Cerita Dewasa - Wanita Cantik Minta Berhubungan Badan Lagi
Back To Seks - Nafasku terengah-engah sewaktu sampe di depan rumah Veline yg posisinya sedikit terpiisah darii rumah-rumah mewah laiinnya, sebuah kendaraan BMW terparkiir didepan piintu rumah. Aqu masuk dan mencarii-carii Cindy dan Veline. Sayup-sayup aqu mendengar suara-suara iisakan tangiis dan suara tawa terkekeh-kekeh, perlahan-lahan kubuka piintu kamar.
Darahku mendidih menyaksiikan Cindy sembari menangiis, duduk dipiinggiiran kasur, sedangkan Veline menangiis dalem keadaan teriikat sedang disodomii oleh seseorang berbadan gemuk berlemak.
“Bangsattt!!” Aqu menerjang kedalem. Siigemuk terkejut dan melepaskan badan Veline. Terjadilah pertarungan sengiit didalem kamar, saliing pukul , saliing dorong, dan saliing menerjang. Bogem kananku melayg dalem gerakan yg enggak diduga oleh sii gemuk.
“Unnngghhhh… Huaakkkkk Bukkk Bukkkk.. Bukkkkk” beberapakalii bogemku menghantam wajah dan perutnya dgn telak.
“Gubrakkkkk…….” Siigemuk terjengkang,
“Uuuuhhh Hhhhhhh” Siigemuk hendak bangkiit akan tetapi badannya segera liimbung dan roboh kelantaii.
“Sialan.. cuiihhh!! gua masukiin lagii kepenjara lu!!!”siigemuk meludah kelantaii, ludahnya bercampur darah, ia mengancamku
“Bapak yg saya masukiin kepenjara!!, kerana Bapak sudah memperkosa mereka!!”
“Enak aja…. Mana buktiinya !!!”sii gemuk Nggak mau kalah
“Mereka korban dan saya saksiinya !!!”
“Anjiing lu…!!!” siigemuk memakiiku, dgn tangkas ia menyambar pakaian dinasnya dan melompat keluar kamar.
Aqu hendak mengejarnya, akan tetapi erangan Veline membuatku menahan dirii, dgn hatii-hatii aqu melepaskan iikatan ditangannya, terliihat memar dipergelangan Tangan Veline kerana iikatan yg terlalu kuat. Kududukkan badan Veline disebelah badan Cindy. Mereka berdua menangiis dalem pelukanku, enggak berapa lama Nia datang, ia tampak paniik sampe aqu menenangkannya, Nia membantu memandikan kedua sahabatnya yg masiih shock, sesudah diperkosa dgn brutal dan liar oleh siigemuk, selama berharii-harii Veline dan Cindy berdiam dirii. Setiap harii aqu hanya dapat menghela nafas panjang, aqu mengertii bagemana perasaan mereka , berbagaii cara sudah aqu laqukan untuk menghiibur mereka berdua, akan tetapi tampaknya enggak ada satupun yg berhasiil.
“Cindy.. Velineee, aqu mandi dulu ya…”Nia berusaha memecah keheniingan. disore harii iitu, Cindy dan Veline hanya mengangguk lemah.
Enggak berapa lama terdengar suara bunyii shower darii kamar mandi, aqu menelan ludah membaygkan Nia yg sedang mandi, sedikit lama barulah Nia keluar darii kamar mandi, uh Nia hanya mengenakan selembar handuk untuk membalut badannya , tangan Nia menjiinjiing pakaian dan baju dalemnya.
“Awww…Bluggg…. “badan Nia terpeleset, pakaian dan baju dalemnya terlempar keudara.
“Auhhhhhhh……glekk Heuhhh.!!!” wajahku tertutup sesuatu , tanpa terduga celana dalem Nia terlempar kewajahku sedangkan Bh Nia tersangkut dileherku.
Cindy dan Veline memandangiiku yg masiih tergagap-gagap terkena serangan celana dalem dan BH Nia, sebentar kemudian mereka menatap Nia yg terjatuh dalem posiisii sedikiit mengangkang , mendadak mereka berdua tertawa lepas tanpa beban.
“Makanya atii-atii kalo jalan… he he he” Veline dan Cindy menghampiirii Nia dan membantu sahabatnya berdirii, mood Cindy dan Veline mulaii kembalii sepertii biasanya.
“Aduh.. duh sakiit niihhh…” Nia mengusap-ngusap piingulnya.
**************************
Tengah Malam.
Aqu mengecupii keniing ketiiga wanitaku yg tertiidur pulas sesesudah kuhantarkan mereka kelautan biirahii yg panas dan bergejolak,perlahan-lahan aqu bangkiit darii kasur, Kuposisikan sebuah surat diatas meja belajar yg ada didalem kamar, dgn mengendap-ngendap aqu keluar darii dalem kamar dan kututupkan piintu kamar iitu.
“Cindy… Veline… Nia… mang Triimiin pergii dulu…mungkiin sedikit lama hhhh” aqu menghela nafas panjang sembari memandangii rumah mewah iitu darii luar.
Harii iitu sudah genap semiinggu aqu meniinggalkan rumah Veline ,Aqu menceritakan pemerkosaan yg dilaqukan oleh siigemuk terhadap Veline dan Cindy kepada Jhonson
“Mereka… enggak terluka bukan ?” Jhonson mendadak bertanya, ia tampak kuatiir dgn ketiiga wanitaku, terutama Cindy.
“Untungnya Enggak… Hhhh” Aqu menghela nafas panjang.
“Aqu riindu pada mereka Jhon…”Aqu tertunduk lesu.
“Emmmm, kalo giitu besok malam , kiita mengunjungii mereka !!! “Jhonson tampak bersemangat.
Jhonson tersenyum senang sewaktu aqu mengangguk, ia menghampiirii badan seorang lakii-lakii bernama Doktor iijon kemudian
“Plakkk… bukkk bukkkk haduhhhh ampppphunnnn… amphuuuunnnn” Doktor iijon kesakiitan sewaktu Jhonson menjambak rambutnya.
“Sialannnn…!! Enak aja lu maen perkosa…!! Mau Gua penggal tuh iisii kolor…!!! Hahhh?!!!” Jhonson membentak.
Nafasnya turun naiik kerana esmosii… ehhhh Emosii maksudnya… he he he h ^ ^.
Beberapa orang yg teriikat menjadi sasaran empuk , digampar, dijambak, ditonjok oleh Jhonson.
Malam Sabtu.. waktunya
“Apel dan nempel..”
Jhonson menghentiikan kendaraan tuanya, sekarang kurang lebiih jam 7 malam, Aqu turun darii kendaraan, Jhonson mengiikutiiku darii belakang.
“Triimiin…!! Koqq rumahnya gelappp !!!!” Jhonson berbiicara dgn nada seriius”Ehhhh !!! aqu memandangii rumah Veline yg megah, gelap tanpa penerangan, keniingku berkerut
“Mana kunciinya !!! cepattt…..!!!”Jhonson tampak kuatiir
Aqu buru – buru mengeluarkan kuncii rumah darii saqu-ku
“Siinii…!!” Jhonson menambar kuncii yg baru kukeluarkan darii saqu celanaqu.Dgn terburu-buru aqu mengiikutii langkah-langkah Jhonson.
“Cliikkkkkk”bunyii suara lobang kuncii.
Jhonson menerjang melompat masuk kedalem.
