.
“Coba cerita sama aku memang ada apa?” tanyaku kembali.
“sudahlah mas aku udah males bahas semua itu” Jawab Nisa
“Oh ya kalau gak mau cerita gak apa” jawabku.
“Oh sampai gak aku buatkan minum, mau minum apa Nisa?” Aku sampe lupa menawarimu minum, hehehehe.
“Apa saja mas” jawab Nisa.
Sampai dibelakang aku membuatkan minum, tapi di pikiranku malah kemana-mana kayak kemasukan setan mana sampai mempunyai pikiran aneh-aneh dan jelek sampai aku berfikiran untuk ngentot denganya, Aku berdiri terdiam sebentar di belakang entah pikiran kotor itu tiba-tiba datang lagi. Lalu Aku menuju ke ruangan pribadiku untuk mengambil obat perangsang sebentar . Lalu aku mencampurkan obat perangsang yang berada di minuman Nisa yang baru aku buatkan dan mencampurnya biar di minum olehnya.
“Nisa ini minumanya maaf agak lama” ucapku kepada Nisa.
“Iya gak papa mas, Malah ngrepotin Mas,” jawab Nisa.
“Ayo silahkan diminum Nisa”
Akhirnya Nisa pun meminum minuman yang aku buatkan tadi. Kami melanjutkan obrolan-obrolan, dan Nisa mulai cerita masalhnya dengan suaminya secara panjang lebar tentang rumah tangganya. Aku hanya mendengarkan ceritanya dan hanya memberikan saran-saran sedikit, masalhnya Suaminya adalah temanku dekatku. Setelah 15 menitan kami ngobrol panjang lebar Nisa mulai kayak orang kepanasan (dalam batinku apa obatnya mulai bereaksi). Lalu aku tanya sama dia,
“ Kenapa kamu Nisa,?” tanyaku.
“Badanku rasanya tiba-tiba kayak kepanasan Mas, gak tau kenapa” jawab Nisa.
“Kamu mending pindah ke ruang TV disitu ada AC nya dan kamu bisa istirahat disana” Aku menawarkan diri.
Nisa ternyata langsung mau ke ruang TV itu dan aku nyalakan Acnya,
“Nisa aku tinggal kebelakang bentar ya ” Ucapku.
“Ya mas silahkan” jawab Nisa.
Aku hanya berpura-pura ke kamar mandi dan aku mengintip dari belakang tentang keadaan Nisa, Di ruanagan TV aku melihat Nisa mulai kayak reaksi obatnya, dan dia memulai aksinya tanganya digerakkan di lehernya lalu kebawah sampai bajunya ke buka seperti orang bringas kepanasan lalu membelai-belai rambutnya, sambil meremas halus toketnya yang besar dari luar baju, karena dia masih memaki baju, lalu tangannya yang satu reaksi ke memeknya meski dari luar dia mengusap-ngusap memeknya dari luar celana dalamnya. Aku hanya diam sambil melihat Nisa sedang over birahi, aku lama-lama terangsang juga dan aku gak tahan melihatnya yang seperti itu lalu aku mendekatinya.
Aku mau menyapanya, dan aku sebenarnya mau tanya tanpa nbosa basi aku sebelum ngomong Nisa langsung menarik tanganku dan langsung mencium bibirku. Nisa langsung melumat bibirku sangat Hot sekali dan akupun pun membalasnya dengan sama bringasnya, dan Nisa berbicara agak lembut di tempelkan ke telingaku ,
“Aku mau ngeseks sama mas Riyan puaskan aku Mas?” rintihan Nisa sambil menggulati tubuhku.
Akupun langsung bersemangat dengan kata-katnya Nisa tadi. Tanganku lalu memulai ke buah dadanya, sambil aku menciumi lehernya kanan kiri dan meremas remas Buah dadanya Nisa, sangat kenyal meskipun masih dari luar dan dia masih pakai baju. Lalu tangan Nisa memulai megang tongkatku atau penisku yang sudah berdiri tegang dan sangat keras sekali.
