Cerita Dewasa - Merasa Enak Minta Lanjut Berhubungan
Back to Seks Saat tersebut kegiatan belajar mengajar siswa siang sedang berlangsung. Sementara siswa pagii sudah meniinggalkan sekolah. Akan tetapi ternyata ada seorang pelajar putri pagii yg masiih berada di liingkungan sekolah. Ia berjalan menuju ke bagian belakang sekolah. Ia sebenarnya mengenakan seragam putiih abu-abu biasa. Akan tetapi apabiila diperhatiikan dgn jelii, pakaian seragam yg sekarang dipakaiinya terlihat baru; enggak sama dgn yg dipakaiinya pagii tadi. Bahkan bra yg dikenakan dibaliik pakaian seragamnya pun juga beda. Selaiin modelnya, warnanya pun juga beda. Pagii tadi ia mengenakan bra warna coklat, sekarang biiru tua. Wajahnya segar sepertii baru mandi kurang darii sejam yg lalu dan ujung rambutnya pun sebagian masiih sedikit basah.
Tak jelas apa keperluan perempuan ini datang kembali ke sekolah siang-siang begini. Padahal sebelumnya ia sudah meniinggalkan sekolah seusaii pelajaran terakhiir selesaii pukul 12.30.Pelajar putri tersebut berjalan menuju ke arah belakang sekolah. Biisa jadi ia baliik ke sekolah darii rumahnya kerana ada barangnya yg cukup berharga yg ketiinggalan (handphone, miisalnya). Dan sepertiinya barangnya tersebut tertinggal di kantiin kerana kini ia berjalan menuju kesana.
Saat pelajar putri tersebut berjalan tak jauh darii kantiin, muncullah seorang siiswa yg juga memakaii seragam SMU darii dalem kantiin. Akan tetapi darii emblem di pakaian seragamnya serta penampiilannya, ia bukanlah siswa SMU tersebut. Laki-laki tersebut berambut keriitiing dan gondrong. Tampangnya liar. Dua kanciing atas pakaiannya terbuka. Pakaiannya diluar celana panjangnya. Umurnya terlihat terlalu dewasa untuk anak SMU, yg kelas 3 sekaliipun. Seandaiinya enggak memakaii seragam SMU, penampiilannya lebiih miiriip anak berandalan atau preman. Kuliitnya coklat kehiitaman sepertii terlalu seriing berjemur di mataharii.
Saat meliihatnya, laki-laki tersebut menatap lekat-lekat pelajar putri tersebut dgn pandangan kurang ajar darii ujung rambut sampaii ujung kakii sepertii seolah iingiin menelanjangiinya. kemudian ia bersuiit-suiit dgn matanya masiih jelalatan ke arah pelajar putri tersebut.
“Suiitt….Suiiiiiitttt”
Pelajar putri tersebut menoleh ke arah laki-laki tersebut. Mungkiin ia heran dgn tiingkah laku laki-laki tersebut. Sepertiinya ia tak sadar kalo ia mempunyaii daya tariik seksual yg tiinggii yg selalu menariik perhatian laki-laki. Kerana memang perempuan ini luar biasa cakep. Walau saat tersebut ia enggak memakaii make-up. Dan cakepnya tiipe iinnocent yg menunjukkan kalo ia adalah perempuan baiik-baiik. Rambutnya panjangnya kiira-kiira di pertengahan antara bahu dan siikunya. Rambutnya agak berombak dan dicat agak kecoklatan. Kuliitnya putiih. Wajahnya oriiental dan tak kalah menariik dibanding biintang filem Korea atau Mandariin. Gayanya pun elegan. Keliihatan kalo ia berasal darii keluarga yg cukup berada. Memang ia mengendaraii kendaraan sendirii ke sekolah.
Badannya proporsiional. Bentuk badannya juga oke. Meskii wajahnya iinnocent, akan tetapi sepertiinya ia tahu bagaiimana cara berdandan dan berpakaian untuk membuat mupeng laki-laki tua maupun muda. Bahkan disaat memakaii seragam pun, ia mampu menampiilkan daya tariik kewaniitaannya. Pakaian seragam yg dipakaiinya sungguh pas dgn bentuk badannya. Piinggangnya keliihatan rampiing. Rok abu-abunya panjangnya beberapa sentii di atas lutut. Roknya tak terlalu ketat akan tetapi cukup untuk memperliihatkan bentuk bokongnya yg cukup beriisii. Pakaian seragam putiihnya berada di dalem roknya dan tertata dgn rapii.
Bahannya terbuat darii kaiin halus yg mengiikutii bentuk badannya sehiingga bagian dadanya terlihat menonjol. Pakaian seragam putiihnya tak terlalu tiipiis, tapii cukup untuk membuat bra di baliiknya terliihat terutama kerana warnanya yg biiru tua. Memang kadang ia suka memakaii bra warna gelap yg begitu kontras dgn pakaian seragam dan kuliitnya yg putiih. Dan saat ini pun ia memakaii model bra yg tanpa talii di bahunya sehiingga membuatnya terlihat semakiin sexy.
Tak heran kalo laki-laki liar tersebut menjadi nafsu meliihat perempuan ini. Apalagii ia sedang berjalan sendirian dan suasana sekolah saat tersebut sepii banget. Kerana memang perempuan ini adalah perempuan favoriit di sekolah tersebut. Nama perempuan ini adalah Nadisha, seorang pelajar putri kelas 3 IIPA. Di usianya yg 18 tahun lewat beberapa bulan, ia sudah menjadi gadis muda yg cakep dgn daya tariik yg tiinggii buat kaum laki-laki. Tanpa disadariinya, ia seriing membuat banyak siswa laki-laki (dan juga para guru) jadi mupeng dibuatnya. Meskii begitu, ia adalah perempuan baiik-baiik dgn reputasii yg bersiih. Tak pernah terdengar iisyu-iisyu yg negatiif akan diriinya. Bahkan ia termasuk salah satu pelajar berprestasi yg selalu mendudukii rankiing 3 besar di kelasnya. Oleh kerana tersebut ia dijulukii “The Sweet Young and IInnocent Giirl”.
Akan tetapi Nadisha sama sekalii tak menanggapii laki-laki tersebut. Ia segera berjalan terus dan ternyata ia enggak masuk ke dalem kantiin. Sementara laki-laki tersebut memandangii bagian belakang badan iindah Nadisha yg berjalan menjauhiinya. Siapakah sebenarnya laki-laki tersebut? Apakah ia betul-betul anak SMU ataukah orang yg menyusup ke dalem sekolah?
Laki-laki tersebut adalah Rahmat. Ia adalah keponakan Pak Sarimin, pesuruh sekolah yg sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. Pekerjaan utamanya adalah membersiihkan ruang kelas sesudah proses belajar mengajar selesaii. Kerana sudah puluhan tahun mengabdi disana, yayasan sekolah menyediakan rumah tiinggal keciil buat dia dan isterinya di dalem kompleks sekolahan, tepatnya di ujung belakang. Saat tersebut ia dan isterinya lagii cutii pulang kampung beberapa miinggu mengunjungii anak perempuannya. Sementara pulang kampung, Pak Sarimin menyuruh Rahmat menggantiikan pekerjaannya yg sudah digajii oleh piihak sekolah, sehabiis ia pulang sekolah. Selama tersebut, piihak sekolah membolehkan Rahmat untuk tiinggal di tempat Pak Sarimin.
Rahmat sendirii sebenarnya bukan siswa sekolah tersebut. Dulunya memang iiya kerana yayasan sekolah memberii fasiiliitas khusus buatnya sbg keponakan Pak Sarimin. Akan tetapi dasar otaknya enggak mencukupii dan enggak ada kemauan untuk belajar, akhiirnya ia enggak naiik kelas dua kalii sampaii terpaksa harus keluar darii sekolah tersebut.
Sekarang ia duduk di kelas 3 di SMU yg kualiitasnya enggak jelas. Disana ia jadi pentolan gerombolan anak-anak nakal yg diseganii. Memang ia adalah anak jalanan yg liar dan jago berkelahii. Ditambah lagii usianya yg termasuk seniior untuk ukuran siswa kelas 3 SMU, yatersebut 21 tahun. Ia dua kalii enggak naiik kelas waktu SMU dan satu kalii sewaktu SD. Meskii orangnya dan juga tampangnya amburadul, akan tetapi ia cukup seriing gonta gantii perempuan dan sudah seriing melakukan hubungan iintiim dgn beberapa kawan perempuannya. Akan tetapi tentu perempuan-perempuan yg pernah dikencaniinya berbeda jauh kelasnya dan bukan tiipe sepertii Nadisha ini. Jadi tak heran kalo ia jadi penasaran dan mupeng dgn Nadisha.
Pukul 14.20…
Beberapa saat sesudah pertemuan siingkat tersebut, suasana sekolah kini benar-benar sepii lengang. Selaiin kegiatan di dalem kelas, sepertiinya sama sekalii enggak ada aktiifiitas berartii laiinnya di luar kelas. Benarkah sama sekalii enggak ada aktiiviitas di luar kelas? Ternyata enggak benar!
Kerana di ujung belakang sekolah, tepatnya di dalem rumah Pak Sarimin pesuruh sekolah, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan yg sedang asyiik berciiuman. Dua-duanya masiih memakaii seragam sekolah. Laki-laki tersebut berambut gondrong dan tampangnya liar. Kuliitnya hiitam. Ternyata ia adalah Rahmat yg tadi. Rupanya ia memanfaatkan situasi dimana Pak Sarimin dan isterinya lagii mudik, untuk membawa perempuannya masuk ke dalem rumah untuk biisa bebas berbuat apa saja.
Akan tetapi yg aneh adalah, ternyata perempuan yg bersamanya tersebut bukanlah pacarnya. Diah, pacarnya yg sekarang, berambut pendek dan berkuliit sawo matang. Sementara perempuan ini berambut panjang dan berkuliit terang.
Dan ternyata…perempuan tersebut adalah Nadisha! Nadisha yg tadi juga, yg barusan berpapasan!!!
Sungguh ini betul-betul kejutan yg tak disangka-sangka. Nadisha dan Rahmat berduaan??! Sungguh setan pun enggak akan menduga. Kerana mereka bagaiikan Beauty and the Beast, dalem artii yg sebenar-benarnya!! Selaiin penampiilan keduanya bagaii bumii dan langiit, juga kontras sekalii perbedaan diantara mereka. Yg perempuan berasal darii kelas eliit orangnya kalem dan pandaii, sementara yg laki-laki orangnya liar, berandalan dan hanyalah pesuruh sekolah.
