Cerita Dewasa - Tante Yores Mengajakku Ke Dalam Pesta
Back To Seks - Ani baru 20 hari tinggal bersama ibunya di Amerika. Untuk gadis yang baru beranjak dewasa ini sangat berat ditinggal pergi oleh Papa tercinta. Ibunya bekerja di dubes. Ani termasuk gadis yang kurang pergaulan, ia sebenarnya memiliki wajah yang lumayan dan tubuh yang montok.
Ibunya meminta bantuan Tante Yores, seorang Italia untuk membawa Ani ke pesta dansa yang khusus diselenggarakan bagi muda-mudi. Singkat kata Ani dan Tante Yores malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin.
Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi kesempatan untuk berias di ruang ganti. Tapi aneh, ketika sampai diruang ganti Tante Yores menyuruh Ani untuk membuka seluruh bajunya dan mengganti dengan pakaian dalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan pakaian pesta mirip halloween.
Pakaian yang ditawarkan berupa BH yang hanya berbentuk dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul mati, begitu kata Tante Yores sehingga kalau dipasang kedua kulit kerang tersebut tepat mengenai puncak buah dada indah milik Ani. Lebih-lebih lagi celana dalamnya hanya berupa kain yang dijahit pada tali yang kemudian diikatkan pada pinggang dengan simpul yang mudah dibuka. Tante Yores juga berpakaian sama.
Ani keberatan tetapi kata Tante Yores,
“Kalau kamu mau jadi dewasa ikuti saja apa yang Tante Yores lakukan”.
Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya kedua wanita ini hanya memakai seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong. Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka hanya memakai kain penutup tipis berwarna putih di bawah perut.
Kemudian Tante Yores berkata kepada salah satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante Yores mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu di balik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepaskan satu demi satu simpul yang menempel pada Tante Yores. Pelukan mereka makin bertambah mesra sampai akhirnya jari lentik tangan kiri Tante Yores meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk ke ruangan tersebut.
Kemudian Tante Yores menyuruh hal yang sama ke Ani, Ani terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat pada bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung membuka semua simpul dan meremas-remas payudara Ani.
Ani gelagapan. Ia bertambah terkejut ketika lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat pada vagina Ani. Ani mencoba meronta tetapi lelaki yang semula bersama Tante Yores ikut memegangnya.
Tante Yores berkata pelan kalau tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia akan terus sampai kamu orgasme. Tapi bagaimana bisa dekapan lelaki tersebut sangat erat.
Memang disela dekapan ia juga merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap penis lelaki itu menyentuh vaginanya dan perasaan itu terus memburu sampai tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di sekitar lubang kebahagian itu.
Pelan-pelan tangannya mulai menyentuh penis lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut mulai meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada Ani. Setelah jari Ani mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepaskan dan tersenyum.
Dengan perasaan berdegub Ani akhirnya masuk juga ke ruangan bersama Tante Yores, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum bugil. Mari tante kenalkan sama Richard. Ani bertemu dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut meskipun mereka tidak mengenakan kain selembarpun.
Richard membelakangi Ani sambil tangannya membelai salah gunung kembar yang indah kepunyaan Ani, sedangkan tangan yang lain memegang pusar Ani. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher Ani sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Ani.
Sekarang Ani merasa terbiasa dan timbul perasaan aneh pada diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang melakukan hal yang sama sehingga tidak terasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.
Setelah selesai merekapun mencari minuman, tradisi mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan disaat si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus vagina sang wanita dengan penisnya.
Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan penis si pria ke lubang kebahagiaan milik si wanita, maka walaupun minuman di mulut pria sudah habis ia akan terus membelai sampai si wanita terangsang sampai puncaknya.
Ani tidak tahu, ia mengikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut berlangsung ia kembali gelagapan dan coba meronta, tetapi lelaki lain di sekitar mereka malah membantu Richard dengan memegangi tangan Ani, agar Ani tidak dapat memegang penis Richard. Merekapun turut menciumi Ani sambil penisnya ditempelkan di belahan pantat Ani. Akhirnya permainan semakin panas. Tante Yores sendiri sedang melakukan hal yang sama.
