Cerita Dewaesa - Kehangatan Tubuh Calon Mertuaku
Back To Seks - Namaku Leo aku seorang pemuda yang tidak memiliki pekerjaan, setelah lulus kuliah aku sudah berusaha mencari pekerjaan namun hingga saat ini belum juga aku mendapat panggilan setelah berklai-kali aku ajukan surat lamaran pekerjaan ke perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan jurusanku. Dan saat ini aku memiliki pacar yang masih kuliah Donita namanya.
Donita tidak begitu cantik karena cantik itu memang relatif, namun dia begitu seksi dan sintal di tambah dia sering memberikan semua kebutuhanku. Donita begitu tajir karena itu lama juga aku berhubungan dengannya, bahkan untuk urusan melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa sering kami lakukan. Bahkan Donita sering mengatakan puas dengan permainan sexku.
Diapun sering mengajakku ke rumahnya yang begitu besar namun sering di tinggal oleh orang tuanya ke luar negeri. Sudah sebulan Donita bilang kalau mamanya kini tinggal di rumahnya karena itu dia jarang mengajakku, kalau ingin kecan melakukan cerita sex kami pergi ke hotel. Dan disana kami melakaukannya dengan puas, dan seperti biasa Donita selalu memberikan apa yang aku inginkan.
Hingga pada suatu saat Donita mengenalkan aku pada papanya yang baru datang dari luar negeri. Papanyapun menanyakan tentang pekerjaanku dan aku terus terang kalau belum juga memiliki pekerjaan. Mungkin karena itu akhirnya papa Donita memberikan aku sebuah pekerjaan di salah satu cabang perusahaanya yang ada di Jakarta, dan aku semakin senang mendengarnya.
Namun ada juga temanku yang bilang kalau hal itu akan membuatku semakin tergantung pada Donita, aku sadar kalau Donita memang tidak cantik-cantik amat namun dengan penampilannya dan juga tubuh seksi dan kulitnya putih terang membuatnya terlihat begitu menawan bagi pria. Bahkan ketika kami melakukan adegan cerita dewasa dia sepertinya begitu lihai melakukan adegan itu.
Walau sebenarnya aku merasa kurang puas dengan permainan sex yang dia berikan. Tapi aku menutupinya di depan Donita karena bagaimanapun juga dia telah memberikan semua yang aku inginkan. Hubungan kami semakin serius setelah aku bekerja di kantor papanya Donita, hingga akhirnya aku di undang di acara keluarganya. Dan baru kali ini aku melihat langsung sosok mama Donita.
Karena selama ini aku memang belum pernah bertemu dengannya, aku kira dia merupakan wanita layaknya seorang mama yang berpenampilan biasa. Aku benar-benar tidak mengira kalau dia berpenampilan modis bahkan jika dibandingkan dengan Donita, dia kalah cantik dari mamanya akupun sempat terperangah melihatnya karena sebelum masuk ke acara pesta ini di depan tadi aku menabraknya dengan tubuhku secara tidak sengaja.
Karena itu aku begitu pangling ketika dia diperkenalkan padaku sebagai mama dari Donita, ternyata kecantikan mamanya lebih terlihat daripada Donita. Kulitnya saja Donita yang nurun dari mamanya begitu putih dan mulus sedangkan wajahnya dia lebih mirip papanya dan jauh lebih cantik mamanya, bahkan mereka berdua lebih terlihat seperti adik kakak saja.
Kekagetanku mungkin terlihat karena saat itu mamanya Donita tersenyum saat menatapku, namun tidak ada yang melihat tatapannya padaku. Dan hal itu membuat aku selalu memikirkannya, kalau boleh jujur sejak saat itu aku sering memikirkan mamanya Donita. Bahkan ketika aku bertemu dengannya aku merasakan jantungku berdegup kencang layaknya orang yang menaruh hati.
Hampir di setiap tidurku aku selalu memimpikan mamanya Donita, entah dia tahu atau tidak. Karena ketika aku sudah resmi tunangan dengan Donita, mamanya bersikap begitu dekat padaku dan aku pikir mungkin dia sudah menganggapku sebagai anaknya karena kini aku sudah resmi menjadi calon menantunya. Akupun sering menginap di rumah Donita dan seperti biasa kami melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa.