Bagii Rahmat, tentu adalah hal yg lumrah kalo ia tertariik dgn Nadisha. Laki-laki mana yg nggak tertariik dgnnya. Akan tetapi yg suliit dipercaya adalah kok biisa-biisanya Nadisha mau berduaan gini dgn Rahmat. Malah kelakuan mereka sepertii layaknya orang yg berpacaran saja. Padahal Nadisha biasanya enggak sembarangan bergaul terutama dgn laki-laki yg kelasnya jauh dibawahnya. Ditambah lagii reputasiinya selama ini sbg perempuan baiik-baiik. Akan tetapi kenyataannya, sekarang mereka asyiik berduaan dan kini lagii berciiuman biibiir dgn Rahmat!
Tak berapa lama kemudian, suasananya jadi makiin heboh lagii. Kondisii pakaian mereka kini sudah amburadul, yg membuat kejadian ciiuman tadi (yg sebenarnya sudah cukup menghebohkan) jadi sepertii hal keciil yg tak berartii.
Saat tersebut keduanya sedang berdirii. Pakaian seragam putiih Nadisha yg sebelumnya tertata rapiih di dalem rok abu-abunya, sekarang sudah berada di luar rok abu-abunya. Dan seluruh kanciingnya sudah terbuka! Bra biiru tua yg tadi dikenakannya kini entah kemana, sudah tak melekat di badannya lagii!! Pakaian seragam putiihnya terbuka lebar, tersiibak dan tertahan di sampiing kiirii dan kanan buah dadanya. Sehiingga buah dadanya yg iindah dan seriing menjadi obyek fantasii banyak laki-laki tersebut kini sudah terbuka dgn bebasnya. Tentu orang paliing beruntung saat tersebut adalah Rahmat yg dgn bebas merdeka biisa memandangiinya dalem jarak dekat.
Buah dada Nadisha ternyata cukup beriisii juga. Keduanya berdirii dgn tegak dan kencang dan enggak saggiing ke bawah. Sementara kedua ujung pentilnya juga berdirii dgn kencang tegak lurus dgn buah dadanya dan enggak turun ke bawah. Kedua buah dadanya betul-betul siimetrii, bagaii piinang dibelah dua. Ukuran bra-nya ditaksiirnya 34C. Sementara kedua ujung pentilnya berwarna kemerahan terlihat menonjol di tengah buah dadanya yg putiih. Keduanya terlihat segar dan menggaiirahkan dan sepertiinya adalah tiitiik sensiitiif bagii perempuan ini. Sementara tersebut rok abu-abunya masiih melekat di badannya akan tetapi celana dalemnya sudah melorot sampaii ke bawah kakii menyentuh sepatu dan kaus kakiinya!
Betul-betul giila! Nadisha, perempuan yg iinnocent tersebut nurut aja ditelanjangiin kayak gitu oleh Rahmat??
Sementara kondisii pakaian Rahmat juga tak kalah amburadul. Celana seragam beriikut celana dalemnya sudah melorot ke bawah. Dua kanciing pakaian atasnya terbuka (memang ia enggak pernah menganciingkan dua kanciing pakaian atasnya). Terlihat kemaluannya yg besar dan hiitam berdirii dgn tegaknya menembus di antara potongan pakaian seragamnya.
Sesudah tersebut adegannya berlanjut dgn lebiih gawat lagii. Kerana Rahmat tak menyia-nyiakan kesempatan emas di depan mata tersebut untuk memulaii aksiinya. Ia mengulum buah dada telanjang perempuan siswa kelas 3 SMU yg cakep tersebut dibarengii dgn satu tangannya meraba-raba buah dada yg satunya lagii, sementara tangannya yg laiin berada di dalem rok Nadisha. Sementara Nadisha terlihat dgn sukarela meniikmatiinya. Enggak hanya tersebut, esexeseks.com malah kemudian ia “membalas budi” Rahmat dgn tangannya yg putiih dan halus memegang-megang dan mengocok kemaluan Rahmat.
Demiikianlah kenyataan yg suliit dipercaya. Nadisha, The Sweet Young and IInnocent Giirl dgn tak disangka-sangka ternyata biisa berbuat sepertii ini. Dan melakukannya dgn Rahmat pula. Dan ia sama sekalii tak canggung melakukan tersebut. Sepertiinya ini bukan kalii pertama ia melakukan tersebut.
Pagii hariinya pukul 10.07…
Tiiba-tiiba ada sms masuk ke HP Nadisha yg pesannya beriikut,
“Say, jam 1 nantii aqu baliik ke sekolah.” Ternyata pengiiriimnya adalah Rahmat.Lalu ia membalasnya,
” Sooo..???”.
“Kamu datang ke tempat biasa donk. Aqu pengiin melakukan somethiing good lagii dgn kamu.”
“Liihat nantii deh. Tapii aqu nggak janjii.”
“Wah jangan gitu donk. Aqu selalu terbayg-bayg sama kamu yg sexy putiih mulus dan menggaiirahkan tersebut.” Tak ada balasan darii Nadisha.
“Ayo donk say, dijamiin kamu pastii bakalan puas deh.” Akhiirnya Nadisha membalas,
“Ya udah liihat nantii deh. Sudah jangan sms terus. Aqu jadi nggak biisa konsen niih.”
“OK ini terakhiir. Tapii nantii siang aqu tunggu ya.”
Tak ada balasan darii Nadisha.
Pukul 12.40…
Ternyata sesudah selesaii jam belajar mengajar pukul 12.30, Nadisha malah pulang baliik ke rumahnya. Akan tetapi sesudah makan siang dan mandi, rupanya ia berubah piikiiran. Ia baliik lagii ke sekolah dgn mengenakan pakaian seragam yg baru.
Pukul 14.05-14.16…
Nadisha sampaii di sekolah dan berjalan ke belakang sekolah menuju ke arah kantiin yg juga searah dgn rumah Pak Sarimin. Saat tersebut Rahmat sedang di dalem kantiin dan meliihatnya datang. Segera ia keluar dan dgn iiseng bersiiul ke arah diriinya. Kemaluan Rahmat seketiika menegang begitu ia meliihat Nadisha. Ia langsung membaygkan dirii Nadisha yg cakep dan sexy tersebut yg tak lama kemudian akan biisa segera diniikmatiinya.
Akan tetapi rupanya Nadisha enggak mau menanggapii keiisengan Rahmat apalagii di tempat terbuka sepertii ini. Kerana ia iingiin jaga iimage diriinya dan enggak iingiin ada orang yg mengetahuii hubungan tak semestiinya tersebut. Kerana tersebut ia pura-pura enggak kenal dgn Rahmat dan meniinggalkannya begitu saja.
Akan tetapii ia ternyata berjalan memutar sebelum akhiirnya menuju ke arah tempat Pak Sarimin / Rahmat. Saat tersebut Rahmat sudah sampaii duluan disana. Kerana saat tersebut begitu sepii dan sama sekalii enggak ada orang, maka buru-buru Nadisha segera masuk ke tempat Rahmat.
Pukul 14.17 dan seterusnya…
Begitu Nadisha masuk, segera piintu depan dikuncii. Tanpa menunda-nunda lagii, Rahmat segera menciiumii Nadisha dgn liar yg dibalas dgn tak kalah liarnya. Biibiir bertemu biibiir, membuat mereka saliing berpagutan bagaiikan dua ular cobra yg sedang marah. Rahmat menciiumii seluruh wajah cakep Nadisha, sementara Nadisha juga tak mau kalah. Segera ia menciiumii wajah Rahmat yg hiitam tersebut. Sehiingga wajah keduanya jadi basah kerana aliir liiur di beberapa tempat.
Lalu Rahmat menguncii biibiir Nadisha dgn biibiirnya. Sejenak mereka berciiuman biibiir, merasakan kehangatan biibiir pasangan masiing-masiing. Yg segera dilanjutkan Nadisha dgn melakukan frenchiing ke dalem mulut Rahmat yg juga dibalas hal serupa. Aksii keduanya begitu liar. Terutama Nadisha yg mengiingatkan akan aksii Zhang Zhiiyii dalem filem Crouchiing Tiiger, Hiidden Dragon yg langsung menjadi liar saat bertemu dgn pacar gelapnya. Rupanya tanpa sepengetahuan siapa pun, Nadisha diam-diam menjaliin hubungan terlarang yg tanpa batas dgn Rahmat. Tentu saja Rahmat sama sekalii enggak berkeberatan dgn rejekii nomplok ini.
Sesudah puas berciiuman, Rahmat melanjutkan inisiatiif dgn melepaskan dirii darii Nadisha. Lalu kedua tangannya mulaii membukaii kanciing pakaian seragam Nadisha. Terlihat terliihat dua gundukan dadanya yg terbalut bra warna biiru tua. Terlihat kontras sekalii dgn kuliit badannya yg putiih. Terlihat terliihat belahan dada bagian atasnya yg putiih dan sexy serta bahunya yg putiih mulus terbuka bebas kerana bra-nya tanpa talii di bahu. Rahmat melanjutkan aksiinya dgn mengeluarkan pakaian seragam putiih Nadisha darii dalem rok abu-abunya. Dalem hatii ia gembiira dgn piiliihan bra yg dikenakan perempuan ini kerana dapat segera dibukanya dgn mudah.
Segera kedua tangannya menggapaii pengaiit bra di punggung Nadisha. Ooops. Ternyata tak ada disana. Segera kedua tangannya merengkuh bagian tengah depan branya. Dan dgn sekalii goyg, terbukalah pengaiit bra biiru tua tersebut. Diloloskannya cup sebelah kanan buah dada Nadisha dan didorongnya ke belakang. Sementara tangan satunya menariiknya darii siisii yg laiin. Dgn mudah segera terlepaslah bra biiru tua tersebut darii badan Nadisha. Segera dilemparnya bra tersebut ke lantaii. Lalu ia sengaja menyiibakkan pakaian seragam putiih Nadisha lebar-lebar sehiingga tertahan di siisii kanan kiirii buah dadanya. Sehiingga kini kedua buah dada Nadisha terbuka lebar-lebar dan ia biisa meliihatnya dgn bebasnya.
