Wednesday, February 14, 2018

Cerita Dewasa - Ibu Yang Memenuhi Nafsuku

Cerita Dewasa - Ibu Yang Memenuhi Nafsuku

back To Seks - Sebenarnya saya sangat malu menceritakan kejadian tragis ini, namun ini adalah rahasia keluarga, saya dan mama. Itu adalah hari Minggu pagi, pertengahan Desember 2014, saat syuting semester genap, semester pertama setelah SMA.
Pada hari itu saya meminta mama untuk ke Solo, dia bilang ada reuni bersama teman-temannya di kota Solo. Dengan sepeda motor memberi mama sebagai hadiah ulang tahun ke 17 juga sebagai hadiah yang saya terima di salah satu sekolah negeri bonafide di kabupaten, saya antar mama ke Solo, tepatnya di kota Palur.
Sesampainya di tempat tujuan, sudah banyak teman yang hadir mama. Mereka datang berpasangan (mama janda saat saya di kelas II junior, papa tertangkap gadis hamil). Awalnya kupikir mereka pasangan atau ibu bersama anaknya seperti aku, tapi aku sangat sedih untuk waktu yang lama. Bagaimana tidak, meski perbedaan usia cukup jauh tapi mereka terlihat begitu intim.
Bahkan saat ibu mengenalkan saya pada teman-temannya sebagai anaknya, mereka semua tidak percaya, sebenarnya mereka bilang mama hebat dalam memilih pasangan. Beberapa pria, yang saya anggap sebagai suami mereka, adalah orang-orang yang mendorong saya.kumpulan cerita sex terbaru 2017

Menurut mereka, saya adalah orang yang beruntung bisa mendapatkan cewek seperti mama, disamping cantik, muda dan tidak pelit tapi yang terpenting banyak uang. Sebenarnya saya malu, marah dan kesal. Bagaimana agar tidak marah, mereka tetap tidak percaya bahwa saya adalah seorang mama sejati. Tapi demi melihat mama hanya tersenyum, aku tidak menunjukkan semuanya.
Dalam perjalanan pulang ibu cerita baru semuanya padahal sebenarnya mereka bukan suami istri atau ibu dengan anak mereka, mereka adalah pasangan idaman lainnya (PIL). Mama juga cerita mengapa hanya tersenyum saat mereka bilang aku seorang mama dan hanya sedikit membela diri bahwa aku adalah anak tunggalnya.
Ibu bilang sulit untuk menjelaskan kepada mereka bahwa saya adalah seorang mama sejati, karena mereka memiliki hati yang berbeda. Mama juga ceritanya kenapa mengajak saya ikut acara, selain itu saya juga seorang mama liburan akan sulit untuk menolak jika nanti (gigolo) pria yang mereka tawarkan kepada mama jadi datanglah. Selama ini sering mama diejek oleh mereka. Mama dikatakan sebagai janda muda cantik yang punya uang tapi kupon. Dan jadwal berikutnya, tahun baru (siang) di yogyakarta, di rumah Bibi Ina.
Dua minggu sejak pertemuan di Solo, Tahun Baru datang, 1 Januari 2015. Dengan motor yang sama saya antar mama ke rumah Bibi Ina di yogyakarta. Sengaja untuk acara ini saya meminta mama untuk membeli beberapa pakaian, saya tidak terlalu kehilangan prestise dengan anak laki-laki mereka. Saat kami sampai di rumah Bibi Ina, banyak teman mama telah hadir dengan centheng-centhengnya. Saat itu kami disambut dengan pelukan dan ciuman.
Rumah Bibi Ina cukup besar dan cukup luas untuk menampung lebih dari 30 orang. Acara dibuka dengan selamat datang selamat datang dan selamat tahun baru dari host, diikuti dengan makan bersama dan sebagainya acara “ngerumpi” biasa. Siapa yang tahu siapa yang tengah menyiapkan VCD porno? Mereka bilang itu normal untuk menghangatkan suasana dingin hujan.
Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan saya, pada usia 17 tahun ketika tingkat nafsu berkembang untuk menyaksikan semua ini. Mamapun juga tampak canggung padaku, apalagi saat Bibi Astuti dan pacarnya nampak asyik berciuman di sampingku dengan tangannya yang bersemangat berkeliaran dan suaranya cukup berisik. Dan di antara kegelisahan itu, Bibi Ina berbisik kepada kami jika kami bisa menggunakan ruangan di atas.
Sambil menyerahkan kuncinya dia pergi dengan pacarnya. Aku dan mama hanya tersenyum, tapi ketika aku toleh sekitar kosong, hanya ada Bibi Melani dan Tante Yayuk dan pasangan masing-masing, dimana pakaian yang mereka kenakan juga kebesaran dan tidak lengkap lagi. Dengan perasaan malu mama membawaku ke lantai atas.
Di lantai atas, di dalam ruangan disediakan untuk kita, tidak banyak yang bisa dilakukan. Kasur yang luas dan seprai putih polos hanya menambah gairah saya yang tidak bergairah. Mama minta maaf, mama bilang aktivitas seperti ini biasanya tidak diadakan di siang hari, dan baru kali ini mama ikut di dalamnya (biasanya mama tidak hadir jika tampil di malam hari). Saat keluar kamar mama sengaja membuat rambutnya terlihat berantakan (misalkan enggak ada yang mencurigakan, katanya).cerita dewasa bergambar