Sedangkan papanya Donita msih sering berada di luar negeri. Sedangkan mamanya berada di disini karena memang masih memegang kendali perusahaan yang ada disini, hingga pada suatu hari dia meintaku untuk menemaninya pergi meeting ke luar kota. Dan rencananya dia tidak ingin menginap karena itu menyuruhku untuk menemaninya karena dia tidak ingin memakai sopir.
Awalnya aku menolak ketika Donita mengatakan hal itu “Aku malu sayaang..” Namun dia tetap membujuk “Ayolah sayang kapan lagi kamu bisa dekat dengan mama.. dia jarang-jarang lho ngajak orang kalau belum dia percaya..” Akhirnya akupun mau menerima ajakan mamanya Donita, semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan hal itu, bagaimana tidak besok aku akan pergi dengan wanita yang selama ini berada di mimpiku.
Kamipun berangkat pagi dari rumah Donita, dia tersenyum padaku sambil berkata pada mamanya “Ma.. kalau bisa jangan sampai nginep ya..” Mamanya tersenyum lalu mencium pipi Donita “Memangnya mama mau main-main ke sana apa?” Katanya lalu kamipun berangkat pagi itu. Kurang lebih tiga jam akmi sudah sampai di hotel yang akan menjadi tempat meeting mama sekaligus tempatku untuk istirahat.
Mama langsung menyuruhku untuk segera ke dalam kamar hotel yang telah dia pesankan untukku. Sedangkan mama langsung menemui relasi kerjanya, begitu sampai di dalam kamar aku langsung rebhan namun ketika aku hendak memejamkan mata datang room service menawarkan makanan serta minuman, akupun kembali rebahan di atas kasur hotel itu dan tidak lama akupun tertidur.
Aku terbangun karena merasakan ada yang menyentuh bibirku, hangat kurasa tapi aku masih malas membuka mataku. Namun dia sepertinya begitu buas melumat bibirku ketika aku buka mata betapa aku terkejut karena di depanku adalah mama Donita, aku terperanjat namun aku langsung membalasnya dengan begitu mesranya bahkan kontolku menjadi lebih tegang karenanya.
Dengan hanya berciuman kontolku sudah menegang “Aaaaaggghhh… aaaaggghhh… aaaauuuggggghhhh…” Mama menatapku sambil memegang kedua pipiku “Leo..aku suka kamu dari pertama kali melihat kamu..” Aku tidak menyangka benar-benar tidak menyangka sebelumnya kalau wanita ini juga merasakan hal yang sama denganku dengan cepat kembali aku melumat bibirnya hingga tubuh mama berada dalam dekapanku.
Kamipun melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, dan aku melihat mamanya Donita melepas pakaiannya dan dengan jelas aku dapat melihat tubuh mulusnya di depanku. Dia tersenyum “Ayo.. Leo.. lakukan… sayaaang…” Segera aku lepas celana serta bajuku lalu kembali aku bergumul dengannya “OOouuugggghhhhhh….. aaaaagggggghhhhh… aaaagggghhhh…. aaaaaagggghhhhhh..” Desahku menikmatinya.
Kini tangan mama menyuruhku untuk segera menindih tubuhnya perlahan akupun naik dan dengan gerakan lambat aku menggoyang tubuhnya “OOOouugghh…. aaaagggghhhh…. aaaagggghhh…. aaaaggghhh..Leoo..mama..sayaaaang.. kamu… aaaaggghhhh..” Mama juga ikut bergerak di bawah tubuhku yang sedang menggoyang tubuhnya, benar-benar beda dengan permainan Donita.
Layaknya pemain adegan cerita dewasa mama terus memutar-mutar pantatnya dan hal itu membuat aku merasakan kenikmatan yang luar biasa “OOouuuuuggghhh…… aaaggghhhhhh… aaaaaaaggggghhh… aaagggggghhhh… aaaaaggggghhh..” Aku lihat kontolku yang keluar masuk dalam memek Donita, masih begitu besar dan aku melihat wajah mama yang terpejam menikmati goyangan pantatku.
Karena sudh lama juga akhirnya akupun mempercepat gerakanku, apalagi aku merasa memek mama sudah basah “OOoouugggghh… aaaagggghh… maaaaa…a aaaaaaggghh.. Leooo… nggak … tahaaan.. laaagiiii… aaagggghh..” Saat itu juga aku memuncratkan spermaku kedalam rongga memek mama, diapun mendekapku dengan begitu eratnya dan aku balas dengan mesra bahkan berkali-kali aku menciumnya.