“Buk…bukkkkk…. Whadowwww… Dhuengggggggg…!! Gdombranggg!!” Jhonson menjeriit kesakiitan.
Aqu buru-buru menyalakan lampu , dannn… Upsssss !!!!!!
Jhonson yg berbadan besar tengah ditiindih oleh ketiiga wanitaku, Cindy memegang Teflon, Nia memegang katel keciil, sedangkan Veline memegang tutup paniic. Tangan Jhonson berusaha meliindungii wajahnya sewaktu sebuah Teflon ditangan Cindy melesat dgn cepat akan tetapi terlambat..!!!
“Bposisikkkk…. Whadowwwwww”, Jhonson Sahabatku terkapar sembari memegangii kepalanya.
“Ehhhh… Nia.. Cindy…. Veline… jangan..!! dia kawan mang Triimiin…”Aqu berusaha meredakan pertempuran sengiit didepanku. Gerakan Cindy , Nia dan Veline mendadak berhentii sewaktu mendengar suaraqu.
“Manggg Triimiin….” Mereka bertiiga berhamburan , memeluk badanku.
Aqu menciiumii mereka bertiiga, berbagaii pertanyaan terlontar darii biibiir mungiil ketiiga wanitaku.
“Sebentar….” Aqu tersenyum – senyum, menghampiirii Jhonson Sahabatku terkapar dilantaii, ada benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Aduhh… aduhhhh ….”Jhonson memegangii kepalanya, Aqu memapahnya agar duduk diatas sofa.
Ketiiga wanitaku tampak serba salah, Cindy beriiniisiatiif mengambiil kotak P3K,
“IInii manggg….” Cindy menunduk sembari memberiikan obat gosok, wajahnya enggak beranii menatap Jhonson, apalagii meliihat telur angsa hasiil karyanya dijiidat Jhonson. Jam dinding menunjukkan pukul 7.15 malam, sewaktu aqu selesaii mengobatii Jhonson
“Jhonn… lu tiidur dikamar gua aja ya…tuhh dibelakang….”
“IIya… gua tiiduran dulu…. Pusiing niihhh” Jhonson Bangkiit darii duduknya.
Aqu tersenyum ,sesudah Jhonson berlalu enggak berapa lama ketiiga wanitaku menariik-nariik tanganku kedalem kamar, terjadilah peperangan hebat didalem kamar, sampe akhiirnya kamii berempat tertiidur kecapaian.
“Manggg…. Manggg Triimiin….” Aqu membuka mataqu , rupanya Cindy membangunkanku.
“kenapa maniiss… Mmmhhh…”Aqu memeluk badannya yg masiih telanjang.
“Manggg…temeniin yuk.. Cindy mau piipiisss Taquttt….” wajah Cindy tampak iimut, lucu banget deh.
Aqu bangkiit dan tersenyum, dgn terburu-buru Cindy membalutkan kaiin tiipiis miiriip kiimono dibadannya. Cindy memegangii tanganku erat-erat, sewaktu kamii melewatii kamar tempat Jhonson beriisiitiirahat, sepertiinya Cindy taqut kerana merasa bersalah pada Jhonson, sesudah selesaii buang aiir keciil Cindy memiinta diantar ke dapur , haus katanya. Aqu dan Cindy kembalii menuju kamar Veline, langkah kamii berhentii , aqu dan Cindy saliing berpandangan, ada sesosok badan hiitam, tiinggii besar dan gemuk berlemak sedang asiik mengiintiip darii lobang piintu.
“Ssstt…. Pelan-pelan” biisiikku sembari menempelkan jarii telunjuk dibiibiir, Cindy mengangguk , kemudian dgn perlahan-lahan kamii melangkah mendekatii seseorang yg sedang asiik mengiintiip Veline dan Nia yg masiih tiidur telanjang bulat diatas kasur.
“Dharrrrr…….. “ Aqu berteriak keras-keras sembari menampar bokongnya orang iitu.
“Dukkkkkkkk!! Wadowww…mampuss!!!” sakiing terkejutnya Jhonson menyeruduk piintu kamar.
“Ha ha ha ha ha….” Aqu terbahak-bahak meliihatnya mengusap-ngusap telur angsa dikepalanya,
“Aduhhh… uhhhh Biiyunggggg…. Tega amat lu…”
Jhonson duduk pasrah diatas lantaii sembari meriingiis.
Cindy enggak kuasa menahan tawanya, suara merdunya bagaiikan obat ajaiib membuat Jhonson melupakan rasa sakiit dikepalanya.
“Ngapaiin lu Jhonnnn….” Aqu tersenyum cengengesan.Gelora Biirahii
“Eeeeehhh iiniiiiiiii… iituuuu…. Mmmmhhh maksudku… yaaaa begiituuu… Nggakkk… ngapa-ngapaiin koqqq” Jhonson menceracau gugup kerana ketahuan mengiintiip, Jhonson menatap Cindy yg masiih tertawa-tawa keciil, wajahnya benar-benar memelas miinta dikasiihanii.
“Cindy kamu temeniin Jhonson ya…” Aqu berbiisiik diteliinga Cindy.
“Enggak ahhhh… Cindy taquttt mangggg” Cindy menariik leherku dan berbiisiik diteliiNggaqu.
Aqu berlalu menuju piintu kamar, Cindy hendak mengiikutiiku akan tetapi aqu buru-buru menutup dan menguncii piintu kamar darii dalem.
“Tok.., Tokkk…, Tokkk, Manggg… manggg Triimiin.. buka mangggg” Cindy mengetuk-ngetuk piintu kamar.
Jhonson menghampiirii Cindy, tangannya menepuk perlahan bahu Cindy, Cindy membaliikkan badannya. Jantung Jhonson seakan-akan berhentii berdetak , wajah yg cantiik, cute, badan yg mungiil, berdirii ketaqutan dihadapannya.
“Nama kamu Cindy ya…? “Jhonson bertanya dgn lembut
Cindy mengangguk, siikap Jhonson yg lembut membuat hatii Cindy sedikiit tenang. Tangan Jhonson menggenggam tangan Cindy yg mungiil, ditariik tangan wanita iitu agar mengiikutiinya.jiika digambarkan mereka berdua bagaiikan “Seekor Goriila berbadan tiinggii besar dan gemuk berwajah buruk tengah bergandgn tangan dgn seorang wanita cantiik berbadan mungiil”
Jhonson menutup piintu kamar iitu, sesudah menyalakan lampu kamar, Jhonson menghampiirii Cindy, wanita iitu mundur kesudut kamar sampe punggungnya tertahan ditembok, Wajah Jhonson yg rusak berat membuat Cindy semakiin ketaqutan.
“Maaff..Mang Jhonson…,Nggak sengaja…”tiiba-tiiba Cindy memiinta maaf, sembari teriisak-iisak.
“Lhoo…malah nangiiss ? koq miinta maaff…? Oooo.. iinii ya ?”Jhonson menunjuk benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Mang Jhonson jadi punya telur..niih. gara-gara ditabok ama Teflon he he he” Jhonson sengaja bergurau agar Cindy enggak terlalu tegang.
Cindy teriisak akan tetapi juga enggak sanggup menahan tawanya, mengiingat kejadian tadi sewaktu Jhonson menyeruduk piintu kamar. Dgn lembut Jhonson menyeka aiir mata Cindy, tangan mungiil Cindy menahan wajah Jhonson yg mendekatii wajahnya. Kedua tangan Jhonson meraiih piinggang Cindy yg rampiing, tangan Jhonson menariik lepas iikatan siimpul dipiinggang Cindy.