Memang buah dada Nadisha betul-betul berkualiitas tiinggii dan iindah menggoda. Keduanya begitu menantang untuk diraba-raba dan diremas-remas. Sementara kedua ujung pentilnya berwarna kemerahan terlihat segar menantang untuk dikulum. Sejenak ia memandangii dirii Nadisha, wajah cantiiknya yg iinnocent akan tetapi dgn dadanya yg terbuka bebas, sungguh suatu pemandangan yg kontradiktiif! Dan perempuan ini bukan sembarangan perempuan, tapii adalah pelajar putri SMU kelas 3 IIPA yg jadi iidaman seluruh laki-laki di sekolah tersebut dan anak orang kaya pula! Sementara ia hanyalah darii golongan rendahan yg menjadi penggantii pesuruh sekolah distersebut. Dan tampangnya sendirii jauh darii cakep, sementara perempuan ini luar biasa cakepnya. Hatiinya sungguh bergelora memiikiirkan ini semua.
Akan tetapi rupanya Nadisha tak mau membiarkan diriinya dipandangii begitu saja. Kerana ia segera mengambiil inisiatiif. Kembalii diciiumiinya biibiir Rahmat dan mereka berdua melakukan frenchiing, liidah bertemu liidah dan saliing bertautan. Keduanya saliing merasakan hangatnya liidah pasangannya.
Sesudah puas, Rahmat kembalii mengambiil inisiatiif dgn memasukkan kedua tangannya ke dalem rok abu-abu Nadisha dan meraba-raba dalemnya. Tentu paha Nadisha yg putiih mulus tersebut habiis diraba-rabaiinya. Serta jarii-jemariinya menggesek-gesekkan kemaluan perempuan putiih tersebut yg masiih tertutup oleh cd-nya.
Lalu ia segera menyiingkap rok Nadisha, sehiingga terbukalah paha Nadisha yg putiih mulus dan sexy tersebut. Akan tetapi fokusnya enggak ke pahanya, tapii ke cd biiru tua tersebut. Segera kedua tangannya merengkuh cd tersebut dan dgn bersamaan kedua tangannya menariiknya ke bawah. Sehiingga kini terlepaslah cd tersebut sampaii kakii bawah Nadisha yg tertahan oleh sepatu yg ada di kakiinya.
“Giila. Brutal banget siih kamu”, kata Nadisha, akan tetapi ia sama sekalii tak protes.
Malah aksii liar Rahmat tersebut dibalas dgn aksii yg tak kalah liarnya. Yg sungguh tak cocok dgn ciitranya sbg perempuan iinnocent selama ini. Kerana ia sekarang melucutii celana Rahmat. Pertama dilepaskannya sabuk di piinggang Rahmat. Lalu tanpa canggung-canggung lagii, dibukanya retsletiing celana panjangnya, kemudian diturunkan celana panjangnya beriikut celana dalemnya sekalian.
Sehiingga kini keliihatan kemaluan Rahmat yg besar sudah berdirii tegak menembus diantara belahan pakaian seragamnya. Kuliit badannya coklat kehiitaman. Akan tetapi kemaluannya lebiih hiitam lagii dibanding bagian badan laiinnya.
Sementara Nadisha menelanjangii badan bagian bawah Rahmat, pakaian seragamnya yg tadi tersiingkap ke sampiing jadi kembalii ke posiisii normal dan sebagian rambutnya kini ada di depan dadanya. Sehiingga ini menutupii pandangan Rahmat ke buah dadanya. Segera Rahmat menyiibakkan seluruh rambut Nadisha ke belakang dan “membetulkan” posiisii pakaian tersebut dgn menyiingkapkannya lagii ke sampiing.
“Nah, gini baru lebiih pas. Pas susunya,” katanya cengengesan.
“Sialan kamu. Nggak mau rugii banget,” komenantii Nadisha akan tetapi ia membiarkan Rahmat melakukan tersebut. Kerana ia segera siibuk memegang-megang kemaluan tersebut dgn tangannya yg putiih dan halus. Ia sama sekalii enggak canggung ataupun jiijiik dgn kemaluan hiitam dan besar miiliik Rahmat. Malah dgn cekatan tangannya yg putiih halus memiijiit-miijiit dan mengocok kemaluan Rahmat. Dan inilah rupanya kegiatan ‘ekstrakuriikuler’ darii pelajar putri cakep yg ‘iinnocent’ tersebut.
Sementara kedua tangan Rahmat kini mulaii meraba-raba kedua buah dada Nadisha. Buah dada Nadisha yg kencang dan lumayan besar tersebut kini keduanya berada dalem genggaman kedua tangan Rahmat. Diremas-remasnya keduanya dgn tangannya yg hiitam tersebut. Dirasanya kuliit gadis tersebut begitu halus akan tetapi buah dadanya cukup kenyal. Dipencet-pencet dan digoyg-goygnya kedua ujung pentil berwarna kemerahan tersebut dgn jarii-jariinya. Dan ternyata terbuktii benar bahwa buah dadanya terutama ujung pentilnya adalah tiitiik-tiitiik sensiitiif Nadisha. Kerana kini ia mulaii mengeluarkan desahan-desahan erotiis darii mulutnya.
“Ohhh, ooohhhh, ooohhhhh.”
Rahmat melanjutkan aksiinya memaiinkan buah dada miiliik gadis iidaman sekolah tersebut dgn mulutnya. Mula-mula dijiilatiinya seluruh bagian buah dadanya, darii bagian luar meliingkar makiin ke tengah. Sampaii akhiirnya dijiilatii salah satu ujung pentil Nadisha dgn liidahnya, sementara tangannya meremas-remas buah dada yg satunya lagii dan menggoyg-goygkan ujung pentilnya dgn jarii-jariinya. Tangannya yg satu lagii mulaii bergeriilya ke bawah, masuk ke dalem rok seragam abu-abu Nadisha. Tangannya tersebut meraba-rabaii rambut kemaluan Nadisha dan dilanjutkan dgn jariinya menggesek-gesekkan kemaluan Nadisha.
Sementara Nadisha makiin mengeluarkan desahan-desahan niikmat. Akan tetapi tangannya juga terus bekerja dgn mengocok-ngocok batang kemaluan Rahmat. Terutama bagian kepalanya yg besar dan disunat tersebut diraba-rabaiinya dgn jarii-jarii tangannya yg halus.
“Wah, gede banget siih, Hiim, punya kamu. Dan iitem banget lagii.”
“Justru tersebut yg enak,. Kamu sukanya sama yg gede dan iitem gini khan. Kalo aqu sukanya yg putiih mulus dan kemerah-merahan gini,” kata Rahmat menatap wajah Nadisha sembari tangannya meremas buah dada Nadisha serta memaiinkan ujung pentilnya yg kemerahan,
”Dan juga yg dibawah ini,” katanya sembari tangannya menggesek-gesekkan dinding kemaluan Nadisha,”
“Trus juga yg ini enak diiisep-iisep juga,” katanya sembari menghiisap ujung pentil Nadisha yg satunya lagii. Kalii ini dihiisap dan dikenyot-kenyotnya lalu mulutnya berpiindah ke buah dada yg satunya. Diemut-emutnya. Liidahnya bergerak meliingkarii ujung pentil yg sensiitiif akan rangsangan tersebut.
“Oooh. Oohhhh. Giila Kamu,. Aduuuh. Enaaakk.”
“Lebiih enak lagii kalo nantii barang aqu yg kata kamu gede dan iitem ini masuk ke badan kamu yg putiih mulus.”
“Oooh. OOOOhhhhh. AAHhhhhh.”
Nadisha tak menjawab perkataan Rahmat kerana ia siibuk mendesah-desah merasakan niikmatnya Rahmat menyentuh ketiiga tiitiik paliing sensiitiifnya.
Sementara Nadisha makiin mendesah-desah keniikmatan. Kemaluannya sudah mulaii basah tak tahan oleh rangsangan Rahmat. Sementara tangannya sendirii masiih terus memaiinkan kemaluan Rahmat.
Akan tetapi rupanya Rahmat tak mau membiarkan perempuan tersebut memaiinkan kemaluannya terlalu lama. Mungkiin kerana ia tak mau “habiis” duluan. Rugii kalo ia “habiis” duluan dan nggak sempat menggoyg badan perempuan putiih mulus ini, yg cakepnya nggak kalah dgn biintang filem Mandariin.
Segera ia melepaskan diriinya darii Nadisha. Kini giiliirannya memaiinkan kemaluan Nadisha, bukan dgn tangannya tapii dgn liidahnya! Untuk tersebut dicopotnya kedua sepatu putiih Nadisha beriikut kaus kakii warna putiih dan piink tersebut. Kemudian dikeluarkannya cd-nya yg terkaiit di kakii bawahnya.
“Nah, gini niih biar bebas gerakan kamu.”
Lalu ia berlutut di depan Nadisha, kepalanya dimasukkan ke dalem rok perempuan ini, kemudian dijulurkan liidahnya untuk menjiilatii memek perempuan “iinnocent” ini dgn liidahnya.
“Ooooh. OOHHHHH. Aduuhh. Enaak giilaa!”
Nadisha, anak kelas 3 SMU yg cakep dan iinnocent tersebut yg jadi iidaman seluruh laki-laki di sekolah tersebut, kini dibuat jadi tak berkutiik dan mendesah-desah makiin tak keruan oleh laki-laki pesuruh sekolahan tersebut.
Apalagii sekarang kedua tangan Rahmat meraiih keatas menggenggam dan meremas-remas masiing-masiing satu buah dada Nadisha.
“Oooh. AAAHHHHHH. AAAAHHHHHHHH. AAAAAHHHHHHHHH.”Cerpen Sex
Jiilatan Rahmat tersebut benar-benar ampuh. Sampaii-sampaii membuat Nadisha, perempuan dgn reputasii tanpa cela tersebut, sekarang jadi basah kuyup kemaluannya dibuatnya. Wajah Rahmat pun jadi iikutan basah pula kena tetesan caiiran darii kemaluannya. Akan tetapi dgn liar ia terus menjiilatii kemaluan basah Nadisha sehiingga jadi makiin kuyup aja.
Demiikianlah permaiinan antara Rahmat dan Nadisha. Awalnya keduanya sama-sama agresiif dan saliing mengiimbangii. Akan tetapi makiin lama Rahmat semakiin memegang kendalii permaiinan sampaii akhiirnya kini Nadisha benar-benar pasrah dan mengiikutii saja seluruh permaiinan Rahmat. Hal ini menunjukkan bahwa Rahmat jauh lebiih berpengalaman dibanding Nadisha.
Kini Rahmat mengeluarkan kepalanya darii dalem rok SMU Nadisha. Dilepaskannya pakaian seragam putiih SMU Nadisha darii badannya. Kini ia menyaksiikan Nadisha dgn badan bagian atas yg sama sekalii bugiil akan tetapi masiih mengenakan rok abu-abu meskii tanpa cd di dalemnya. Wajahnya yg cakep dan iinnocent dgn buah dadanya terbuka bebas, sungguh kontradiktiif dan menggaiirahkan. Ditambah lagii ia tahu betul perempuan ini adalah perempuan eliit dan perempuan iidaman se-sekolahan.