Lalu aku membuka bajunya kulepaskan bajunya dulukubuka dan kulepaskan BH nya sekalian melihat buah dadanya yang masih kenceng dan montok, aku sangat bernafsu sekali langsung meremas-remas dan menjilati kedua putingnya satu-satu yang agak kemerahan. Nisa mendesah kenikmatan,
“Aaaahhhh….Aaaahhhh.Ehhhhhhh..Emhhhhhh…aku pengen mas” rintihan Nisa.
Aku masih melumat batang puting Nisa lalu aku memulai membuka celana Nisa beserta celana dakamnya kemudian aku memasinkan memeknya lalu jariku aku masukan kedalam memeknya Nisa sambil kukocok-kocokan dia malah tambah merintih keenakan,
“Aaahhhhhhhhhhhh….. Mas..” rintihan Nisa.
Aku masih mengocok memeknya dengan jari tengahku lama kelamaan aku keluarkan jariku dari memeknya. Kira-kira berlangsung 15 menit berselang Nisa mau keluar,
“Mas..Aku… Keluuuuaaarrrr…….aahhhhhhhhhhhhhhh emhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Nisa orgasme saat kukocok memeknya.
Setalah Nisa orgasme aku melepaskan jariku dari memeknya lalu aku buka celanaku dan celana dalamku lalu aku dekatkan tongkatku di hadapanya Nisa, dia langsung menjilati batang tongkatku sambil diciumi dan melumat batangku sambil menikmatinya saat,melumatinya dan sampai pol batang tongkatku di lumatnya. Aku tersentak mesra karna saat melumatnya enak banget sampai teras kemnikmatan yang tiada dua nya dan sambil dua telor tongkatku di ciuminya. Aku sambil meremas remas buah dadanya. Selama aku batang tongkatku di lumatinya selama 10 menit aku mencabutnya dan Nisa tak suruh tiduran mengambil posisi yang enak. Lalu kubuka lebar kedua kaki atau pahanya Nisa, lalu kujilati memeknya dan kuciumi memeknya dan kumainkan klitorisnya, dan Nisa menikmatinya dan merintih,
“Ahhhhhhhhhhhh,,sshhhhhhhh,,ssshhhhhhh Mas…….sambil menggoyang-goyangkan badanya”
Lalu aku berdiri dan kumasukan batang tongkatku
“Lheeeeeeeesssss” seluruh penisku kumasukan di dalam memeknya.
Ku gerakkan pinggulku sambil maju mundur-maju mundur Batang tongkatku yang berada di dalam memeknya. Sambil kupercepat gerakanku Nisa mendesah lagi,
“Aaaaaahhhhhh..Mas…emhhhhhh” Dia menikmati hubungan seks ini.
Aku terus menggerakan gaya maju mundurku dengan cepat dan memeknya yang terasa sangat enak sekali. Sekitar 15 menit berjalan dengan aku ingin berganti posisi dengan Nisa berposisi nungging, lalu aku menyuruh Nisa berposisi nungging. sekarang tubuh Nisa tak suruh nungging, lalu ku masukkan lagi batang tongkatku dari belakng dan aku menggenjot pelan maju mundur, Nisa menikmatinya. Aku berlanjut memaju maundurkan dari pantatnya yang semok membuat ku keenakan dan kunikmati gaya maju mundurku dari belakang. Kira-kira 5 menit dari belakang dan rintihannya,
“Aaaahhhhh…Aaaahhhhhhhh…..Mas ni maukeluar lagi,” kedua kalinya Nisa orgasme, raut wajahnya beda seperti sudah puas menyelimutinya.
Karena Nisa sedang orgasme lagi yang kedua kalinya aku berganti gaya lagi, sekarang nisa tak suruh tiduran lagi dan aku menindihnya dari atas lagi seperti gaya pertama tadi, Aku masukan Batang tongkatku lagi ke memeknya, lalu kumaju mundurkan Batang tongkatku sambil kuremas-remas buah dadanya.
“Aaaahhh,,,Mas….Mas….enak…..emhhhhhhhh” terucap dari Nisa saat sedang ku mainkan gaya mundurku dari sampai bunyi kencang sekali
“Ploooook….Plloookkk…..Pllllooookkk….sampi suara benturan tubuhku dengan Nisa menghiasi adegan seksku ini.