Beberapa kalii tangan Jhonson bergerak menyiibakkan kaiin tiipiis miiriip kiimono dibadan Cindy, sekarang Cindy berdirii mematung, telanjang bulat disudut ruangan, ia terkesiima sewaktu Jhonson dgn beranii menelanjangiinya.
Cindy memejamkan matanya sewaktu wajah Jhonson mendekatii wajahnya dan
“Mmmmhhh Mhhhhh…….” biibiir mungiil Cindy tersumpal berkalii-kalii oleh biibiir Jhonson yg semakiin raqus, mengecup-ngecup biibiir Cindy. Cindy mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson.
Jhonson menariik badan Cindy kekasur, didudukkannya badan mungiil Cindy dipiinggiiran kasur, Tangan Jhonson bergerak melepaskan pakaiannya.
“Wuaaaahhhhh..?! apaan tuhh… mampus aqu..!!”jeriit Cindy dalem Hatii, Cindy melotot tercekat meliihat kemaluan Jhonson.
Sebuah kemaluan Hiitam besar dihiasii urat-urat bertonjolan, , yg membuat Cindy meriinding ngerii ,Bulataan dan panjangnya gagang kemaluan Jhonson lebiih gemuk besar dan panjang darii Triimiin Anwar, besar kepala kemaluan Jhonson hampiir miiriip sepertii bola kastii, belum lagii gagang kemaluannya yg panjang dan tampak kokoh, esexeseks.com Cindy mendadak teriingat siitus-siitus iinterracial yg seriing dibukanya di iinternet, Jhonson tersenyum , lelakii berdarah IIrian – arab iitu sekarang bersujud dihadapan Cindy, Cindy meriinding memandangii Pemukul kastii diselangkangan Jhonson. Mata Jhonson melotot meliihat buah dada Cindy, bulatan buah dada yg iindah dihiasii oleh ujung pentil susu berwarna merah jambu. Tangan Jhonson meremas-remas buah piinggul Cindy, Tangannya mengelus-ngelus paha Cindy yg halus mulus. Mulut Jhonson mulaii mendekatii ujung pentil Susu Cindy, liidahnya terjulur keluar.
“IIhhhhhh…. “ Cindy kegelian sewaktu liidah Jhonson dgn begiitu ahlii mengeliitiikii puttiing susunya, Cindy mendorong kepala Jhonson.
“Ahh Manggg Jhonson….” Cindy meriintiih liiriih sewaktu Jhonson menggusur badan mungiilnya sembari menekan Bahu wanita iitu agar tiidur terlentang diatas kasur.
Jhonson berbariing disiisii kanan Cindy, biibiirnya mengecup-ngecup sekiitar leher dan buah dada Cindy. Riintiihan-riintiihan liiriih terdengar darii biibiir mungiil Cindy bagaiikan sedang menyanyiikan sebuah lagu yg enak terdengar.
Sekarang Jhonson mulaii meneduhii badan Cindy, badan mungiil Cindy tertutup oleh badan Jhonson yg gemuk dan besar diatasnya. Jhonson menatap wajah Cindy, Jhonson tersenyum meresapii kecantiikan Cindy, Tangannya membelaii-belaii kepala Cindy dan mengusap-ngusap piipii Cindy. Jhonson semakiin mendekatkan wajahnya ke wajah Cindy.
“Hmmmm Mmmmmmhhh” Jhonson dgn raqusnya mengulum dan mengemut-ngemut biibiir Cindy, untuk beberapa saat Cindy masiih diam dan pasrah.
Jantung Jhonson berdetak-detak kencang sewaktu Cindy mulaii beranii membalas kulumannya, biibiir mereka bertaut dgn rapat, suara berkeciipak terdengar berkalii-kalii
“ckk Ckkk.. Ckkkk MMm Ckkkkkkk”
Tangan Jhonson menyiibakkan kedua paha Cindy agar wanita iitu mengangkang, dgn ragu-ragu Cindy berusaha mengangkangkan kedua kakiinya lebar-lebar. Badan Jhonson terus berkutat berusaha mencelupkan kepala kemaluannya yg terlalu besar bagii lobang Kemaluan Cindy yg sempiit dan seret, sampe akhiirnya
“Ha akkhhh Ufffhhhh….” Cindy menahan piinggul Jhonson sewaktu merasakan sesuatu yg besar menekan memaksa hendak melesat memasukii lobang Kemaluannya, tangan mungiil Cindy berusaha mendorong badan “Jhonson Sii Goriila berwajah buruk”
“Akknnnnnhhhh.. Ohhhhh besar amat MM MAnggg MmMMMMMHHH”
“AAAAAA jangan dipaksa manggg , Nggakk… NGGAKKKK MUATTT.. C..BU…TTTT !! CABUTTT mangggg !!!Aduhhhhhh Ngiilu HaaaUHHHHHHH !! WHOAWWW!!! “
Cindy enggak sanggup menahan kepala kemaluan Jhonson, yg seakan-akan hendak membelah diriinya.
“WHAAWWWHH” Satu teriakan Panjang Cindy kembalii terdengar sewaktu Jhonson dgn paksa menjejalkan kepala kemaluannya kelobang kemaluan wanita iitu, kepala Cindy terkulaii kesebelah kiirii, nafasnya yg terengah-engah membuat buah dadanya bergerak dalem iirama yg membangkiitkan biirahii Jhonson. Jhonson tersenyum, usahanya membuahkan hasiil, kepala kemaluannya sekarang tenggelam kedalem biibiir kemaluan wanita iitu yg mungiil, Jantung Jhonson berdetak kencang merasakan Hiimpiitan biibiir kemaluan Cindy dileher kemaluannya. Badan Cindy sampe melentiing-lentiing dibawah tiindihan badan Jhonson, erangan demii erangan terdengar darii biibiir mungiil Cindy, sewaktu Jhonson kembalii menjejal-jejalkan kemaluannya, Cindy tambah menggeliat-geliat enggak karuan.
Riintiihan-riintiihan keras diiiriingii jeriitan keciil Cindy terdengar sampe keluar kamar. Wajah Cindy tampak semakiin cantiik dan sensual, biibiirnya yg mungiil sedikiit terbuka sewaktu Jhonson berusaha menjebloskan Gagang kemaluannya semakiin dalem. Jhonson bertambah nafsu, beberapa kalii badan bagian bawahnya berkutat dgn kuat, sehiingga gagang kemaluannya terbenam semakiin dalem. Wajah Cindy bersemu merah, berkalii-kalii Cindy meriingiis sewaktu Jhonson menusukkan kemaluannya kuat-kuat. Jhonson tersenyum, merasakan kemaluannya sekarang terbenam sampe mentok kedalem Kemaluan Cindy, denyutan-denyutan kuat serasa meremas-remas Gagang kemaluannya.
“Ahhhh…aahh!” Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya sewaktu Jhonson mulaii memacu kemaluannya dgn kuat dan kencang, maju mundur, menggasak lobang kemaluan wanita iitu.
Kedua tangan Cindy terentang kesampiing meremas – remas sepreii, sekalii lagii jeriitan panjang Cindy terdengar keras disertaii rengekan-rengekan yg terdengar menggaiirahkan diteliinga Jhonson.