Perasaan Ani semakin kacau, kemudian Richard diberi minum oleh Tante Yores. Dan dengan bantuan Tante Yores, Richard kembali dapat meminumkan Ani melalui mulutnya. Dalam setengah sadar Ani merasa sangat senang dan mengalami kenikmatan yang kedua setelah yang pertama di pintu masuk dan sekarang sudah bisa tersenyum. Ketika Richard mengajaknya duduk di kamar tidur.
Ani hanya tersenyum dan mencium penis Richard dengan bernafsu. Di kamar ini Richard melakukan hal yang sama tetapi lebih lembut. Tangannya meraba wajah Ani dan menelentangkan Ani di tempat tidur, kemudian ia meminumkan kembali Ani tetapi sekarang tidak ada minumannya.
Bibir mereka bertemu. Tangan Richard membelai lembut leher Ani terus turun ke dada dan hinggap di salah satu puncak gunung keindahan. Kembali Richard membelai payudara Ani ini sambil sekali-kali mencium puting dari pucak indah ini,
Ani mulai berkeringat tapi ia merasa nyaman ketika tangan Richard yang satunya lagi membelai sekujur tubuhnya mulai dari pantat, pusar lalu ke pahanya. Sampai akhirnya perasaan Ani tak tertahankan, degub jantungnya seirama dengan suaranya yang tertahan, “Ah…, ah”, dan tanpa sadar ia berkata ke Richard.
“Oh, luar biasa.., terus.., oh lagi dong Richard”.
Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar kembali cairan yang membasahi bulu-bulu vaginanya. Melihat itu darah Richard langsung berdesir ia memasukkan penisnya ke vagina Ani dan mulai melakukan pemompaan. Ani sekarang tidak meronta malah tersenyum dan merasa sangat nikmat walaupun ada sedikit rasa sakit.
Sampai suatu saat Richard merasa sangat bahagia dan penisnya mulai berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang vagina Ani. “Kamu benar-benar hebat”, begitulah kata Richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.
Ani tertidur lelap membelakangi Richard, dan Richard terus memeluknya mesra sampai keduanya tertidur. Keesokannya Ani terbangun di sekilingnya sudah tidak ada siapa-siapa kecuali Tante Yores. Ia terkejut ketika menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun, hampir ia berteriak dengan sadar cepat dikenakannya handuk.
Tante Yores berkata pelan, “Terima kasih kamu mau datang, ini video antara kamu dan dia anggaplah kenang-kenangan dari kami, mari kita pulang”.
Ibunya meminta bantuan Tante Yores, seorang Italia untuk membawa Ani ke pesta dansa yang khusus diselenggarakan bagi muda-mudi. Singkat kata Ani dan Tante Yores malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin.
Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi kesempatan untuk berias di ruang ganti. Tapi aneh, ketika sampai diruang ganti Tante Yores menyuruh Ani untuk membuka seluruh bajunya dan mengganti dengan pakaian dalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan pakaian pesta mirip halloween.
Pakaian yang ditawarkan berupa BH yang hanya berbentuk dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul mati, begitu kata Tante Yores sehingga kalau dipasang kedua kulit kerang tersebut tepat mengenai puncak buah dada indah milik Ani. Lebih-lebih lagi celana dalamnya hanya berupa kain yang dijahit pada tali yang kemudian diikatkan pada pinggang dengan simpul yang mudah dibuka. Tante Yores juga berpakaian sama.
Ani keberatan tetapi kata Tante Yores,
“Kalau kamu mau jadi dewasa ikuti saja apa yang Tante Yores lakukan”.
Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya kedua wanita ini hanya memakai seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong. Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka hanya memakai kain penutup tipis berwarna putih di bawah perut.
Kemudian Tante Yores berkata kepada salah satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante Yores mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu di balik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepaskan satu demi satu simpul yang menempel pada Tante Yores. Pelukan mereka makin bertambah mesra sampai akhirnya jari lentik tangan kiri Tante Yores meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk ke ruangan tersebut.
Kemudian Tante Yores menyuruh hal yang sama ke Ani, Ani terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat pada bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung membuka semua simpul dan meremas-remas payudara Ani.
Ani gelagapan. Ia bertambah terkejut ketika lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat pada vagina Ani. Ani mencoba meronta tetapi lelaki yang semula bersama Tante Yores ikut memegangnya.