Waktunya pukul 15.30 WIB sudah usai. Pertemuan berikutnya di kediaman Tante Astuti di Solo, bertepatan dengan ulang tahun ulang tahun ke-42 Tante Astuti. Sejak kejadian mendadak di rumah Tante Ina, saat dalam perjalanan pulang, Ibu tidak banyak bicara. Es akhirnya meleleh saat kita memecah kandungan bensin.
Satu hal yang tidak bisa saya lupakan dari mama, saat keluar ruangan di atas tidak terlihat mama penolakan saat sekilas mencium pipinya dan bibirnya dan waktu akan perpisahan ibu juga terasa rileks saat tangan saya sekilas meremas payudaranya. Ketika saya menanyakan semua ini, Ibu hanya tersenyum dan mengatakan bahwa saya mulai nakal.
Sehari sebelum pertemuan di rumah Bibi Astuti mama bertanya kepada saya, mau ikut enggak apa karena malam hari dan ketakutan seperti rumah Bibi Ina yang lalu akan terulang. Karena bertepatan ulang tahun Tante Astuti saya sarankan hadir, masalahnya kalau harus terjadi yach itung-itung keberuntungan, kataku sambil bercanda.
5 Februari 2015 di rumah Tante Astuti hiruk pikuk. Maklum Bibi Astuti adalah janda yang sukses dengan anak muda. Dalam acara hari ini Tante Astuti sengaja mendekorasi rumahnya dengan suasana disko. Bunyi musik keras, asap rokok dan bau minuman beralkohol menelurkan hari ulang tahunnya.
Setelah memberi selamat dan mencicipi makan malam acara dilanjutkan dengan acara pentas. Sebenarnya mama pun berusaha untuk tidak bergerak dari tempat duduknya, tapi permintaan Susan untuk mama rela berdansa dengan Susan Susan sapa teman yang membuat mama rela bangkit. Aku tidak tahan melihat malu mama itu terutama hubungan Susan yang berusaha mencium mama, dan segera aku berdiri dan memaafkan hubungan bibi Susan dengan mama untuk berdansa denganku.
Pertahankan rasa malu, malu dan grogi. Saya menunggu pinggang ibu saya sambil menari kuajak menuju taman untuk keluar dari keramaian pesta. Taman dibangku bukan ketenangan yang saya dapatkan, itu ada Bibi Vita dan Bibi Mitha bersama pasangannya asyik dengan cinta. Abismally rela kembali sayang kepada ibu mama yang sudah cukup lelah untuk tidak merasa tidak nyaman dengan mereka karena meski kembali ke dalam harus melewati Bibi Vitadan Bibi Mitha.
Akhirnya mama memutuskan kita masih dibangku park sambil menunggu pesta berakhir. Bagi Bibi Vitadan Bibi Mitha tidak merasa malu, mama memintaku untuk menciumnya. Awalnya hanya pipi dan sekilas bibir tapi demi mendengarkan hawa nafsu Tante Yani, gairah mudaku tak bisa dipungkiri. Bukan hanya ciuman, justru pagutan yang lebih dominan dan tanpa sadar saat dimulai, tangan ini telah menjadi gerilya dalam pakaian mama, pemerasan, twist dan … .. sampai teriakan nafsu Bibi Mitha membangkitkan tingkah laku saya pada mama.
Dicampur dengan rasa malu, rasa bersalah dan entah bagaimana …. Dalam diri ini, saya mengajak mama untuk segera mengucapkan selamat tinggal kepada tuan rumah meski Bibi Astuti menyarankan agar kita tinggal di rumah.
Sesampainya di rumah kutumpahkan rasa ketidaksenonohanku atas kegilaanku. Lagi-lagi mama hanya tersenyum dan bilang tidak apa-apa, orang yang wajar lupakan dan terutama pelupa suasana seperti di rumah Ventures Bibi yang benar-benar bebas. Untuk bersenang-senang saya bertanya mengapa ibu tidak menolak. Kata mama sehingga Bibi Vitadan Bibi Mitha tidak terganggu apalagi saat itu aku tampak sangat bernafsu. Oleh mama saya tidak perlu memikirkannya dan saat masih tidur mama masih mencium pipi saya.
Tapi bagaimana saya tidak perlu memikirkan apa yang sudah ada sementara nafsu telah hancur. Karena masih belum bisa tidur, dengan terpaksa tengah malam (+ 02.00 wib) saya bangun mama. Di ruang tengah kucumbu mama, kucium, kupagut dan tangan ini tidak diblokir berkeliaran di sekitar tubuh mama. Tapi tangan ini akhirnya berhenti sebelum mencapai tujuan akhir, tempat yang sangat istimewa.cerita abg mesum