Donita tidak begitu cantik karena cantik itu memang relatif, namun dia begitu seksi dan sintal di tambah dia sering memberikan semua kebutuhanku. Donita begitu tajir karena itu lama juga aku berhubungan dengannya, bahkan untuk urusan melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa sering kami lakukan. Bahkan Donita sering mengatakan puas dengan permainan sexku.
Diapun sering mengajakku ke rumahnya yang begitu besar namun sering di tinggal oleh orang tuanya ke luar negeri. Sudah sebulan Donita bilang kalau mamanya kini tinggal di rumahnya karena itu dia jarang mengajakku, kalau ingin kecan melakukan cerita sex kami pergi ke hotel. Dan disana kami melakaukannya dengan puas, dan seperti biasa Donita selalu memberikan apa yang aku inginkan.
Hingga pada suatu saat Donita mengenalkan aku pada papanya yang baru datang dari luar negeri. Papanyapun menanyakan tentang pekerjaanku dan aku terus terang kalau belum juga memiliki pekerjaan. Mungkin karena itu akhirnya papa Donita memberikan aku sebuah pekerjaan di salah satu cabang perusahaanya yang ada di Jakarta, dan aku semakin senang mendengarnya.
Namun ada juga temanku yang bilang kalau hal itu akan membuatku semakin tergantung pada Donita, aku sadar kalau Donita memang tidak cantik-cantik amat namun dengan penampilannya dan juga tubuh seksi dan kulitnya putih terang membuatnya terlihat begitu menawan bagi pria. Bahkan ketika kami melakukan adegan cerita dewasa dia sepertinya begitu lihai melakukan adegan itu.
Walau sebenarnya aku merasa kurang puas dengan permainan sex yang dia berikan. Tapi aku menutupinya di depan Donita karena bagaimanapun juga dia telah memberikan semua yang aku inginkan. Hubungan kami semakin serius setelah aku bekerja di kantor papanya Donita, hingga akhirnya aku di undang di acara keluarganya. Dan baru kali ini aku melihat langsung sosok mama Donita.
Karena selama ini aku memang belum pernah bertemu dengannya, aku kira dia merupakan wanita layaknya seorang mama yang berpenampilan biasa. Aku benar-benar tidak mengira kalau dia berpenampilan modis bahkan jika dibandingkan dengan Donita, dia kalah cantik dari mamanya akupun sempat terperangah melihatnya karena sebelum masuk ke acara pesta ini di depan tadi aku menabraknya dengan tubuhku secara tidak sengaja.
Karena itu aku begitu pangling ketika dia diperkenalkan padaku sebagai mama dari Donita, ternyata kecantikan mamanya lebih terlihat daripada Donita. Kulitnya saja Donita yang nurun dari mamanya begitu putih dan mulus sedangkan wajahnya dia lebih mirip papanya dan jauh lebih cantik mamanya, bahkan mereka berdua lebih terlihat seperti adik kakak saja.
Kekagetanku mungkin terlihat karena saat itu mamanya Donita tersenyum saat menatapku, namun tidak ada yang melihat tatapannya padaku. Dan hal itu membuat aku selalu memikirkannya, kalau boleh jujur sejak saat itu aku sering memikirkan mamanya Donita. Bahkan ketika aku bertemu dengannya aku merasakan jantungku berdegup kencang layaknya orang yang menaruh hati.
Hampir di setiap tidurku aku selalu memimpikan mamanya Donita, entah dia tahu atau tidak. Karena ketika aku sudah resmi tunangan dengan Donita, mamanya bersikap begitu dekat padaku dan aku pikir mungkin dia sudah menganggapku sebagai anaknya karena kini aku sudah resmi menjadi calon menantunya. Akupun sering menginap di rumah Donita dan seperti biasa kami melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa.
Sedangkan papanya Donita msih sering berada di luar negeri. Sedangkan mamanya berada di disini karena memang masih memegang kendali perusahaan yang ada disini, hingga pada suatu hari dia meintaku untuk menemaninya pergi meeting ke luar kota. Dan rencananya dia tidak ingin menginap karena itu menyuruhku untuk menemaninya karena dia tidak ingin memakai sopir.