“Ayuk, sekarang kamu duduk ya,” kata Rahmat sembari menyuruh Nadisha duduk setengah tiiduran di kursii sofa. Sementara ia melepaskan seluruh pakaian yg melekat di badannya. Hiingga sekarang Rahmat telanjang bulat.
Lalu disiingkapnya rak abu-abu Nadisha ke atas dan kedua pahanya dibentangkan lebar-lebar. Sehiingga kini Nadisha dalem kondisii duduk setengah tiiduran dgn dadanya yg telanjang. Sementara rok abu-abunya tersiingkap ke atas dan kedua kakiinya terbuka lebar sehiingga terlihat jelas rambut kemaluannya dan liang kemaluannya. Rambut kemaluannya ternyata cukup lebat juga diantara kedua pahanya yg halus dan putiih mulus tersebut. Rahmat segera meraba-raba paha putiih mulus tersebut. Ia merasakan halusnya kuliit badan Nadisha yg putiih bersiih tersebut.
Lalu ia kembalii menjiilatii kemaluan Nadisha dalem posiisii terduduk setengah tiiduran begitu. Sehiingga kini Nadisha merasakan sensasii yg berbeda.
“AAAHHHHHHHH. Aduuuhhhh. Ahhhhhhhh. Enakkkk. Ehhhmmmmm.
“Nah sekarang tiiba saatnya barang hiitam aqu menembus ke dalem badan kamu yg putiih mulus.”
Bersamaan dgn tersebut didekatkan ujung kemaluannya ke liang kemaluan Nadisha yg kemerahan. Kepala kemaluannya terlihat begitu besar sementara liang kemaluan tersebut begitu sempiit. Akan tetapi sekalii sodok, cleeep, kepalanya berhasiil masuk sebagian ke kemaluan Nadisha. Lalu didorongnya sekalii lagii dgn lebiih kuat
“Oooooooooooh,” desah panjang Nadisha.
Dan blesss, hampiir seluruh kemaluan Rahmat masuk ke dalem memek Nadisha. Dan sekalii lagii, sleeeep, masuklah seluruh kemaluan hiitamnya ke dalem badan Nadisha.
Begitu di dalem kemaluan Nadisha, segera dikocoknya kemaluannya yg hiitam besar tersebut.
“Aaaahhh. Aahhhhhh. Aaaahhhhh.”
“Oooohhh. Ohhhhhh. Ohhhhhhhh.”
Seluruh badan Nadisha jadi berguncang-guncang dibuatnya. Kedua buah dadanya jadi berputar-putar mengiikutii gerakan sodokan Rahmat.
Nadisha yg sebelumnya sudah basah kuyup, rupanya tak bertahan lama. Hanya kurang darii satu meniit disebadanii oleh Rahmat, ia akhiirnya mengalamii orgasme dgn teriakan-teriakan panjangnya yg erotiis. Membuat Rahmat semakiin bersemangat untuk terus mengocoknya.
“OHHHHHHHH. EHHHHHHHHH. EHHHHHHHHHH. OHHHHHH. YEEESSSS. AHHHHHHHH.”
Dan Rahmat memang masiih jauh darii selesaii. Kerana memang ia iingiin meniikmatii badan gadis dgn wajah oriiental ini semaksiimal mungkiin. Untuk tersebut ia terus memompa kemaluannya di dalem badan Nadisha, membuat badan perempuan cakep tersebut jadi berguncang-guncang.
Akhiirnya dilepaskannya rok abu-abu seragam Nadisha. Kini keduanya betul-betul telanjang bulat. Lalu di bangku sofa tersebut kembalii kontolnya merasakan niikmatnya jepiitan kemaluan Nadisha yg sempiit. Kalii ini dalem posiisii doggy style. Kedua tangannya memegang piinggang Nadisha supaya ia biisa dgn leluasa mengenjot-enjot badan perempuan ini. Buah dada Nadisha yg menggantung ke bawah jadi berguncang-guncang dibuatnya.
Kini mereka berubah posiisii. Sekarang giiliiran Rahmat yg duduk di atas kursii sofa tersebut. Kemaluannya mengacung ke atas dgn tegaknya. Lalu ia membiimbiing Nadisha untuk memangkunya di atas kedua kakiinya dgn menghadap ke arahnya. Sesudah mengatur posiisii, akhiirnya kemaluan Rahmat masuk ke dalem badan Nadisha. Kini gantian Nadisha yg menggoyg badannya naiik turun. Mengocok kemaluan Rahmat di dalem kemaluannya. Kedua tangan Rahmat meraba-raba buah dada Nadisha.
Sungguh hebat sekalii pemandangan tersebut. Betul-betul kontras sekalii perbedaannya. Yg satu perempuan cakep dgn kuliit putiih dan tampang iinnocent, sementara yg laki-laki tampangnya jelek, kuliitnya hiitam, dan tampangnya liar kayak preman. Akan tetapi perempuan iinnocent tersebutlah yg justu aktiif menggerakkan badannya naiik turun, membiarkan kemaluannya ditembusii oleh kemaluan besar laki-laki liar tersebut.
“Ooohhhh, ooohhhhhh, ooohhhhhhhhh.”
Sesudah bergantii posiisii, kini Rahmat membuat Nadisha telentang. Kakiinya dibentangkan lebar-lebar, dgn salah satu kakiinya ditaruh diatas sandaran sofa tersebut. Sehiingga kemaluannya kini terbuka bebas. Dalem posiisii satu kakii terangkat begitu, esexeseks.com Rahmat memasukkan kemaluannya ke dalem kemaluan Nadisha dan kembalii mengocoknya. Nadisha dgn pasrah meniikmatii kocokan kemaluan Rahmat di dalem kemaluannya yg mengguncang-guncang seluruh badannya. Badannya jadi iikut menggeliinjang-geliinjang dibuatnya, seiirama dgn riintiihan-riintiihan dan desahan-desahannya yg terdengar sangat erotiis. Ternyata perempuan cakep yg tampangnya iinnocent ini diam-diam doyan juga dgn kemaluan laki-laki. Padahal biisa dipastiikan hampiir seluruh orang mengiira perempuan ini masiih polos dan perawan.Cerpen Sex
Rahmat terus mengocok kemaluannya di dalem badan Nadisha. Jepiitan kemaluan Nadisha sungguh niikmat rasanya. Sembari meniikmatii pemandangan iindah badan Nadisha yg putiih mulus berguncang-guncang serta buah dada Nadisha yg bounciing gara-gara ulahnya tersebut. Sungguh puas rasanya menyebadanii perempuan yg cakepnya sepertii Nadisha gini. Membuatnya serasa melayg di awang-awang. Sungguh puas hatiinya menyaksiikan ekspresii wajah cantiik Nadisha saat tersebut. Ditambah lagii wajahnya yg iinnocent kini mengeluarkan “musiik” desahan-desahan erotiis yg menggelorakan hatii tersebut. Apalagii kalo mengiingat bahwa perempuan yg sekarang sedang diniikmatii tersebut adalah perempuan yg kelasnya jauh diatasnya dan menjadi iincaran para laki-laki. Akan tetapi sekarang justru dialah laki-laki beruntung yg sedang meniikmatii perempuan iidaman ini secara mutlak.
Tak lama kemudian Nadisha mendapatkan orgasme yg keduanya, dalem posiisii satu kakii terangkat begitu. Sesudah tersebut Rahmat menghentiikan kocokannya di dalem kemaluan Nadisha. Kini ia pun juga sudah mau keluar. Sesudah puas meniikmatii badan Nadisha dan membuatnya orgasme dua kalii, kini giiliiran ia melampiaskan seluruhnya. Akan tetapi ia enggak akan mengeluarkannya di dalem kemaluan Nadisha. Kini giiliiran ia menagiih “iimbalan” darii perempuan tersebut.
Kemaluannya yg hiitam besar kini mengkiilap kerana caiiran pre-cum nya bercampur dgn caiiran kemaluan Nadisha. Didekatkannya kemaluannya ke wajah Nadisha yg masiih tiiduran di bangku sofa tersebut dgn napas terengah-engah. Nadisha menjiilatii kedua peliirnya dan batang kontolnya sampaii ke kepala kemaluannya juga. Kemudian dikulumnya kepala kemaluan yg besar tersebut. Dan didalem mulutnya liidahnya saliing beradu kontak dgn kepala kemaluan Rahmat tersebut. Seluruh bagian kepala kemaluan Rahmat habiis dijiilatiinya, termasuk lehernya yg sangat sensiitiif tersebut.
Sampaii akhiirnya membuat Rahmat tak tahan lagii. Sesaat sebelum ejakulasii, dikeluarkannya kemaluannya darii dalem mulut Nadisha. Dan akhiirnya ia mengalamii ejakulasii dgn memuntahkan sperma yg cukup banyak, yg mendarat di beberapa tempat di wajah Nadisha. Ada pula yg sampaii ke rambutnya. Sesudah tersebut spermanya mengaliir ke bawah membasahii leher dan dadanya. Kedua tangan Rahmat mengusap-usap seluruh buah dada Nadisha, sehiingga spermanya kini tersebar di seluruh bagian buah dada Nadisha. Badan Nadisha terutama dadanya jadi basah dan mengkiilap kerana sperma Rahmat yg bercampur dgn keriingatnya sendirii.
“Wah, giila. Benar-benar mantap deh kamu. Memang beda deh. Rasanya kayak meniikmatii biintang filem Mandariin. Betul-betul aqu laki-laki beruntung biisa ngerasaiin perempuan secakep kamu. Pokoknya kamu the best dah.”
“Awas, kamu jangan biilang-biilang ke siapa-siapa ya.”
“Berees. Asal jangan lupa ‘iiurannya’ aja. Lagian, kamu juga suka khan meskiipun aqu cuman pesuruh sekolah.”
“Aah, sialan kamu.”
Dan selesaiilah sudah “pertempuran” antara Rahmat, laki-laki liar pesuruh sekolah dgn Nadisha, perempuan top yg jadi favoriit seluruh laki-laki di sekolah tersebut.
Pukul 16.08…
Nadisha dgn pakaian seragamnya yg tampak rapii di badannya berjalan keluar menuju piintu depan sekolah. Saat tersebut para siswa siang baru selesaii iistiirahat dan mereka sudah kembalii ke kelas masiing-masiing. Sehiingga suasana sekolah menjadi sepii.