Sungguh luar biasa rasanya sangat enak sekali dan memeknya masih agak sempit, Batang tongkatku terasa seperti terjepit. Desahan Nisa semakin mengeras,
“Oooouuuuuhhhhhh…..Oooouuuuhhhhh…Ooouhhhhhhhhhh.” desahan Nisa pun semakin membuat aku bersemangat. Kupercepat gerakanku memaju mundurkan penisku.
10 menit kemudian aku mau orgasme aku lalu mencabut batang tongkatku dari memeknya dan aku mau keluarkan ke dadanya dan ku kenakan buah dadanya dan “crooootts….croootttsss…crooottsss….. aahhhhhhhhhhhhh”,
Terasa maniku habis setelah aku keluarkan di atas buah dadanya si Nisa dan membasahinya,
“Kamu sangat hebat sekali Nisa sampai aku pun puas melakukanya” Nisa tersenyum.
Kemudian aku menyuruh Nisa untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Dan setelah selesai dari kamar mandi kemudian gantian aku membersihkan diri di kamar mandi lalu Nisa aku suruh menuju ruang tamu depan dan aku suruh bersantai ria.
Tibalah malam hari sekitar jam setengah tujuh malam dia berpamitan untuk pulang dan aku mengijinkanya pulang. Lalu kami sering melakukan hubungan seks saat aku membututuhkanya setiap aku kepingin aku menyuruhnya ke rumahku. lalu aku mencium bibirnya kembali karena dia mau pulang. Dan Nisa selalu datang kerumahku dan selalu berakhir dengan berhubungan seks tanpa sepengetahuan suaminya yang dimana itu adalah teman atau sahabatku sendiri.
“Tok tok tok”
Lalu aku bukakan pintu, aku sempet agak kaget ternyata yang datang isterinya “namanya Nisa”.
“Heee, ayo silahkan masuk silahkan duduk mari-mari, ” sapaku.
Kemudian aku pun juga ikut duduk di ruang tamuku.
“Ada apa ya Mbak, tumben datang kesini sendirian?” tanyaku.
“Emm…aku lagi bertengkar mas sama Mas Budi” jawab Nisa.
“Ada apa to berantem segala kok tumben sampai kamu kesini, ” tanyaku kembali.
“Mas Budi maunya menang sendiri mas, gak pernah ngalah, egois,” jawab Nisa.
“Coba cerita sama aku memang ada apa?” tanyaku kembali.
“sudahlah mas aku udah males bahas semua itu” Jawab Nisa
“Oh ya kalau gak mau cerita gak apa” jawabku.
“Oh sampai gak aku buatkan minum, mau minum apa Nisa?” Aku sampe lupa menawarimu minum, hehehehe.
“Apa saja mas” jawab Nisa.
Sampai dibelakang aku membuatkan minum, tapi di pikiranku malah kemana-mana kayak kemasukan setan mana sampai mempunyai pikiran aneh-aneh dan jelek sampai aku berfikiran untuk ngentot denganya, Aku berdiri terdiam sebentar di belakang entah pikiran kotor itu tiba-tiba datang lagi. Lalu Aku menuju ke ruangan pribadiku untuk mengambil obat perangsang sebentar . Lalu aku mencampurkan obat perangsang yang berada di minuman Nisa yang baru aku buatkan dan mencampurnya biar di minum olehnya.
“Nisa ini minumanya maaf agak lama” ucapku kepada Nisa.
“Iya gak papa mas, Malah ngrepotin Mas,” jawab Nisa.
“Ayo silahkan diminum Nisa”
Akhirnya Nisa pun meminum minuman yang aku buatkan tadi. Kami melanjutkan obrolan-obrolan, dan Nisa mulai cerita masalhnya dengan suaminya secara panjang lebar tentang rumah tangganya. Aku hanya mendengarkan ceritanya dan hanya memberikan saran-saran sedikit, masalhnya Suaminya adalah temanku dekatku. Setelah 15 menitan kami ngobrol panjang lebar Nisa mulai kayak orang kepanasan (dalam batinku apa obatnya mulai bereaksi). Lalu aku tanya sama dia,
“ Kenapa kamu Nisa,?” tanyaku.