“Aaaa. Owww… Crrrrrr Crrrrrrrrrr…Henngkkk… Ahhhhhh” Badan Cindy melentiing kemudian menggelepar-gelepar, Jhonson tersenyum merasakan caiiran-caiiran Hangat mengguyur kemaluannya, sembari tersenyum Jhonson menusukkan gagang kemaluannya dalem-dalem, seakan akan iingiin semakiin menenggelamkan Cindy kedalem lautan biirahii. Untuk beberapa saat Jhonson membiarkan Cindy meresapii keniikmatan yg baru diraiihnya. Tangan Jhonson mencengkram buah bokong Cindy. Tanpa melepaskan badan Cindy, Jhonson merubah posiisii, Jhonson duduk mengangkang sedangkan Cindy mendudukii kemaluan Jhonson, Cindy mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson, sesekalii nafasnya tertahan merasakan gagang kemaluan Jhonson semakiin dalem merojok lobang kemaluannya. Jhonson menciiumii leher Cindy dgn lembut, dijiilatiinya leher jenjang wanita iitu. Berkalii-kalii tangan Jhonson meremas buah bokong Cindy yg bulat dan padat. Pada Saat nafsu Jhonson sedang memuncak ditiingkat yg paliing tiinggii tiiba-tiiba…
“Bposisikk… Wadowwww….” Jhonson kesakiitan sewaktu Cindy mendadak menjiitak jiidatnya, hatii Cindy masiih kesal sewaktu Jhonson memaksa memasukkan kemaluannya yg besar dan panjang , akan tetapi Jhonson malah tersenyum-senyum cengengesan kedua matanya sengaja dijuliingkan menggoda Cindy.Gelora Biirahii
“He he he…he… “ Entah kenapa Cindy enggak sanggup menahan tawanya , sewaktu Jhonson yg cengengesan menjuliingkan mata sembari mengusap-ngusap benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya , merasa diberii angiin, ciiuman-ciiuman Jhonson yg kasar kembalii mendarat dipiipii, biibiir dan dileher Cindy. Sedikiit demii sedikiit Cindy mulaii terbiasa meneriima kehadiran kemaluan Jhonson yg besar dilobang kemaluannya yg mungiil dan seret, liidah Cindy terjulur keluar akan tetapi sewaktu Jhonson hendak menghiisap liidah yg terjulur iitu, Cindy menariik mundur kepalanya, Cindy menciibiirkan biibiirnya, kemudian Cindy mengusap keriingat didahiinya, keriingat bercucuran dibadannya yg mungiil. Dgn gemas Jhonson menyergap dan mengulum biibiir Cindy sekarang terjadilah perang liidah yg sesungguhnya, liidah Ronii dan liidah Cindy saliing terjulur dan saliing mengaiit, Jhonson tampak asiik menghiisapii liidah Cindy.
“Ckkk CKkkkkk CCkkk” suara iitu terdengar semakiin keras, seiiriing semakiin serunya pertarungan liidah Jhonson dan Cindy. Sekarang piinggul Cindy mulaii bergerak naiik turun diatas badan Jhonson, kedua tangan Jhonson membantu menaiik turunkan piinggul Cindy, Jhonson terbuaii oleh liiukan-liiukan badan Cindy yg begiitu mempesona, iindah, gemulaii, bahkan kadang-kadang berubah liar dan biinal. Entah berapa lama terjadi pertarungan antara wanita mungiil melawan Jhonson yg gemuk dan besar didalem kamar iitu, yg pastii Cindy kembalii mengejang , Cindy mengiigiil sewaktu merasakan sebuah ledakan keniikmatan tiiba-tiiba disusul oleh ledakan keniikmatan yg datang bertubii-tubii.
Jhonson merem melek keenakan, terlalu enak malah…..sewaktu kemaluan Cindy meremas-remas dgn kuat gagang kemaluannnya. Cindy memandangii Jhonson, matanya tampak sayu , wanita iitu memejamkan matanya sewaktu Jhonson mengecup keniingnya dgn lembut. Berkalii-kalii Jhonson mengantarkan Cindy ke gerbang keniikmatan , wanita iitu kembalii terkulaii lemas, badannya mengiigiil sewaktu merasakan Caiiran keniikmatan iitu mendadak muncrat tanpa dapat ditahan, tenaganya seakan-akan dikuras sesudah, Jhonson meleletkan liidahnya sewaktu merasakan caiiran hangat iitu kembalii mengguyur kemaluannya, kemaluan Cindy seakan-akan sedang meremas-remas kemaluan Jhonson dgn kuat. Sesudah berusaha menguasaii dirii kerana remasan-remasan kemaluan Cindy, Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang kemaluan wanita iitu. Cindy memandangii Jhonson dgn tatapan mata penuh seliidik, sepertiinya Jhonson belum terpuaskan, kemaluannya masiih berdirii dgn gagah.
“Luar biasa…. Cantiikk… mulussss…. Dannn ahhhhh ck ck ck…” Jhonson dgn leluasa meniikmatii kecantiikan dan lekuk liiku badan Cindy yg terlentang pasrah,Jhonson menelan ludah menatap selangkangan Cindy, lobang kemaluan Cindy sedikit memar kemerahan.
Jhonson duduk mengangkang, ditekannya kepala Cindy keselangkangannya. Mulut Cindy mencoba menelan kepala kemaluan Jhonson, biibiirnya yg mungiil tampak kesuliitan sewaktu hendak memasukkan kepala kemaluan Jhonson, mata Jhonson terpejam-pejam merasakan emutan-emutan Cindy yg memuaskan, Tangan Jhonson dgn lembut membelaii-belaii kepala siiWanita yg sedang mengemut-ngemut kepala kemaluannya, Cindy mengecup-ngecup Gagang kemaluan Jhonson, liidah wanita iitu terjulur keluar dan mengulas-ngulas buah peliir Jhonson
Jhonson mengambiil Baby Oiil dan melumasii gagang kemaluannya sehiingga benda iitu sekarang terliihat liiciin dan mengkiilat. Jhonson membaliikkan badan Cindy, dibelaii-belaiinya punggung Cindy kemudian badan Jhonson mulaii meniindih badan Cindy, sembari menggesek-gesekkan gagang kemaluannya ke sela-sela bokong Cindy yg terasa halus dan lembut,
“Heeehhh.. Nggghhhhhhhhhh…..” Cindy mengeliat, ia berusaha menahan beban badan Jhonson,sewaktu badan Jhonson yg berbulu lebat meniimpa badan mungiil Cindy, Cindy merasakan badannya sepertii melesak kedalem kasur empuk iitu, kedua Tangan Jhonson menyeliinap darii belakang meremas – remas kedua buah dada Cindy.
Cindy merengek manja sewaktu Jhonson mengiigiit-giigiit lembut lehernya, diciiumiinya daerah dibelakang teliinga Cindy sembari berbiisiik lembut
“Cindy…kamu mulus, cantiik sekalii..he he he”
Ciiuman-ciiuman dan jiilatan-jiilatan Jhonson yg liar mulaii menjelajahii, punggung Cindy, perlahan-lahan ciiumannya semakiin turun, diendus-endusnya belahan bokong Cindy dan dgn kasar dijiilatiinya sela-sela bokong diantara dua buah bokong Cindy yg empuk dan bulat. Jhonson mengambiil posiisii mengangkangii buah bokong Cindy yg halus, kepala kemaluannya yg sudah dilumasii baby oiil dijejal-jejalkan kesela-sela bokong Cindy, ditekannya kuat-kuat gagang kemaluannya berusaha menjebol lobang anus Cindy, berkalii-kalii Jhonson terus menyentak-nyentakkan kemaluannya kuat – kuat sampe suatu sewaktu..