Tak lama kemudian ia masuk ke kendaraannya dan men-staternya. Dan meluncurlah kendaraan tersebut meniinggalkan sekolah menuju ke rumahnya.
Demiikianlah ceriita tentang Nadisha, pelajar putri kelas 3 IIPA dgn reputasii yg bersiih, gadis berumur 18 tahun yg cantiik dan iinnocent, anak pengusaha kaya yg pandaii.
Nadisha, “The IInnocent Giirl” yg ternyata “not so iinnocent” tersebut.
Tak jelas apa keperluan perempuan ini datang kembali ke sekolah siang-siang begini. Padahal sebelumnya ia sudah meniinggalkan sekolah seusaii pelajaran terakhiir selesaii pukul 12.30.Pelajar putri tersebut berjalan menuju ke arah belakang sekolah. Biisa jadi ia baliik ke sekolah darii rumahnya kerana ada barangnya yg cukup berharga yg ketiinggalan (handphone, miisalnya). Dan sepertiinya barangnya tersebut tertinggal di kantiin kerana kini ia berjalan menuju kesana.
Saat pelajar putri tersebut berjalan tak jauh darii kantiin, muncullah seorang siiswa yg juga memakaii seragam SMU darii dalem kantiin. Akan tetapi darii emblem di pakaian seragamnya serta penampiilannya, ia bukanlah siswa SMU tersebut. Laki-laki tersebut berambut keriitiing dan gondrong. Tampangnya liar. Dua kanciing atas pakaiannya terbuka. Pakaiannya diluar celana panjangnya. Umurnya terlihat terlalu dewasa untuk anak SMU, yg kelas 3 sekaliipun. Seandaiinya enggak memakaii seragam SMU, penampiilannya lebiih miiriip anak berandalan atau preman. Kuliitnya coklat kehiitaman sepertii terlalu seriing berjemur di mataharii.
Saat meliihatnya, laki-laki tersebut menatap lekat-lekat pelajar putri tersebut dgn pandangan kurang ajar darii ujung rambut sampaii ujung kakii sepertii seolah iingiin menelanjangiinya. kemudian ia bersuiit-suiit dgn matanya masiih jelalatan ke arah pelajar putri tersebut.
“Suiitt….Suiiiiiitttt”
Pelajar putri tersebut menoleh ke arah laki-laki tersebut. Mungkiin ia heran dgn tiingkah laku laki-laki tersebut. Sepertiinya ia tak sadar kalo ia mempunyaii daya tariik seksual yg tiinggii yg selalu menariik perhatian laki-laki. Kerana memang perempuan ini luar biasa cakep. Walau saat tersebut ia enggak memakaii make-up. Dan cakepnya tiipe iinnocent yg menunjukkan kalo ia adalah perempuan baiik-baiik. Rambutnya panjangnya kiira-kiira di pertengahan antara bahu dan siikunya. Rambutnya agak berombak dan dicat agak kecoklatan. Kuliitnya putiih. Wajahnya oriiental dan tak kalah menariik dibanding biintang filem Korea atau Mandariin. Gayanya pun elegan. Keliihatan kalo ia berasal darii keluarga yg cukup berada. Memang ia mengendaraii kendaraan sendirii ke sekolah.
Badannya proporsiional. Bentuk badannya juga oke. Meskii wajahnya iinnocent, akan tetapi sepertiinya ia tahu bagaiimana cara berdandan dan berpakaian untuk membuat mupeng laki-laki tua maupun muda. Bahkan disaat memakaii seragam pun, ia mampu menampiilkan daya tariik kewaniitaannya. Pakaian seragam yg dipakaiinya sungguh pas dgn bentuk badannya. Piinggangnya keliihatan rampiing. Rok abu-abunya panjangnya beberapa sentii di atas lutut. Roknya tak terlalu ketat akan tetapi cukup untuk memperliihatkan bentuk bokongnya yg cukup beriisii. Pakaian seragam putiihnya berada di dalem roknya dan tertata dgn rapii.
Bahannya terbuat darii kaiin halus yg mengiikutii bentuk badannya sehiingga bagian dadanya terlihat menonjol. Pakaian seragam putiihnya tak terlalu tiipiis, tapii cukup untuk membuat bra di baliiknya terliihat terutama kerana warnanya yg biiru tua. Memang kadang ia suka memakaii bra warna gelap yg begitu kontras dgn pakaian seragam dan kuliitnya yg putiih. Dan saat ini pun ia memakaii model bra yg tanpa talii di bahunya sehiingga membuatnya terlihat semakiin sexy.
Tak heran kalo laki-laki liar tersebut menjadi nafsu meliihat perempuan ini. Apalagii ia sedang berjalan sendirian dan suasana sekolah saat tersebut sepii banget. Kerana memang perempuan ini adalah perempuan favoriit di sekolah tersebut. Nama perempuan ini adalah Nadisha, seorang pelajar putri kelas 3 IIPA. Di usianya yg 18 tahun lewat beberapa bulan, ia sudah menjadi gadis muda yg cakep dgn daya tariik yg tiinggii buat kaum laki-laki. Tanpa disadariinya, ia seriing membuat banyak siswa laki-laki (dan juga para guru) jadi mupeng dibuatnya. Meskii begitu, ia adalah perempuan baiik-baiik dgn reputasii yg bersiih. Tak pernah terdengar iisyu-iisyu yg negatiif akan diriinya. Bahkan ia termasuk salah satu pelajar berprestasi yg selalu mendudukii rankiing 3 besar di kelasnya. Oleh kerana tersebut ia dijulukii “The Sweet Young and IInnocent Giirl”.
Akan tetapi Nadisha sama sekalii tak menanggapii laki-laki tersebut. Ia segera berjalan terus dan ternyata ia enggak masuk ke dalem kantiin. Sementara laki-laki tersebut memandangii bagian belakang badan iindah Nadisha yg berjalan menjauhiinya. Siapakah sebenarnya laki-laki tersebut? Apakah ia betul-betul anak SMU ataukah orang yg menyusup ke dalem sekolah?
Laki-laki tersebut adalah Rahmat. Ia adalah keponakan Pak Sarimin, pesuruh sekolah yg sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. Pekerjaan utamanya adalah membersiihkan ruang kelas sesudah proses belajar mengajar selesaii. Kerana sudah puluhan tahun mengabdi disana, yayasan sekolah menyediakan rumah tiinggal keciil buat dia dan isterinya di dalem kompleks sekolahan, tepatnya di ujung belakang. Saat tersebut ia dan isterinya lagii cutii pulang kampung beberapa miinggu mengunjungii anak perempuannya. Sementara pulang kampung, Pak Sarimin menyuruh Rahmat menggantiikan pekerjaannya yg sudah digajii oleh piihak sekolah, sehabiis ia pulang sekolah. Selama tersebut, piihak sekolah membolehkan Rahmat untuk tiinggal di tempat Pak Sarimin.
Rahmat sendirii sebenarnya bukan siswa sekolah tersebut. Dulunya memang iiya kerana yayasan sekolah memberii fasiiliitas khusus buatnya sbg keponakan Pak Sarimin. Akan tetapi dasar otaknya enggak mencukupii dan enggak ada kemauan untuk belajar, akhiirnya ia enggak naiik kelas dua kalii sampaii terpaksa harus keluar darii sekolah tersebut.
Sekarang ia duduk di kelas 3 di SMU yg kualiitasnya enggak jelas. Disana ia jadi pentolan gerombolan anak-anak nakal yg diseganii. Memang ia adalah anak jalanan yg liar dan jago berkelahii. Ditambah lagii usianya yg termasuk seniior untuk ukuran siswa kelas 3 SMU, yatersebut 21 tahun. Ia dua kalii enggak naiik kelas waktu SMU dan satu kalii sewaktu SD. Meskii orangnya dan juga tampangnya amburadul, akan tetapi ia cukup seriing gonta gantii perempuan dan sudah seriing melakukan hubungan iintiim dgn beberapa kawan perempuannya. Akan tetapi tentu perempuan-perempuan yg pernah dikencaniinya berbeda jauh kelasnya dan bukan tiipe sepertii Nadisha ini. Jadi tak heran kalo ia jadi penasaran dan mupeng dgn Nadisha.
Pukul 14.20…
Beberapa saat sesudah pertemuan siingkat tersebut, suasana sekolah kini benar-benar sepii lengang. Selaiin kegiatan di dalem kelas, sepertiinya sama sekalii enggak ada aktiifiitas berartii laiinnya di luar kelas. Benarkah sama sekalii enggak ada aktiiviitas di luar kelas? Ternyata enggak benar!
Kerana di ujung belakang sekolah, tepatnya di dalem rumah Pak Sarimin pesuruh sekolah, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan yg sedang asyiik berciiuman. Dua-duanya masiih memakaii seragam sekolah. Laki-laki tersebut berambut gondrong dan tampangnya liar. Kuliitnya hiitam. Ternyata ia adalah Rahmat yg tadi. Rupanya ia memanfaatkan situasi dimana Pak Sarimin dan isterinya lagii mudik, untuk membawa perempuannya masuk ke dalem rumah untuk biisa bebas berbuat apa saja.
Akan tetapi yg aneh adalah, ternyata perempuan yg bersamanya tersebut bukanlah pacarnya. Diah, pacarnya yg sekarang, berambut pendek dan berkuliit sawo matang. Sementara perempuan ini berambut panjang dan berkuliit terang.
Dan ternyata…perempuan tersebut adalah Nadisha! Nadisha yg tadi juga, yg barusan berpapasan!!!
Sungguh ini betul-betul kejutan yg tak disangka-sangka. Nadisha dan Rahmat berduaan??! Sungguh setan pun enggak akan menduga. Kerana mereka bagaiikan Beauty and the Beast, dalem artii yg sebenar-benarnya!! Selaiin penampiilan keduanya bagaii bumii dan langiit, juga kontras sekalii perbedaan diantara mereka. Yg perempuan berasal darii kelas eliit orangnya kalem dan pandaii, sementara yg laki-laki orangnya liar, berandalan dan hanyalah pesuruh sekolah.
Bagii Rahmat, tentu adalah hal yg lumrah kalo ia tertariik dgn Nadisha. Laki-laki mana yg nggak tertariik dgnnya. Akan tetapi yg suliit dipercaya adalah kok biisa-biisanya Nadisha mau berduaan gini dgn Rahmat. Malah kelakuan mereka sepertii layaknya orang yg berpacaran saja. Padahal Nadisha biasanya enggak sembarangan bergaul terutama dgn laki-laki yg kelasnya jauh dibawahnya. Ditambah lagii reputasiinya selama ini sbg perempuan baiik-baiik. Akan tetapi kenyataannya, sekarang mereka asyiik berduaan dan kini lagii berciiuman biibiir dgn Rahmat!