Tante Yores berkata pelan kalau tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia akan terus sampai kamu orgasme. Tapi bagaimana bisa dekapan lelaki tersebut sangat erat.
Memang disela dekapan ia juga merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap penis lelaki itu menyentuh vaginanya dan perasaan itu terus memburu sampai tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di sekitar lubang kebahagian itu.
Pelan-pelan tangannya mulai menyentuh penis lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut mulai meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada Ani. Setelah jari Ani mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepaskan dan tersenyum.
Dengan perasaan berdegub Ani akhirnya masuk juga ke ruangan bersama Tante Yores, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum bugil. Mari tante kenalkan sama Richard. Ani bertemu dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut meskipun mereka tidak mengenakan kain selembarpun.
Richard membelakangi Ani sambil tangannya membelai salah gunung kembar yang indah kepunyaan Ani, sedangkan tangan yang lain memegang pusar Ani. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher Ani sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Ani.
Sekarang Ani merasa terbiasa dan timbul perasaan aneh pada diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang melakukan hal yang sama sehingga tidak terasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.
Setelah selesai merekapun mencari minuman, tradisi mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan disaat si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus vagina sang wanita dengan penisnya.
Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan penis si pria ke lubang kebahagiaan milik si wanita, maka walaupun minuman di mulut pria sudah habis ia akan terus membelai sampai si wanita terangsang sampai puncaknya.
Ani tidak tahu, ia mengikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut berlangsung ia kembali gelagapan dan coba meronta, tetapi lelaki lain di sekitar mereka malah membantu Richard dengan memegangi tangan Ani, agar Ani tidak dapat memegang penis Richard. Merekapun turut menciumi Ani sambil penisnya ditempelkan di belahan pantat Ani. Akhirnya permainan semakin panas. Tante Yores sendiri sedang melakukan hal yang sama.
Perasaan Ani semakin kacau, kemudian Richard diberi minum oleh Tante Yores. Dan dengan bantuan Tante Yores, Richard kembali dapat meminumkan Ani melalui mulutnya. Dalam setengah sadar Ani merasa sangat senang dan mengalami kenikmatan yang kedua setelah yang pertama di pintu masuk dan sekarang sudah bisa tersenyum. Ketika Richard mengajaknya duduk di kamar tidur.
Ani hanya tersenyum dan mencium penis Richard dengan bernafsu. Di kamar ini Richard melakukan hal yang sama tetapi lebih lembut. Tangannya meraba wajah Ani dan menelentangkan Ani di tempat tidur, kemudian ia meminumkan kembali Ani tetapi sekarang tidak ada minumannya.
Bibir mereka bertemu. Tangan Richard membelai lembut leher Ani terus turun ke dada dan hinggap di salah satu puncak gunung keindahan. Kembali Richard membelai payudara Ani ini sambil sekali-kali mencium puting dari pucak indah ini,
Ani mulai berkeringat tapi ia merasa nyaman ketika tangan Richard yang satunya lagi membelai sekujur tubuhnya mulai dari pantat, pusar lalu ke pahanya. Sampai akhirnya perasaan Ani tak tertahankan, degub jantungnya seirama dengan suaranya yang tertahan, “Ah…, ah”, dan tanpa sadar ia berkata ke Richard.
“Oh, luar biasa.., terus.., oh lagi dong Richard”.
Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar kembali cairan yang membasahi bulu-bulu vaginanya. Melihat itu darah Richard langsung berdesir ia memasukkan penisnya ke vagina Ani dan mulai melakukan pemompaan. Ani sekarang tidak meronta malah tersenyum dan merasa sangat nikmat walaupun ada sedikit rasa sakit.
Sampai suatu saat Richard merasa sangat bahagia dan penisnya mulai berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang vagina Ani. “Kamu benar-benar hebat”, begitulah kata Richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.
Ani tertidur lelap membelakangi Richard, dan Richard terus memeluknya mesra sampai keduanya tertidur. Keesokannya Ani terbangun di sekilingnya sudah tidak ada siapa-siapa kecuali Tante Yores. Ia terkejut ketika menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun, hampir ia berteriak dengan sadar cepat dikenakannya handuk.
Tante Yores berkata pelan, “Terima kasih kamu mau datang, ini video antara kamu dan dia anggaplah kenang-kenangan dari kami, mari kita pulang”.
Posted by : Mircale Tan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.