“Hegggkkkkkk…….?!” Nafas Cindy tertahan, matanya melotot kemudian terpejam sewaktu merasakan hantaman kuat dilobang anusnya, kepala kemaluan Jhonson mejebol lobang anusnya dgn kasar.
“Emmmhhh Hkkk Hkkkkkk… Awwwww” Cindy teriisak-iisak, badannya menggeliat-geliat enggak karuan , Cindy merasakan lobang anusnya semakiin melar dan melebar, ada rasa periih kerana gesekan gagang kemaluan Jhonson yg semakiin dalem memasukii diriinya.
Jhonson tersenyum , diusap-usapnya buah bokong Cindy yg kenyal dan lembut, sembari memegangii piinggul Cindy, Jhonson semakiin mendesakkan gagang kemaluannya sedalem-dalemnya kedalem lobang anus wanita iitu.
“Shhhh Owwww Oww…aduhhh perriih mangg, ngiiluuu… Hkk Khhhh” Cindy merasakan liinu pada lobang anusnya, iisak tangiisnya semakiin keras terdengar, Jhonson mengusap-ngusap Cindy membujuk supaya Cindy enggak menangiis.
“Sudahhh manggg dicabutt aja…sakiitt aduhh Ahhh Awwww….”Cindy berusaha menelepaskan diriinya darii tiindihan Jhonson
Jhonson menekan punggung Cindy kuat-kuat, tangan Kanannya mencengkram piinggul Cindy kuat-kuat, Sesudah beberapa lama berusaha melepaskan dirii Cindy akhiirnya menyerah, ia kecapaian ,benar-benar suliit melepaskan dirii darii cengkraman Jhonson yg kuat dgn segudang tenaga yg enggak pernah sesudah meniikmatii badan mungiilnya. Tangan Jhonson membelaii-belaii kepala Cindy, ia tersenyum, Cindy sekarang menyerah total pada kekuasaannya. Tangan Jhonson kembalii menyeliinap darii belakang, memeliintiir-meliintiir puttiing Susu Cindy, diremas-remasnya dgn lembut buah dada Cindy.
Perlahan-lahan Jhonson mendaratkan badannya meniindih Badan Cindy yg mulus , Seiiriing dgn semakiin tenggelamnya gagang kemaluan Jhonson kedalem Anus Cindy, Badan Jhonson semakiin rapat meneduhii badan mulus wanita iitu dan akhiirnya badan Jhonson dgn sempurna meniindih badan mungiil dibawahnya yg terengah-engah menahan kemaluan Jhonson yg mengaiit lobang anusnya dgn sempurna darii belakang belum Lagii menahan berat badan Jhonson yg dgn asiik terus menekan-nekan badan mungiil dibawahnya.
Jhonson mulaii menariik gagang kemaluannya kemudian dgn kasar disentakkannya kembalii memasukii lobang anus Cindy, wanita iitu berkalii-kalii meriingiis merasakan kemaluan Jhonson memaksa memasukii diriinya. Badan Cindy terasa halus sewaktu bergesekan dgn badan Jhonson yg berbulu lebat, Jhonson semakiin seriing menggesek-gesekkan badannya merasakan kemulusan badan Cindy. Badan wanita iitu terliihat tertekan-tekan dgn kuat dibawah tiindihan badan Jhonson yg besarnya sangat enggak seiimbang dgn badan mungiil Cindy yg halus mulus, Jhonson menggeram dan kemudian
“ARggghh…uuuhh keluar niih!!” Jhonson meraung, kedua tangannya membeliit badan Cindy seakan-akan hendak meluluh – lantakkan badan mungiil wanita iitu.
Sesudah beberapa saat barulah Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang anus Cindy
“Plopppp…..” bunyii keras iitu terdengar nyariing sewaktu Jhonson membetot ujung kemaluannya keluar darii lobang anus Cindy. Jhonson tersenyum puas sembari memandangii Cindy, wanita iitu membaliikkan badannya,dgn terengah-engah ia menyeka keriingat yg mengucur dgn deras dikeniingnya, sementara Tangan kiiriinya bergerak menyiilang meliindungii buah dadanya darii Tatapan Jhonson, kedua kakiinya yg mulus merapat, tangan kanannya yg mungiil menutupii wiilayah selangkangannya darii tatapan Jhonson. Jhonson mengecup keniing Cindy dgn lembut, tangannya masiih belum puas merayapii lekuk liiku badan Cindy, berkalii-kalii tangan Jhonson meremas-remas lembut buah dada Cindy. Sementara mata Cindy terasa semakiin berat, rasa lelah bercampur dgn rasa mengantuk membuat mata siipiitnya terpejam rapat. Walaupun Cindy sudah tertiidur pulas Jhonson tetap asiik merayapii badan mulus Cindy.
************************
Keesokan pagiinya
Aqu membuka piintu kamar dan melangkah menuju dapur, wah kayanya Jhonson lagii masak deh.
“Eeehhh yg iitu buat Cindy….” Jhonson menyelamatkan potongan dagiing yg paliing besar.
“Giimana kemaren malem “Aqu menggoda Jhonson
“He he he” Jhonson cengengesan sembari menggaruk-garuk kepala.
Enggak berapa lama terdengar suara kamar terbuka, darii dalemnya muncul Cindy, wajahnya menatap Jhonson kemudian tertunduk malu, jalannya terliihat sedikit aneh , sedikiit mengangkang.
“Jhonn apa lu yakiin, semalam Nggak ada yg ketiinggalan waktu lu entotan sama Cindy ?”Aqu bertanya sembari tersenyum – senyum memandangii Cindy yg masuk ke kamar Veline.
“Haahh…!!! apanya yg ketiinggalan ?” Jhonson bengong menatapku.
“Tuh.. !!!! uler diselangkangan lu !!!, abiis jalan Cindy sampe ngangkang giitu Hua ha ha ha ha ha ha” Aqu tertawa Nggakak, jarii telunjukku menunjuk sesuatu diselangkangan Jhonson.
“Geloo siahhhhh….!!! HaHaHa…iitu siih gara-gara gua giiniiiin kemaren” Jhonson menyeliipkan jempolnya diatara jarii telunjuk dan jarii tengah.
“Makanya lu pangkas dulu tuh iisii kolor.. biar Nggak terlalu gede !! he he he” Aqu tertawa terpiingkal-piingkal.Gelora Biirahii
“Yeee, emangnya lu piikiir taneman apa ? ha ha ha.. uhuk uhukk” Jhonson tertawa Nggakak sampe terbatuk-batuk.
“Triimiin bagemana dgn sii kunyuk Parto..?” tanya Jhonson dgn wajah seriius.
“Dia bagianku Jhon… dialah awal darii segalanya, gara-gara Parto mereka bertiiga hampiir kehiilangan nyawa” aqu menjawab dgn nada dingiin.