Tak berapa lama kemudian, suasananya jadi makiin heboh lagii. Kondisii pakaian mereka kini sudah amburadul, yg membuat kejadian ciiuman tadi (yg sebenarnya sudah cukup menghebohkan) jadi sepertii hal keciil yg tak berartii.
Saat tersebut keduanya sedang berdirii. Pakaian seragam putiih Nadisha yg sebelumnya tertata rapiih di dalem rok abu-abunya, sekarang sudah berada di luar rok abu-abunya. Dan seluruh kanciingnya sudah terbuka! Bra biiru tua yg tadi dikenakannya kini entah kemana, sudah tak melekat di badannya lagii!! Pakaian seragam putiihnya terbuka lebar, tersiibak dan tertahan di sampiing kiirii dan kanan buah dadanya. Sehiingga buah dadanya yg iindah dan seriing menjadi obyek fantasii banyak laki-laki tersebut kini sudah terbuka dgn bebasnya. Tentu orang paliing beruntung saat tersebut adalah Rahmat yg dgn bebas merdeka biisa memandangiinya dalem jarak dekat.
Buah dada Nadisha ternyata cukup beriisii juga. Keduanya berdirii dgn tegak dan kencang dan enggak saggiing ke bawah. Sementara kedua ujung pentilnya juga berdirii dgn kencang tegak lurus dgn buah dadanya dan enggak turun ke bawah. Kedua buah dadanya betul-betul siimetrii, bagaii piinang dibelah dua. Ukuran bra-nya ditaksiirnya 34C. Sementara kedua ujung pentilnya berwarna kemerahan terlihat menonjol di tengah buah dadanya yg putiih. Keduanya terlihat segar dan menggaiirahkan dan sepertiinya adalah tiitiik sensiitiif bagii perempuan ini. Sementara tersebut rok abu-abunya masiih melekat di badannya akan tetapi celana dalemnya sudah melorot sampaii ke bawah kakii menyentuh sepatu dan kaus kakiinya!
Betul-betul giila! Nadisha, perempuan yg iinnocent tersebut nurut aja ditelanjangiin kayak gitu oleh Rahmat??
Sementara kondisii pakaian Rahmat juga tak kalah amburadul. Celana seragam beriikut celana dalemnya sudah melorot ke bawah. Dua kanciing pakaian atasnya terbuka (memang ia enggak pernah menganciingkan dua kanciing pakaian atasnya). Terlihat kemaluannya yg besar dan hiitam berdirii dgn tegaknya menembus di antara potongan pakaian seragamnya.
Sesudah tersebut adegannya berlanjut dgn lebiih gawat lagii. Kerana Rahmat tak menyia-nyiakan kesempatan emas di depan mata tersebut untuk memulaii aksiinya. Ia mengulum buah dada telanjang perempuan siswa kelas 3 SMU yg cakep tersebut dibarengii dgn satu tangannya meraba-raba buah dada yg satunya lagii, sementara tangannya yg laiin berada di dalem rok Nadisha. Sementara Nadisha terlihat dgn sukarela meniikmatiinya. Enggak hanya tersebut, esexeseks.com malah kemudian ia “membalas budi” Rahmat dgn tangannya yg putiih dan halus memegang-megang dan mengocok kemaluan Rahmat.
Demiikianlah kenyataan yg suliit dipercaya. Nadisha, The Sweet Young and IInnocent Giirl dgn tak disangka-sangka ternyata biisa berbuat sepertii ini. Dan melakukannya dgn Rahmat pula. Dan ia sama sekalii tak canggung melakukan tersebut. Sepertiinya ini bukan kalii pertama ia melakukan tersebut.
Pagii hariinya pukul 10.07…
Tiiba-tiiba ada sms masuk ke HP Nadisha yg pesannya beriikut,
“Say, jam 1 nantii aqu baliik ke sekolah.” Ternyata pengiiriimnya adalah Rahmat.Lalu ia membalasnya,
” Sooo..???”.
“Kamu datang ke tempat biasa donk. Aqu pengiin melakukan somethiing good lagii dgn kamu.”
“Liihat nantii deh. Tapii aqu nggak janjii.”
“Wah jangan gitu donk. Aqu selalu terbayg-bayg sama kamu yg sexy putiih mulus dan menggaiirahkan tersebut.” Tak ada balasan darii Nadisha.
“Ayo donk say, dijamiin kamu pastii bakalan puas deh.” Akhiirnya Nadisha membalas,
“Ya udah liihat nantii deh. Sudah jangan sms terus. Aqu jadi nggak biisa konsen niih.”
“OK ini terakhiir. Tapii nantii siang aqu tunggu ya.”
Tak ada balasan darii Nadisha.
Pukul 12.40…
Ternyata sesudah selesaii jam belajar mengajar pukul 12.30, Nadisha malah pulang baliik ke rumahnya. Akan tetapi sesudah makan siang dan mandi, rupanya ia berubah piikiiran. Ia baliik lagii ke sekolah dgn mengenakan pakaian seragam yg baru.
Pukul 14.05-14.16…
Nadisha sampaii di sekolah dan berjalan ke belakang sekolah menuju ke arah kantiin yg juga searah dgn rumah Pak Sarimin. Saat tersebut Rahmat sedang di dalem kantiin dan meliihatnya datang. Segera ia keluar dan dgn iiseng bersiiul ke arah diriinya. Kemaluan Rahmat seketiika menegang begitu ia meliihat Nadisha. Ia langsung membaygkan dirii Nadisha yg cakep dan sexy tersebut yg tak lama kemudian akan biisa segera diniikmatiinya.
Akan tetapi rupanya Nadisha enggak mau menanggapii keiisengan Rahmat apalagii di tempat terbuka sepertii ini. Kerana ia iingiin jaga iimage diriinya dan enggak iingiin ada orang yg mengetahuii hubungan tak semestiinya tersebut. Kerana tersebut ia pura-pura enggak kenal dgn Rahmat dan meniinggalkannya begitu saja.
Akan tetapii ia ternyata berjalan memutar sebelum akhiirnya menuju ke arah tempat Pak Sarimin / Rahmat. Saat tersebut Rahmat sudah sampaii duluan disana. Kerana saat tersebut begitu sepii dan sama sekalii enggak ada orang, maka buru-buru Nadisha segera masuk ke tempat Rahmat.
Pukul 14.17 dan seterusnya…
Begitu Nadisha masuk, segera piintu depan dikuncii. Tanpa menunda-nunda lagii, Rahmat segera menciiumii Nadisha dgn liar yg dibalas dgn tak kalah liarnya. Biibiir bertemu biibiir, membuat mereka saliing berpagutan bagaiikan dua ular cobra yg sedang marah. Rahmat menciiumii seluruh wajah cakep Nadisha, sementara Nadisha juga tak mau kalah. Segera ia menciiumii wajah Rahmat yg hiitam tersebut. Sehiingga wajah keduanya jadi basah kerana aliir liiur di beberapa tempat.
Lalu Rahmat menguncii biibiir Nadisha dgn biibiirnya. Sejenak mereka berciiuman biibiir, merasakan kehangatan biibiir pasangan masiing-masiing. Yg segera dilanjutkan Nadisha dgn melakukan frenchiing ke dalem mulut Rahmat yg juga dibalas hal serupa. Aksii keduanya begitu liar. Terutama Nadisha yg mengiingatkan akan aksii Zhang Zhiiyii dalem filem Crouchiing Tiiger, Hiidden Dragon yg langsung menjadi liar saat bertemu dgn pacar gelapnya. Rupanya tanpa sepengetahuan siapa pun, Nadisha diam-diam menjaliin hubungan terlarang yg tanpa batas dgn Rahmat. Tentu saja Rahmat sama sekalii enggak berkeberatan dgn rejekii nomplok ini.
Sesudah puas berciiuman, Rahmat melanjutkan inisiatiif dgn melepaskan dirii darii Nadisha. Lalu kedua tangannya mulaii membukaii kanciing pakaian seragam Nadisha. Terlihat terliihat dua gundukan dadanya yg terbalut bra warna biiru tua. Terlihat kontras sekalii dgn kuliit badannya yg putiih. Terlihat terliihat belahan dada bagian atasnya yg putiih dan sexy serta bahunya yg putiih mulus terbuka bebas kerana bra-nya tanpa talii di bahu. Rahmat melanjutkan aksiinya dgn mengeluarkan pakaian seragam putiih Nadisha darii dalem rok abu-abunya. Dalem hatii ia gembiira dgn piiliihan bra yg dikenakan perempuan ini kerana dapat segera dibukanya dgn mudah.
Segera kedua tangannya menggapaii pengaiit bra di punggung Nadisha. Ooops. Ternyata tak ada disana. Segera kedua tangannya merengkuh bagian tengah depan branya. Dan dgn sekalii goyg, terbukalah pengaiit bra biiru tua tersebut. Diloloskannya cup sebelah kanan buah dada Nadisha dan didorongnya ke belakang. Sementara tangan satunya menariiknya darii siisii yg laiin. Dgn mudah segera terlepaslah bra biiru tua tersebut darii badan Nadisha. Segera dilemparnya bra tersebut ke lantaii. Lalu ia sengaja menyiibakkan pakaian seragam putiih Nadisha lebar-lebar sehiingga tertahan di siisii kanan kiirii buah dadanya. Sehiingga kini kedua buah dada Nadisha terbuka lebar-lebar dan ia biisa meliihatnya dgn bebasnya.
Memang buah dada Nadisha betul-betul berkualiitas tiinggii dan iindah menggoda. Keduanya begitu menantang untuk diraba-raba dan diremas-remas. Sementara kedua ujung pentilnya berwarna kemerahan terlihat segar menantang untuk dikulum. Sejenak ia memandangii dirii Nadisha, wajah cantiiknya yg iinnocent akan tetapi dgn dadanya yg terbuka bebas, sungguh suatu pemandangan yg kontradiktiif! Dan perempuan ini bukan sembarangan perempuan, tapii adalah pelajar putri SMU kelas 3 IIPA yg jadi iidaman seluruh laki-laki di sekolah tersebut dan anak orang kaya pula! Sementara ia hanyalah darii golongan rendahan yg menjadi penggantii pesuruh sekolah distersebut. Dan tampangnya sendirii jauh darii cakep, sementara perempuan ini luar biasa cakepnya. Hatiinya sungguh bergelora memiikiirkan ini semua.