“Badanku rasanya tiba-tiba kayak kepanasan Mas, gak tau kenapa” jawab Nisa.
“Kamu mending pindah ke ruang TV disitu ada AC nya dan kamu bisa istirahat disana” Aku menawarkan diri.
Nisa ternyata langsung mau ke ruang TV itu dan aku nyalakan Acnya,
“Nisa aku tinggal kebelakang bentar ya ” Ucapku.
“Ya mas silahkan” jawab Nisa.
Aku hanya berpura-pura ke kamar mandi dan aku mengintip dari belakang tentang keadaan Nisa, Di ruanagan TV aku melihat Nisa mulai kayak reaksi obatnya, dan dia memulai aksinya tanganya digerakkan di lehernya lalu kebawah sampai bajunya ke buka seperti orang bringas kepanasan lalu membelai-belai rambutnya, sambil meremas halus toketnya yang besar dari luar baju, karena dia masih memaki baju, lalu tangannya yang satu reaksi ke memeknya meski dari luar dia mengusap-ngusap memeknya dari luar celana dalamnya. Aku hanya diam sambil melihat Nisa sedang over birahi, aku lama-lama terangsang juga dan aku gak tahan melihatnya yang seperti itu lalu aku mendekatinya.
Aku mau menyapanya, dan aku sebenarnya mau tanya tanpa nbosa basi aku sebelum ngomong Nisa langsung menarik tanganku dan langsung mencium bibirku. Nisa langsung melumat bibirku sangat Hot sekali dan akupun pun membalasnya dengan sama bringasnya, dan Nisa berbicara agak lembut di tempelkan ke telingaku ,
“Aku mau ngeseks sama mas Riyan puaskan aku Mas?” rintihan Nisa sambil menggulati tubuhku.
Akupun langsung bersemangat dengan kata-katnya Nisa tadi. Tanganku lalu memulai ke buah dadanya, sambil aku menciumi lehernya kanan kiri dan meremas remas Buah dadanya Nisa, sangat kenyal meskipun masih dari luar dan dia masih pakai baju. Lalu tangan Nisa memulai megang tongkatku atau penisku yang sudah berdiri tegang dan sangat keras sekali.
Lalu aku membuka bajunya kulepaskan bajunya dulukubuka dan kulepaskan BH nya sekalian melihat buah dadanya yang masih kenceng dan montok, aku sangat bernafsu sekali langsung meremas-remas dan menjilati kedua putingnya satu-satu yang agak kemerahan. Nisa mendesah kenikmatan,
“Aaaahhhh….Aaaahhhh.Ehhhhhhh..Emhhhhhh…aku pengen mas” rintihan Nisa.
Aku masih melumat batang puting Nisa lalu aku memulai membuka celana Nisa beserta celana dakamnya kemudian aku memasinkan memeknya lalu jariku aku masukan kedalam memeknya Nisa sambil kukocok-kocokan dia malah tambah merintih keenakan,
“Aaahhhhhhhhhhhh….. Mas..” rintihan Nisa.
Aku masih mengocok memeknya dengan jari tengahku lama kelamaan aku keluarkan jariku dari memeknya. Kira-kira berlangsung 15 menit berselang Nisa mau keluar,
“Mas..Aku… Keluuuuaaarrrr…….aahhhhhhhhhhhhhhh emhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Nisa orgasme saat kukocok memeknya.
Setalah Nisa orgasme aku melepaskan jariku dari memeknya lalu aku buka celanaku dan celana dalamku lalu aku dekatkan tongkatku di hadapanya Nisa, dia langsung menjilati batang tongkatku sambil diciumi dan melumat batangku sambil menikmatinya saat,melumatinya dan sampai pol batang tongkatku di lumatnya. Aku tersentak mesra karna saat melumatnya enak banget sampai teras kemnikmatan yang tiada dua nya dan sambil dua telor tongkatku di ciuminya. Aku sambil meremas remas buah dadanya. Selama aku batang tongkatku di lumatinya selama 10 menit aku mencabutnya dan Nisa tak suruh tiduran mengambil posisi yang enak. Lalu kubuka lebar kedua kaki atau pahanya Nisa, lalu kujilati memeknya dan kuciumi memeknya dan kumainkan klitorisnya, dan Nisa menikmatinya dan merintih,
“Ahhhhhhhhhhhh,,sshhhhhhhh,,ssshhhhhhh Mas…….sambil menggoyang-goyangkan badanya”
Lalu aku berdiri dan kumasukan batang tongkatku
“Lheeeeeeeesssss” seluruh penisku kumasukan di dalam memeknya.