Di pagi hari tidak ada kemarahan di wajah mama saya, sementara sarapan pagi mama bahkan mengatakan bahwa saya mewarisi ciri papa nakal tanpa menegur kelakuan saya tadi malam. Bahkan mama menggelengkan kepalanya saat aku berangkat ke sekolah mencium bibirnya di depan pintu.
4 April 2015 sudah berusia 18 tahun, hari sudah lama menunggu siang. Hari itu saya menantikan hadiah ulang tahun khusus yang dijanjikan Ibu. Dua hari yang lalu, saya ditanya apa mama ingin merayakan ulang tahun saya. Saya sudah memiliki cukup hadiah ulang tahun seperti sepeda motor atau komputer. Akhirnya saya memberi tahu Ibu, jika Anda tidak keberatan saya menginginkan mama. Mama diam sebentar, ada perasaan tak percaya atau tidak bisa menerima permintaanku. Saya salah karena bercanda lagi dan mama langsung bertanya apa yang saya inginkan, saya bilang mama kalau saya tidak bercanda kalau mau mama.
Dua hari mama terdiam, dua hari kami tidak mengatakan apapun. Saya pikir Ibu marah atas permintaan saya sebelumnya. Pagi hari setelah sarapan saya meminta maaf kepada Ibu atas permintaan saya dua hari yang lalu dan pada saat yang sama saya bermaksud menarik permintaan saya.
Tapi mama mengatakan sebaliknya, bahwa permintaan saya dua hari yang lalu akan terpenuhi mama. Saya kemudian diminta untuk tidak mengundang teman-teman saya dan saya juga diminta untuk mempersiapkan diri. Bangkitlah dihatiku yang merasa bahagia, cemas, gugup, senang dan entah bagaimana …. Spontan mencium ibu saya, cium pipinya, cium bibirnya dan cium matanya dan peluk erat-erat.
Setelah pulang kerja siang hari sore mama tidak keluar dari kamarnya. Baru pada pukul 21.30, bersamaan dengan selesainya acara World In News di TVRI, ibu saya memanggil saya ke kamarnya. Dengan detak jantung yang menggelegar aku pergi ke kamarnya dan menemukan ibuku di pintu dengan tubuhnya terbungkus seprai. Mama manis tersenyum mencium bibirku dan mulai mengeluarkan satu persatu pakaian yang kupakai. Saya tidak menemukan wajah paksaan pada ibu saya, meski dengan tangan dan mama langsung terasa dan membelai lembut saat pakaian saya pakai celana hidup saja.
Dengan nafsu dan gairah menggelegak ayam ibuku. Aku berciuman, berpelukan, kucumbu dan dengan kekuatan utama aku mengakhiri ibuku yang menyapa orang gila dengan keterikatan yang memabukkan, yang terus terus dan selalu simpan, berapa kali malam itu nafsu kutuntaskan.
Ada perasaan bangga, puas dan plong saat aku menemukan mama tertidur telanjang di pelukanku. Aku mencium keningnya, tapi saat aku akan bangun, mama menangkapku dan dengan kelihaian bisa membangkitkan gairahku lagi. Dan pagi itu pagi yang sangat indah. Sebelum meninggalkan kamarnya, dia mencium pipiku dan bibirnya melirik sambil mengucapkan selamat ulang tahun.
Entah bagaimana dengan mama aku bisa begitu bergairah, karena kejadian di Tante Vitadi Yogyakarta terakhir kali masing-masing melihat ibuku selalu melahirkan birahiku. Di sekolah tidak kurang teman sebaya yang lebih cantik yang tidak menolak pacari saya, tapi malah dengan mama birahiku muncul. Tapi harus diakui meski mama sudah cukup umur tapi tetap cantik, putih, tinggi, sintal, supel, fleksibel, mengandung dan sejak saat itu, hampir tidak ada batasan antara saya dan mama.
Dimana dan dimana waktu, kalau mau mama selalu ketemu. Dengan ibu saya ibu saya tidak padam. Setiap acara teman mama saya selalu menjadi acara out-of-town yang menarik dan acara favorit yang selalu saya harapkan.
Benar-benar permainan tempat tidur ibu saya menjadi candu hidupku, siang, sebelum tidur, sebelum belajar bahkan sebelum berangkat sekolah mama selalu siap. Dengan kesendiriannya, kesepian, pengunduran dirinya, dan naluri keibuan, ibuku memenuhi hasratku sebagai laki-laki.
Sampai sekarang, ketika istri saya mengandung anak ketiga saya, dimana istri tidak cocok untuk digunakan, ibu saya kembali sebagai penolong ternak saya dan yang tahu berapa lama kita harus tetap seperti ini.

Posted by : Miracle Tan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.