Akan tetapi rupanya Nadisha tak mau membiarkan diriinya dipandangii begitu saja. Kerana ia segera mengambiil inisiatiif. Kembalii diciiumiinya biibiir Rahmat dan mereka berdua melakukan frenchiing, liidah bertemu liidah dan saliing bertautan. Keduanya saliing merasakan hangatnya liidah pasangannya.
Sesudah puas, Rahmat kembalii mengambiil inisiatiif dgn memasukkan kedua tangannya ke dalem rok abu-abu Nadisha dan meraba-raba dalemnya. Tentu paha Nadisha yg putiih mulus tersebut habiis diraba-rabaiinya. Serta jarii-jemariinya menggesek-gesekkan kemaluan perempuan putiih tersebut yg masiih tertutup oleh cd-nya.
Lalu ia segera menyiingkap rok Nadisha, sehiingga terbukalah paha Nadisha yg putiih mulus dan sexy tersebut. Akan tetapi fokusnya enggak ke pahanya, tapii ke cd biiru tua tersebut. Segera kedua tangannya merengkuh cd tersebut dan dgn bersamaan kedua tangannya menariiknya ke bawah. Sehiingga kini terlepaslah cd tersebut sampaii kakii bawah Nadisha yg tertahan oleh sepatu yg ada di kakiinya.
“Giila. Brutal banget siih kamu”, kata Nadisha, akan tetapi ia sama sekalii tak protes.
Malah aksii liar Rahmat tersebut dibalas dgn aksii yg tak kalah liarnya. Yg sungguh tak cocok dgn ciitranya sbg perempuan iinnocent selama ini. Kerana ia sekarang melucutii celana Rahmat. Pertama dilepaskannya sabuk di piinggang Rahmat. Lalu tanpa canggung-canggung lagii, dibukanya retsletiing celana panjangnya, kemudian diturunkan celana panjangnya beriikut celana dalemnya sekalian.
Sehiingga kini keliihatan kemaluan Rahmat yg besar sudah berdirii tegak menembus diantara belahan pakaian seragamnya. Kuliit badannya coklat kehiitaman. Akan tetapi kemaluannya lebiih hiitam lagii dibanding bagian badan laiinnya.
Sementara Nadisha menelanjangii badan bagian bawah Rahmat, pakaian seragamnya yg tadi tersiingkap ke sampiing jadi kembalii ke posiisii normal dan sebagian rambutnya kini ada di depan dadanya. Sehiingga ini menutupii pandangan Rahmat ke buah dadanya. Segera Rahmat menyiibakkan seluruh rambut Nadisha ke belakang dan “membetulkan” posiisii pakaian tersebut dgn menyiingkapkannya lagii ke sampiing.
“Nah, gini baru lebiih pas. Pas susunya,” katanya cengengesan.
“Sialan kamu. Nggak mau rugii banget,” komenantii Nadisha akan tetapi ia membiarkan Rahmat melakukan tersebut. Kerana ia segera siibuk memegang-megang kemaluan tersebut dgn tangannya yg putiih dan halus. Ia sama sekalii enggak canggung ataupun jiijiik dgn kemaluan hiitam dan besar miiliik Rahmat. Malah dgn cekatan tangannya yg putiih halus memiijiit-miijiit dan mengocok kemaluan Rahmat. Dan inilah rupanya kegiatan ‘ekstrakuriikuler’ darii pelajar putri cakep yg ‘iinnocent’ tersebut.
Sementara kedua tangan Rahmat kini mulaii meraba-raba kedua buah dada Nadisha. Buah dada Nadisha yg kencang dan lumayan besar tersebut kini keduanya berada dalem genggaman kedua tangan Rahmat. Diremas-remasnya keduanya dgn tangannya yg hiitam tersebut. Dirasanya kuliit gadis tersebut begitu halus akan tetapi buah dadanya cukup kenyal. Dipencet-pencet dan digoyg-goygnya kedua ujung pentil berwarna kemerahan tersebut dgn jarii-jariinya. Dan ternyata terbuktii benar bahwa buah dadanya terutama ujung pentilnya adalah tiitiik-tiitiik sensiitiif Nadisha. Kerana kini ia mulaii mengeluarkan desahan-desahan erotiis darii mulutnya.
“Ohhh, ooohhhh, ooohhhhh.”
Rahmat melanjutkan aksiinya memaiinkan buah dada miiliik gadis iidaman sekolah tersebut dgn mulutnya. Mula-mula dijiilatiinya seluruh bagian buah dadanya, darii bagian luar meliingkar makiin ke tengah. Sampaii akhiirnya dijiilatii salah satu ujung pentil Nadisha dgn liidahnya, sementara tangannya meremas-remas buah dada yg satunya lagii dan menggoyg-goygkan ujung pentilnya dgn jarii-jariinya. Tangannya yg satu lagii mulaii bergeriilya ke bawah, masuk ke dalem rok seragam abu-abu Nadisha. Tangannya tersebut meraba-rabaii rambut kemaluan Nadisha dan dilanjutkan dgn jariinya menggesek-gesekkan kemaluan Nadisha.
Sementara Nadisha makiin mengeluarkan desahan-desahan niikmat. Akan tetapi tangannya juga terus bekerja dgn mengocok-ngocok batang kemaluan Rahmat. Terutama bagian kepalanya yg besar dan disunat tersebut diraba-rabaiinya dgn jarii-jarii tangannya yg halus.
“Wah, gede banget siih, Hiim, punya kamu. Dan iitem banget lagii.”
“Justru tersebut yg enak,. Kamu sukanya sama yg gede dan iitem gini khan. Kalo aqu sukanya yg putiih mulus dan kemerah-merahan gini,” kata Rahmat menatap wajah Nadisha sembari tangannya meremas buah dada Nadisha serta memaiinkan ujung pentilnya yg kemerahan,
”Dan juga yg dibawah ini,” katanya sembari tangannya menggesek-gesekkan dinding kemaluan Nadisha,”
“Trus juga yg ini enak diiisep-iisep juga,” katanya sembari menghiisap ujung pentil Nadisha yg satunya lagii. Kalii ini dihiisap dan dikenyot-kenyotnya lalu mulutnya berpiindah ke buah dada yg satunya. Diemut-emutnya. Liidahnya bergerak meliingkarii ujung pentil yg sensiitiif akan rangsangan tersebut.
“Oooh. Oohhhh. Giila Kamu,. Aduuuh. Enaaakk.”
“Lebiih enak lagii kalo nantii barang aqu yg kata kamu gede dan iitem ini masuk ke badan kamu yg putiih mulus.”
“Oooh. OOOOhhhhh. AAHhhhhh.”
Nadisha tak menjawab perkataan Rahmat kerana ia siibuk mendesah-desah merasakan niikmatnya Rahmat menyentuh ketiiga tiitiik paliing sensiitiifnya.
Sementara Nadisha makiin mendesah-desah keniikmatan. Kemaluannya sudah mulaii basah tak tahan oleh rangsangan Rahmat. Sementara tangannya sendirii masiih terus memaiinkan kemaluan Rahmat.
Akan tetapi rupanya Rahmat tak mau membiarkan perempuan tersebut memaiinkan kemaluannya terlalu lama. Mungkiin kerana ia tak mau “habiis” duluan. Rugii kalo ia “habiis” duluan dan nggak sempat menggoyg badan perempuan putiih mulus ini, yg cakepnya nggak kalah dgn biintang filem Mandariin.
Segera ia melepaskan diriinya darii Nadisha. Kini giiliirannya memaiinkan kemaluan Nadisha, bukan dgn tangannya tapii dgn liidahnya! Untuk tersebut dicopotnya kedua sepatu putiih Nadisha beriikut kaus kakii warna putiih dan piink tersebut. Kemudian dikeluarkannya cd-nya yg terkaiit di kakii bawahnya.
“Nah, gini niih biar bebas gerakan kamu.”
Lalu ia berlutut di depan Nadisha, kepalanya dimasukkan ke dalem rok perempuan ini, kemudian dijulurkan liidahnya untuk menjiilatii memek perempuan “iinnocent” ini dgn liidahnya.
“Ooooh. OOHHHHH. Aduuhh. Enaak giilaa!”
Nadisha, anak kelas 3 SMU yg cakep dan iinnocent tersebut yg jadi iidaman seluruh laki-laki di sekolah tersebut, kini dibuat jadi tak berkutiik dan mendesah-desah makiin tak keruan oleh laki-laki pesuruh sekolahan tersebut.
Apalagii sekarang kedua tangan Rahmat meraiih keatas menggenggam dan meremas-remas masiing-masiing satu buah dada Nadisha.
“Oooh. AAAHHHHHH. AAAAHHHHHHHH. AAAAAHHHHHHHHH.”Cerpen Sex
Jiilatan Rahmat tersebut benar-benar ampuh. Sampaii-sampaii membuat Nadisha, perempuan dgn reputasii tanpa cela tersebut, sekarang jadi basah kuyup kemaluannya dibuatnya. Wajah Rahmat pun jadi iikutan basah pula kena tetesan caiiran darii kemaluannya. Akan tetapi dgn liar ia terus menjiilatii kemaluan basah Nadisha sehiingga jadi makiin kuyup aja.
Demiikianlah permaiinan antara Rahmat dan Nadisha. Awalnya keduanya sama-sama agresiif dan saliing mengiimbangii. Akan tetapi makiin lama Rahmat semakiin memegang kendalii permaiinan sampaii akhiirnya kini Nadisha benar-benar pasrah dan mengiikutii saja seluruh permaiinan Rahmat. Hal ini menunjukkan bahwa Rahmat jauh lebiih berpengalaman dibanding Nadisha.
Kini Rahmat mengeluarkan kepalanya darii dalem rok SMU Nadisha. Dilepaskannya pakaian seragam putiih SMU Nadisha darii badannya. Kini ia menyaksiikan Nadisha dgn badan bagian atas yg sama sekalii bugiil akan tetapi masiih mengenakan rok abu-abu meskii tanpa cd di dalemnya. Wajahnya yg cakep dan iinnocent dgn buah dadanya terbuka bebas, sungguh kontradiktiif dan menggaiirahkan. Ditambah lagii ia tahu betul perempuan ini adalah perempuan eliit dan perempuan iidaman se-sekolahan.
“Ayuk, sekarang kamu duduk ya,” kata Rahmat sembari menyuruh Nadisha duduk setengah tiiduran di kursii sofa. Sementara ia melepaskan seluruh pakaian yg melekat di badannya. Hiingga sekarang Rahmat telanjang bulat.