Jhonson enggak beranii banyak tanya lagii meliihat ekspresii Triimiin yg dingiin. Sudah dua miinggu wajah Parto enggak keliihatan disekolahan eliite iitu, enggak ada seorangpun yg tahu dimana Parto berada sekarang. Pada saat jam iistiirahat Cindy, Nia dan Veline berkumpul disebuah sudut sekolahan iitu, dgn gugup Nia menunjukkan selembar surat pada kawan kawannya. Mereka bertiiga membaca iisii surat iitu dgn cemas….
Darahku mendidih menyaksiikan Cindy sembari menangiis, duduk dipiinggiiran kasur, sedangkan Veline menangiis dalem keadaan teriikat sedang disodomii oleh seseorang berbadan gemuk berlemak.
“Bangsattt!!” Aqu menerjang kedalem. Siigemuk terkejut dan melepaskan badan Veline. Terjadilah pertarungan sengiit didalem kamar, saliing pukul , saliing dorong, dan saliing menerjang. Bogem kananku melayg dalem gerakan yg enggak diduga oleh sii gemuk.
“Unnngghhhh… Huaakkkkk Bukkk Bukkkk.. Bukkkkk” beberapakalii bogemku menghantam wajah dan perutnya dgn telak.
“Gubrakkkkk…….” Siigemuk terjengkang,
“Uuuuhhh Hhhhhhh” Siigemuk hendak bangkiit akan tetapi badannya segera liimbung dan roboh kelantaii.
“Sialan.. cuiihhh!! gua masukiin lagii kepenjara lu!!!”siigemuk meludah kelantaii, ludahnya bercampur darah, ia mengancamku
“Bapak yg saya masukiin kepenjara!!, kerana Bapak sudah memperkosa mereka!!”
“Enak aja…. Mana buktiinya !!!”sii gemuk Nggak mau kalah
“Mereka korban dan saya saksiinya !!!”
“Anjiing lu…!!!” siigemuk memakiiku, dgn tangkas ia menyambar pakaian dinasnya dan melompat keluar kamar.
Aqu hendak mengejarnya, akan tetapi erangan Veline membuatku menahan dirii, dgn hatii-hatii aqu melepaskan iikatan ditangannya, terliihat memar dipergelangan Tangan Veline kerana iikatan yg terlalu kuat. Kududukkan badan Veline disebelah badan Cindy. Mereka berdua menangiis dalem pelukanku, enggak berapa lama Nia datang, ia tampak paniik sampe aqu menenangkannya, Nia membantu memandikan kedua sahabatnya yg masiih shock, sesudah diperkosa dgn brutal dan liar oleh siigemuk, selama berharii-harii Veline dan Cindy berdiam dirii. Setiap harii aqu hanya dapat menghela nafas panjang, aqu mengertii bagemana perasaan mereka , berbagaii cara sudah aqu laqukan untuk menghiibur mereka berdua, akan tetapi tampaknya enggak ada satupun yg berhasiil.
“Cindy.. Velineee, aqu mandi dulu ya…”Nia berusaha memecah keheniingan. disore harii iitu, Cindy dan Veline hanya mengangguk lemah.
Enggak berapa lama terdengar suara bunyii shower darii kamar mandi, aqu menelan ludah membaygkan Nia yg sedang mandi, sedikit lama barulah Nia keluar darii kamar mandi, uh Nia hanya mengenakan selembar handuk untuk membalut badannya , tangan Nia menjiinjiing pakaian dan baju dalemnya.
“Awww…Bluggg…. “badan Nia terpeleset, pakaian dan baju dalemnya terlempar keudara.
“Auhhhhhhh……glekk Heuhhh.!!!” wajahku tertutup sesuatu , tanpa terduga celana dalem Nia terlempar kewajahku sedangkan Bh Nia tersangkut dileherku.
Cindy dan Veline memandangiiku yg masiih tergagap-gagap terkena serangan celana dalem dan BH Nia, sebentar kemudian mereka menatap Nia yg terjatuh dalem posiisii sedikiit mengangkang , mendadak mereka berdua tertawa lepas tanpa beban.
“Makanya atii-atii kalo jalan… he he he” Veline dan Cindy menghampiirii Nia dan membantu sahabatnya berdirii, mood Cindy dan Veline mulaii kembalii sepertii biasanya.
“Aduh.. duh sakiit niihhh…” Nia mengusap-ngusap piingulnya.
**************************
Tengah Malam.
Aqu mengecupii keniing ketiiga wanitaku yg tertiidur pulas sesesudah kuhantarkan mereka kelautan biirahii yg panas dan bergejolak,perlahan-lahan aqu bangkiit darii kasur, Kuposisikan sebuah surat diatas meja belajar yg ada didalem kamar, dgn mengendap-ngendap aqu keluar darii dalem kamar dan kututupkan piintu kamar iitu.
“Cindy… Veline… Nia… mang Triimiin pergii dulu…mungkiin sedikit lama hhhh” aqu menghela nafas panjang sembari memandangii rumah mewah iitu darii luar.
Harii iitu sudah genap semiinggu aqu meniinggalkan rumah Veline ,Aqu menceritakan pemerkosaan yg dilaqukan oleh siigemuk terhadap Veline dan Cindy kepada Jhonson
“Mereka… enggak terluka bukan ?” Jhonson mendadak bertanya, ia tampak kuatiir dgn ketiiga wanitaku, terutama Cindy.
“Untungnya Enggak… Hhhh” Aqu menghela nafas panjang.
“Aqu riindu pada mereka Jhon…”Aqu tertunduk lesu.
“Emmmm, kalo giitu besok malam , kiita mengunjungii mereka !!! “Jhonson tampak bersemangat.
Jhonson tersenyum senang sewaktu aqu mengangguk, ia menghampiirii badan seorang lakii-lakii bernama Doktor iijon kemudian
“Plakkk… bukkk bukkkk haduhhhh ampppphunnnn… amphuuuunnnn” Doktor iijon kesakiitan sewaktu Jhonson menjambak rambutnya.
“Sialannnn…!! Enak aja lu maen perkosa…!! Mau Gua penggal tuh iisii kolor…!!! Hahhh?!!!” Jhonson membentak.
Nafasnya turun naiik kerana esmosii… ehhhh Emosii maksudnya… he he he h ^ ^.
Beberapa orang yg teriikat menjadi sasaran empuk , digampar, dijambak, ditonjok oleh Jhonson.
Malam Sabtu.. waktunya
“Apel dan nempel..”
Jhonson menghentiikan kendaraan tuanya, sekarang kurang lebiih jam 7 malam, Aqu turun darii kendaraan, Jhonson mengiikutiiku darii belakang.
“Triimiin…!! Koqq rumahnya gelappp !!!!” Jhonson berbiicara dgn nada seriius”Ehhhh !!! aqu memandangii rumah Veline yg megah, gelap tanpa penerangan, keniingku berkerut
“Mana kunciinya !!! cepattt…..!!!”Jhonson tampak kuatiir
Aqu buru – buru mengeluarkan kuncii rumah darii saqu-ku
“Siinii…!!” Jhonson menambar kuncii yg baru kukeluarkan darii saqu celanaqu.Dgn terburu-buru aqu mengiikutii langkah-langkah Jhonson.
“Cliikkkkkk”bunyii suara lobang kuncii.
Jhonson menerjang melompat masuk kedalem.
“Buk…bukkkkk…. Whadowwww… Dhuengggggggg…!! Gdombranggg!!” Jhonson menjeriit kesakiitan.
Aqu buru-buru menyalakan lampu , dannn… Upsssss !!!!!!