Ku gerakkan pinggulku sambil maju mundur-maju mundur Batang tongkatku yang berada di dalam memeknya. Sambil kupercepat gerakanku Nisa mendesah lagi,
“Aaaaaahhhhhh..Mas…emhhhhhh” Dia menikmati hubungan seks ini.
Aku terus menggerakan gaya maju mundurku dengan cepat dan memeknya yang terasa sangat enak sekali. Sekitar 15 menit berjalan dengan aku ingin berganti posisi dengan Nisa berposisi nungging, lalu aku menyuruh Nisa berposisi nungging. sekarang tubuh Nisa tak suruh nungging, lalu ku masukkan lagi batang tongkatku dari belakng dan aku menggenjot pelan maju mundur, Nisa menikmatinya. Aku berlanjut memaju maundurkan dari pantatnya yang semok membuat ku keenakan dan kunikmati gaya maju mundurku dari belakang. Kira-kira 5 menit dari belakang dan rintihannya,
“Aaaahhhhh…Aaaahhhhhhhh…..Mas ni maukeluar lagi,” kedua kalinya Nisa orgasme, raut wajahnya beda seperti sudah puas menyelimutinya.
Karena Nisa sedang orgasme lagi yang kedua kalinya aku berganti gaya lagi, sekarang nisa tak suruh tiduran lagi dan aku menindihnya dari atas lagi seperti gaya pertama tadi, Aku masukan Batang tongkatku lagi ke memeknya, lalu kumaju mundurkan Batang tongkatku sambil kuremas-remas buah dadanya.
“Aaaahhh,,,Mas….Mas….enak…..emhhhhhhhh” terucap dari Nisa saat sedang ku mainkan gaya mundurku dari sampai bunyi kencang sekali
“Ploooook….Plloookkk…..Pllllooookkk….sampi suara benturan tubuhku dengan Nisa menghiasi adegan seksku ini.
Sungguh luar biasa rasanya sangat enak sekali dan memeknya masih agak sempit, Batang tongkatku terasa seperti terjepit. Desahan Nisa semakin mengeras,
“Oooouuuuuhhhhhh…..Oooouuuuhhhhh…Ooouhhhhhhhhhh.” desahan Nisa pun semakin membuat aku bersemangat. Kupercepat gerakanku memaju mundurkan penisku.
10 menit kemudian aku mau orgasme aku lalu mencabut batang tongkatku dari memeknya dan aku mau keluarkan ke dadanya dan ku kenakan buah dadanya dan “crooootts….croootttsss…crooottsss….. aahhhhhhhhhhhhh”,
Terasa maniku habis setelah aku keluarkan di atas buah dadanya si Nisa dan membasahinya,
“Kamu sangat hebat sekali Nisa sampai aku pun puas melakukanya” Nisa tersenyum.
Kemudian aku menyuruh Nisa untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Dan setelah selesai dari kamar mandi kemudian gantian aku membersihkan diri di kamar mandi lalu Nisa aku suruh menuju ruang tamu depan dan aku suruh bersantai ria.
Tibalah malam hari sekitar jam setengah tujuh malam dia berpamitan untuk pulang dan aku mengijinkanya pulang. Lalu kami sering melakukan hubungan seks saat aku membututuhkanya setiap aku kepingin aku menyuruhnya ke rumahku. lalu aku mencium bibirnya kembali karena dia mau pulang. Dan Nisa selalu datang kerumahku dan selalu berakhir dengan berhubungan seks tanpa sepengetahuan suaminya yang dimana itu adalah teman atau sahabatku sendiri.
Posted by : Miracle Tan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.