Lalu disiingkapnya rak abu-abu Nadisha ke atas dan kedua pahanya dibentangkan lebar-lebar. Sehiingga kini Nadisha dalem kondisii duduk setengah tiiduran dgn dadanya yg telanjang. Sementara rok abu-abunya tersiingkap ke atas dan kedua kakiinya terbuka lebar sehiingga terlihat jelas rambut kemaluannya dan liang kemaluannya. Rambut kemaluannya ternyata cukup lebat juga diantara kedua pahanya yg halus dan putiih mulus tersebut. Rahmat segera meraba-raba paha putiih mulus tersebut. Ia merasakan halusnya kuliit badan Nadisha yg putiih bersiih tersebut.
Lalu ia kembalii menjiilatii kemaluan Nadisha dalem posiisii terduduk setengah tiiduran begitu. Sehiingga kini Nadisha merasakan sensasii yg berbeda.
“AAAHHHHHHHH. Aduuuhhhh. Ahhhhhhhh. Enakkkk. Ehhhmmmmm.
“Nah sekarang tiiba saatnya barang hiitam aqu menembus ke dalem badan kamu yg putiih mulus.”
Bersamaan dgn tersebut didekatkan ujung kemaluannya ke liang kemaluan Nadisha yg kemerahan. Kepala kemaluannya terlihat begitu besar sementara liang kemaluan tersebut begitu sempiit. Akan tetapi sekalii sodok, cleeep, kepalanya berhasiil masuk sebagian ke kemaluan Nadisha. Lalu didorongnya sekalii lagii dgn lebiih kuat
“Oooooooooooh,” desah panjang Nadisha.
Dan blesss, hampiir seluruh kemaluan Rahmat masuk ke dalem memek Nadisha. Dan sekalii lagii, sleeeep, masuklah seluruh kemaluan hiitamnya ke dalem badan Nadisha.
Begitu di dalem kemaluan Nadisha, segera dikocoknya kemaluannya yg hiitam besar tersebut.
“Aaaahhh. Aahhhhhh. Aaaahhhhh.”
“Oooohhh. Ohhhhhh. Ohhhhhhhh.”
Seluruh badan Nadisha jadi berguncang-guncang dibuatnya. Kedua buah dadanya jadi berputar-putar mengiikutii gerakan sodokan Rahmat.
Nadisha yg sebelumnya sudah basah kuyup, rupanya tak bertahan lama. Hanya kurang darii satu meniit disebadanii oleh Rahmat, ia akhiirnya mengalamii orgasme dgn teriakan-teriakan panjangnya yg erotiis. Membuat Rahmat semakiin bersemangat untuk terus mengocoknya.
“OHHHHHHHH. EHHHHHHHHH. EHHHHHHHHHH. OHHHHHH. YEEESSSS. AHHHHHHHH.”
Dan Rahmat memang masiih jauh darii selesaii. Kerana memang ia iingiin meniikmatii badan gadis dgn wajah oriiental ini semaksiimal mungkiin. Untuk tersebut ia terus memompa kemaluannya di dalem badan Nadisha, membuat badan perempuan cakep tersebut jadi berguncang-guncang.
Akhiirnya dilepaskannya rok abu-abu seragam Nadisha. Kini keduanya betul-betul telanjang bulat. Lalu di bangku sofa tersebut kembalii kontolnya merasakan niikmatnya jepiitan kemaluan Nadisha yg sempiit. Kalii ini dalem posiisii doggy style. Kedua tangannya memegang piinggang Nadisha supaya ia biisa dgn leluasa mengenjot-enjot badan perempuan ini. Buah dada Nadisha yg menggantung ke bawah jadi berguncang-guncang dibuatnya.
Kini mereka berubah posiisii. Sekarang giiliiran Rahmat yg duduk di atas kursii sofa tersebut. Kemaluannya mengacung ke atas dgn tegaknya. Lalu ia membiimbiing Nadisha untuk memangkunya di atas kedua kakiinya dgn menghadap ke arahnya. Sesudah mengatur posiisii, akhiirnya kemaluan Rahmat masuk ke dalem badan Nadisha. Kini gantian Nadisha yg menggoyg badannya naiik turun. Mengocok kemaluan Rahmat di dalem kemaluannya. Kedua tangan Rahmat meraba-raba buah dada Nadisha.
Sungguh hebat sekalii pemandangan tersebut. Betul-betul kontras sekalii perbedaannya. Yg satu perempuan cakep dgn kuliit putiih dan tampang iinnocent, sementara yg laki-laki tampangnya jelek, kuliitnya hiitam, dan tampangnya liar kayak preman. Akan tetapi perempuan iinnocent tersebutlah yg justu aktiif menggerakkan badannya naiik turun, membiarkan kemaluannya ditembusii oleh kemaluan besar laki-laki liar tersebut.
“Ooohhhh, ooohhhhhh, ooohhhhhhhhh.”
Sesudah bergantii posiisii, kini Rahmat membuat Nadisha telentang. Kakiinya dibentangkan lebar-lebar, dgn salah satu kakiinya ditaruh diatas sandaran sofa tersebut. Sehiingga kemaluannya kini terbuka bebas. Dalem posiisii satu kakii terangkat begitu, esexeseks.com Rahmat memasukkan kemaluannya ke dalem kemaluan Nadisha dan kembalii mengocoknya. Nadisha dgn pasrah meniikmatii kocokan kemaluan Rahmat di dalem kemaluannya yg mengguncang-guncang seluruh badannya. Badannya jadi iikut menggeliinjang-geliinjang dibuatnya, seiirama dgn riintiihan-riintiihan dan desahan-desahannya yg terdengar sangat erotiis. Ternyata perempuan cakep yg tampangnya iinnocent ini diam-diam doyan juga dgn kemaluan laki-laki. Padahal biisa dipastiikan hampiir seluruh orang mengiira perempuan ini masiih polos dan perawan.Cerpen Sex
Rahmat terus mengocok kemaluannya di dalem badan Nadisha. Jepiitan kemaluan Nadisha sungguh niikmat rasanya. Sembari meniikmatii pemandangan iindah badan Nadisha yg putiih mulus berguncang-guncang serta buah dada Nadisha yg bounciing gara-gara ulahnya tersebut. Sungguh puas rasanya menyebadanii perempuan yg cakepnya sepertii Nadisha gini. Membuatnya serasa melayg di awang-awang. Sungguh puas hatiinya menyaksiikan ekspresii wajah cantiik Nadisha saat tersebut. Ditambah lagii wajahnya yg iinnocent kini mengeluarkan “musiik” desahan-desahan erotiis yg menggelorakan hatii tersebut. Apalagii kalo mengiingat bahwa perempuan yg sekarang sedang diniikmatii tersebut adalah perempuan yg kelasnya jauh diatasnya dan menjadi iincaran para laki-laki. Akan tetapi sekarang justru dialah laki-laki beruntung yg sedang meniikmatii perempuan iidaman ini secara mutlak.
Tak lama kemudian Nadisha mendapatkan orgasme yg keduanya, dalem posiisii satu kakii terangkat begitu. Sesudah tersebut Rahmat menghentiikan kocokannya di dalem kemaluan Nadisha. Kini ia pun juga sudah mau keluar. Sesudah puas meniikmatii badan Nadisha dan membuatnya orgasme dua kalii, kini giiliiran ia melampiaskan seluruhnya. Akan tetapi ia enggak akan mengeluarkannya di dalem kemaluan Nadisha. Kini giiliiran ia menagiih “iimbalan” darii perempuan tersebut.
Kemaluannya yg hiitam besar kini mengkiilap kerana caiiran pre-cum nya bercampur dgn caiiran kemaluan Nadisha. Didekatkannya kemaluannya ke wajah Nadisha yg masiih tiiduran di bangku sofa tersebut dgn napas terengah-engah. Nadisha menjiilatii kedua peliirnya dan batang kontolnya sampaii ke kepala kemaluannya juga. Kemudian dikulumnya kepala kemaluan yg besar tersebut. Dan didalem mulutnya liidahnya saliing beradu kontak dgn kepala kemaluan Rahmat tersebut. Seluruh bagian kepala kemaluan Rahmat habiis dijiilatiinya, termasuk lehernya yg sangat sensiitiif tersebut.
Sampaii akhiirnya membuat Rahmat tak tahan lagii. Sesaat sebelum ejakulasii, dikeluarkannya kemaluannya darii dalem mulut Nadisha. Dan akhiirnya ia mengalamii ejakulasii dgn memuntahkan sperma yg cukup banyak, yg mendarat di beberapa tempat di wajah Nadisha. Ada pula yg sampaii ke rambutnya. Sesudah tersebut spermanya mengaliir ke bawah membasahii leher dan dadanya. Kedua tangan Rahmat mengusap-usap seluruh buah dada Nadisha, sehiingga spermanya kini tersebar di seluruh bagian buah dada Nadisha. Badan Nadisha terutama dadanya jadi basah dan mengkiilap kerana sperma Rahmat yg bercampur dgn keriingatnya sendirii.
“Wah, giila. Benar-benar mantap deh kamu. Memang beda deh. Rasanya kayak meniikmatii biintang filem Mandariin. Betul-betul aqu laki-laki beruntung biisa ngerasaiin perempuan secakep kamu. Pokoknya kamu the best dah.”
“Awas, kamu jangan biilang-biilang ke siapa-siapa ya.”
“Berees. Asal jangan lupa ‘iiurannya’ aja. Lagian, kamu juga suka khan meskiipun aqu cuman pesuruh sekolah.”
“Aah, sialan kamu.”
Dan selesaiilah sudah “pertempuran” antara Rahmat, laki-laki liar pesuruh sekolah dgn Nadisha, perempuan top yg jadi favoriit seluruh laki-laki di sekolah tersebut.
Pukul 16.08…
Nadisha dgn pakaian seragamnya yg tampak rapii di badannya berjalan keluar menuju piintu depan sekolah. Saat tersebut para siswa siang baru selesaii iistiirahat dan mereka sudah kembalii ke kelas masiing-masiing. Sehiingga suasana sekolah menjadi sepii.
Tak lama kemudian ia masuk ke kendaraannya dan men-staternya. Dan meluncurlah kendaraan tersebut meniinggalkan sekolah menuju ke rumahnya.
Demiikianlah ceriita tentang Nadisha, pelajar putri kelas 3 IIPA dgn reputasii yg bersiih, gadis berumur 18 tahun yg cantiik dan iinnocent, anak pengusaha kaya yg pandaii.
Nadisha, “The IInnocent Giirl” yg ternyata “not so iinnocent” tersebut.
Posted by : Miracle Tan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.