Awalnya aku menolak ketika Donita mengatakan hal itu “Aku malu sayaang..” Namun dia tetap membujuk “Ayolah sayang kapan lagi kamu bisa dekat dengan mama.. dia jarang-jarang lho ngajak orang kalau belum dia percaya..” Akhirnya akupun mau menerima ajakan mamanya Donita, semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan hal itu, bagaimana tidak besok aku akan pergi dengan wanita yang selama ini berada di mimpiku.
Kamipun berangkat pagi dari rumah Donita, dia tersenyum padaku sambil berkata pada mamanya “Ma.. kalau bisa jangan sampai nginep ya..” Mamanya tersenyum lalu mencium pipi Donita “Memangnya mama mau main-main ke sana apa?” Katanya lalu kamipun berangkat pagi itu. Kurang lebih tiga jam akmi sudah sampai di hotel yang akan menjadi tempat meeting mama sekaligus tempatku untuk istirahat.
Mama langsung menyuruhku untuk segera ke dalam kamar hotel yang telah dia pesankan untukku. Sedangkan mama langsung menemui relasi kerjanya, begitu sampai di dalam kamar aku langsung rebhan namun ketika aku hendak memejamkan mata datang room service menawarkan makanan serta minuman, akupun kembali rebahan di atas kasur hotel itu dan tidak lama akupun tertidur.
Aku terbangun karena merasakan ada yang menyentuh bibirku, hangat kurasa tapi aku masih malas membuka mataku. Namun dia sepertinya begitu buas melumat bibirku ketika aku buka mata betapa aku terkejut karena di depanku adalah mama Donita, aku terperanjat namun aku langsung membalasnya dengan begitu mesranya bahkan kontolku menjadi lebih tegang karenanya.
Dengan hanya berciuman kontolku sudah menegang “Aaaaaggghhh… aaaaggghhh… aaaauuuggggghhhh…” Mama menatapku sambil memegang kedua pipiku “Leo..aku suka kamu dari pertama kali melihat kamu..” Aku tidak menyangka benar-benar tidak menyangka sebelumnya kalau wanita ini juga merasakan hal yang sama denganku dengan cepat kembali aku melumat bibirnya hingga tubuh mama berada dalam dekapanku.
Kamipun melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, dan aku melihat mamanya Donita melepas pakaiannya dan dengan jelas aku dapat melihat tubuh mulusnya di depanku. Dia tersenyum “Ayo.. Leo.. lakukan… sayaaang…” Segera aku lepas celana serta bajuku lalu kembali aku bergumul dengannya “OOouuugggghhhhhh….. aaaaagggggghhhhh… aaaagggghhhh…. aaaaaagggghhhhhh..” Desahku menikmatinya.
Kini tangan mama menyuruhku untuk segera menindih tubuhnya perlahan akupun naik dan dengan gerakan lambat aku menggoyang tubuhnya “OOOouugghh…. aaaagggghhhh…. aaaagggghhh…. aaaaggghhh..Leoo..mama..sayaaaang.. kamu… aaaaggghhhh..” Mama juga ikut bergerak di bawah tubuhku yang sedang menggoyang tubuhnya, benar-benar beda dengan permainan Donita.
Layaknya pemain adegan cerita dewasa mama terus memutar-mutar pantatnya dan hal itu membuat aku merasakan kenikmatan yang luar biasa “OOouuuuuggghhh…… aaaggghhhhhh… aaaaaaaggggghhh… aaagggggghhhh… aaaaaggggghhh..” Aku lihat kontolku yang keluar masuk dalam memek Donita, masih begitu besar dan aku melihat wajah mama yang terpejam menikmati goyangan pantatku.
Karena sudh lama juga akhirnya akupun mempercepat gerakanku, apalagi aku merasa memek mama sudah basah “OOoouugggghh… aaaagggghh… maaaaa…a aaaaaaggghh.. Leooo… nggak … tahaaan.. laaagiiii… aaagggghh..” Saat itu juga aku memuncratkan spermaku kedalam rongga memek mama, diapun mendekapku dengan begitu eratnya dan aku balas dengan mesra bahkan berkali-kali aku menciumnya.
Posted by : Natassya Wang
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.