Jhonson yg berbadan besar tengah ditiindih oleh ketiiga wanitaku, Cindy memegang Teflon, Nia memegang katel keciil, sedangkan Veline memegang tutup paniic. Tangan Jhonson berusaha meliindungii wajahnya sewaktu sebuah Teflon ditangan Cindy melesat dgn cepat akan tetapi terlambat..!!!
“Bposisikkkk…. Whadowwwwww”, Jhonson Sahabatku terkapar sembari memegangii kepalanya.
“Ehhhh… Nia.. Cindy…. Veline… jangan..!! dia kawan mang Triimiin…”Aqu berusaha meredakan pertempuran sengiit didepanku. Gerakan Cindy , Nia dan Veline mendadak berhentii sewaktu mendengar suaraqu.
“Manggg Triimiin….” Mereka bertiiga berhamburan , memeluk badanku.
Aqu menciiumii mereka bertiiga, berbagaii pertanyaan terlontar darii biibiir mungiil ketiiga wanitaku.
“Sebentar….” Aqu tersenyum – senyum, menghampiirii Jhonson Sahabatku terkapar dilantaii, ada benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Aduhh… aduhhhh ….”Jhonson memegangii kepalanya, Aqu memapahnya agar duduk diatas sofa.
Ketiiga wanitaku tampak serba salah, Cindy beriiniisiatiif mengambiil kotak P3K,
“IInii manggg….” Cindy menunduk sembari memberiikan obat gosok, wajahnya enggak beranii menatap Jhonson, apalagii meliihat telur angsa hasiil karyanya dijiidat Jhonson. Jam dinding menunjukkan pukul 7.15 malam, sewaktu aqu selesaii mengobatii Jhonson
“Jhonn… lu tiidur dikamar gua aja ya…tuhh dibelakang….”
“IIya… gua tiiduran dulu…. Pusiing niihhh” Jhonson Bangkiit darii duduknya.
Aqu tersenyum ,sesudah Jhonson berlalu enggak berapa lama ketiiga wanitaku menariik-nariik tanganku kedalem kamar, terjadilah peperangan hebat didalem kamar, sampe akhiirnya kamii berempat tertiidur kecapaian.
“Manggg…. Manggg Triimiin….” Aqu membuka mataqu , rupanya Cindy membangunkanku.
“kenapa maniiss… Mmmhhh…”Aqu memeluk badannya yg masiih telanjang.
“Manggg…temeniin yuk.. Cindy mau piipiisss Taquttt….” wajah Cindy tampak iimut, lucu banget deh.
Aqu bangkiit dan tersenyum, dgn terburu-buru Cindy membalutkan kaiin tiipiis miiriip kiimono dibadannya. Cindy memegangii tanganku erat-erat, sewaktu kamii melewatii kamar tempat Jhonson beriisiitiirahat, sepertiinya Cindy taqut kerana merasa bersalah pada Jhonson, sesudah selesaii buang aiir keciil Cindy memiinta diantar ke dapur , haus katanya. Aqu dan Cindy kembalii menuju kamar Veline, langkah kamii berhentii , aqu dan Cindy saliing berpandangan, ada sesosok badan hiitam, tiinggii besar dan gemuk berlemak sedang asiik mengiintiip darii lobang piintu.
“Ssstt…. Pelan-pelan” biisiikku sembari menempelkan jarii telunjuk dibiibiir, Cindy mengangguk , kemudian dgn perlahan-lahan kamii melangkah mendekatii seseorang yg sedang asiik mengiintiip Veline dan Nia yg masiih tiidur telanjang bulat diatas kasur.
“Dharrrrr…….. “ Aqu berteriak keras-keras sembari menampar bokongnya orang iitu.
“Dukkkkkkkk!! Wadowww…mampuss!!!” sakiing terkejutnya Jhonson menyeruduk piintu kamar.
“Ha ha ha ha ha….” Aqu terbahak-bahak meliihatnya mengusap-ngusap telur angsa dikepalanya,
“Aduhhh… uhhhh Biiyunggggg…. Tega amat lu…”
Jhonson duduk pasrah diatas lantaii sembari meriingiis.
Cindy enggak kuasa menahan tawanya, suara merdunya bagaiikan obat ajaiib membuat Jhonson melupakan rasa sakiit dikepalanya.
“Ngapaiin lu Jhonnnn….” Aqu tersenyum cengengesan.Gelora Biirahii
“Eeeeehhh iiniiiiiiii… iituuuu…. Mmmmhhh maksudku… yaaaa begiituuu… Nggakkk… ngapa-ngapaiin koqqq” Jhonson menceracau gugup kerana ketahuan mengiintiip, Jhonson menatap Cindy yg masiih tertawa-tawa keciil, wajahnya benar-benar memelas miinta dikasiihanii.
“Cindy kamu temeniin Jhonson ya…” Aqu berbiisiik diteliinga Cindy.
“Enggak ahhhh… Cindy taquttt mangggg” Cindy menariik leherku dan berbiisiik diteliiNggaqu.
Aqu berlalu menuju piintu kamar, Cindy hendak mengiikutiiku akan tetapi aqu buru-buru menutup dan menguncii piintu kamar darii dalem.
“Tok.., Tokkk…, Tokkk, Manggg… manggg Triimiin.. buka mangggg” Cindy mengetuk-ngetuk piintu kamar.
Jhonson menghampiirii Cindy, tangannya menepuk perlahan bahu Cindy, Cindy membaliikkan badannya. Jantung Jhonson seakan-akan berhentii berdetak , wajah yg cantiik, cute, badan yg mungiil, berdirii ketaqutan dihadapannya.
“Nama kamu Cindy ya…? “Jhonson bertanya dgn lembut
Cindy mengangguk, siikap Jhonson yg lembut membuat hatii Cindy sedikiit tenang. Tangan Jhonson menggenggam tangan Cindy yg mungiil, ditariik tangan wanita iitu agar mengiikutiinya.jiika digambarkan mereka berdua bagaiikan “Seekor Goriila berbadan tiinggii besar dan gemuk berwajah buruk tengah bergandgn tangan dgn seorang wanita cantiik berbadan mungiil”
Jhonson menutup piintu kamar iitu, sesudah menyalakan lampu kamar, Jhonson menghampiirii Cindy, wanita iitu mundur kesudut kamar sampe punggungnya tertahan ditembok, Wajah Jhonson yg rusak berat membuat Cindy semakiin ketaqutan.
“Maaff..Mang Jhonson…,Nggak sengaja…”tiiba-tiiba Cindy memiinta maaf, sembari teriisak-iisak.
“Lhoo…malah nangiiss ? koq miinta maaff…? Oooo.. iinii ya ?”Jhonson menunjuk benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Mang Jhonson jadi punya telur..niih. gara-gara ditabok ama Teflon he he he” Jhonson sengaja bergurau agar Cindy enggak terlalu tegang.
Cindy teriisak akan tetapi juga enggak sanggup menahan tawanya, mengiingat kejadian tadi sewaktu Jhonson menyeruduk piintu kamar. Dgn lembut Jhonson menyeka aiir mata Cindy, tangan mungiil Cindy menahan wajah Jhonson yg mendekatii wajahnya. Kedua tangan Jhonson meraiih piinggang Cindy yg rampiing, tangan Jhonson menariik lepas iikatan siimpul dipiinggang Cindy.
Beberapa kalii tangan Jhonson bergerak menyiibakkan kaiin tiipiis miiriip kiimono dibadan Cindy, sekarang Cindy berdirii mematung, telanjang bulat disudut ruangan, ia terkesiima sewaktu Jhonson dgn beranii menelanjangiinya.
Cindy memejamkan matanya sewaktu wajah Jhonson mendekatii wajahnya dan
“Mmmmhhh Mhhhhh…….” biibiir mungiil Cindy tersumpal berkalii-kalii oleh biibiir Jhonson yg semakiin raqus, mengecup-ngecup biibiir Cindy. Cindy mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson.
Jhonson menariik badan Cindy kekasur, didudukkannya badan mungiil Cindy dipiinggiiran kasur, Tangan Jhonson bergerak melepaskan pakaiannya.
“Wuaaaahhhhh..?! apaan tuhh… mampus aqu..!!”jeriit Cindy dalem Hatii, Cindy melotot tercekat meliihat kemaluan Jhonson.
Sebuah kemaluan Hiitam besar dihiasii urat-urat bertonjolan, , yg membuat Cindy meriinding ngerii ,Bulataan dan panjangnya gagang kemaluan Jhonson lebiih gemuk besar dan panjang darii Triimiin Anwar, besar kepala kemaluan Jhonson hampiir miiriip sepertii bola kastii, belum lagii gagang kemaluannya yg panjang dan tampak kokoh, esexeseks.com Cindy mendadak teriingat siitus-siitus iinterracial yg seriing dibukanya di iinternet, Jhonson tersenyum , lelakii berdarah IIrian – arab iitu sekarang bersujud dihadapan Cindy, Cindy meriinding memandangii Pemukul kastii diselangkangan Jhonson. Mata Jhonson melotot meliihat buah dada Cindy, bulatan buah dada yg iindah dihiasii oleh ujung pentil susu berwarna merah jambu. Tangan Jhonson meremas-remas buah piinggul Cindy, Tangannya mengelus-ngelus paha Cindy yg halus mulus. Mulut Jhonson mulaii mendekatii ujung pentil Susu Cindy, liidahnya terjulur keluar.
“IIhhhhhh…. “ Cindy kegelian sewaktu liidah Jhonson dgn begiitu ahlii mengeliitiikii puttiing susunya, Cindy mendorong kepala Jhonson.
“Ahh Manggg Jhonson….” Cindy meriintiih liiriih sewaktu Jhonson menggusur badan mungiilnya sembari menekan Bahu wanita iitu agar tiidur terlentang diatas kasur.
Jhonson berbariing disiisii kanan Cindy, biibiirnya mengecup-ngecup sekiitar leher dan buah dada Cindy. Riintiihan-riintiihan liiriih terdengar darii biibiir mungiil Cindy bagaiikan sedang menyanyiikan sebuah lagu yg enak terdengar.
Sekarang Jhonson mulaii meneduhii badan Cindy, badan mungiil Cindy tertutup oleh badan Jhonson yg gemuk dan besar diatasnya. Jhonson menatap wajah Cindy, Jhonson tersenyum meresapii kecantiikan Cindy, Tangannya membelaii-belaii kepala Cindy dan mengusap-ngusap piipii Cindy. Jhonson semakiin mendekatkan wajahnya ke wajah Cindy.
“Hmmmm Mmmmmmhhh” Jhonson dgn raqusnya mengulum dan mengemut-ngemut biibiir Cindy, untuk beberapa saat Cindy masiih diam dan pasrah.
Jantung Jhonson berdetak-detak kencang sewaktu Cindy mulaii beranii membalas kulumannya, biibiir mereka bertaut dgn rapat, suara berkeciipak terdengar berkalii-kalii
“ckk Ckkk.. Ckkkk MMm Ckkkkkkk”
Tangan Jhonson menyiibakkan kedua paha Cindy agar wanita iitu mengangkang, dgn ragu-ragu Cindy berusaha mengangkangkan kedua kakiinya lebar-lebar. Badan Jhonson terus berkutat berusaha mencelupkan kepala kemaluannya yg terlalu besar bagii lobang Kemaluan Cindy yg sempiit dan seret, sampe akhiirnya
“Ha akkhhh Ufffhhhh….” Cindy menahan piinggul Jhonson sewaktu merasakan sesuatu yg besar menekan memaksa hendak melesat memasukii lobang Kemaluannya, tangan mungiil Cindy berusaha mendorong badan “Jhonson Sii Goriila berwajah buruk”
“Akknnnnnhhhh.. Ohhhhh besar amat MM MAnggg MmMMMMMHHH”
“AAAAAA jangan dipaksa manggg , Nggakk… NGGAKKKK MUATTT.. C..BU…TTTT !! CABUTTT mangggg !!!Aduhhhhhh Ngiilu HaaaUHHHHHHH !! WHOAWWW!!! “
Cindy enggak sanggup menahan kepala kemaluan Jhonson, yg seakan-akan hendak membelah diriinya.
“WHAAWWWHH” Satu teriakan Panjang Cindy kembalii terdengar sewaktu Jhonson dgn paksa menjejalkan kepala kemaluannya kelobang kemaluan wanita iitu, kepala Cindy terkulaii kesebelah kiirii, nafasnya yg terengah-engah membuat buah dadanya bergerak dalem iirama yg membangkiitkan biirahii Jhonson. Jhonson tersenyum, usahanya membuahkan hasiil, kepala kemaluannya sekarang tenggelam kedalem biibiir kemaluan wanita iitu yg mungiil, Jantung Jhonson berdetak kencang merasakan Hiimpiitan biibiir kemaluan Cindy dileher kemaluannya. Badan Cindy sampe melentiing-lentiing dibawah tiindihan badan Jhonson, erangan demii erangan terdengar darii biibiir mungiil Cindy, sewaktu Jhonson kembalii menjejal-jejalkan kemaluannya, Cindy tambah menggeliat-geliat enggak karuan.
Riintiihan-riintiihan keras diiiriingii jeriitan keciil Cindy terdengar sampe keluar kamar. Wajah Cindy tampak semakiin cantiik dan sensual, biibiirnya yg mungiil sedikiit terbuka sewaktu Jhonson berusaha menjebloskan Gagang kemaluannya semakiin dalem. Jhonson bertambah nafsu, beberapa kalii badan bagian bawahnya berkutat dgn kuat, sehiingga gagang kemaluannya terbenam semakiin dalem. Wajah Cindy bersemu merah, berkalii-kalii Cindy meriingiis sewaktu Jhonson menusukkan kemaluannya kuat-kuat. Jhonson tersenyum, merasakan kemaluannya sekarang terbenam sampe mentok kedalem Kemaluan Cindy, denyutan-denyutan kuat serasa meremas-remas Gagang kemaluannya.
“Ahhhh…aahh!” Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya sewaktu Jhonson mulaii memacu kemaluannya dgn kuat dan kencang, maju mundur, menggasak lobang kemaluan wanita iitu.
Kedua tangan Cindy terentang kesampiing meremas – remas sepreii, sekalii lagii jeriitan panjang Cindy terdengar keras disertaii rengekan-rengekan yg terdengar menggaiirahkan diteliinga Jhonson.
“Aaaa. Owww… Crrrrrr Crrrrrrrrrr…Henngkkk… Ahhhhhh” Badan Cindy melentiing kemudian menggelepar-gelepar, Jhonson tersenyum merasakan caiiran-caiiran Hangat mengguyur kemaluannya, sembari tersenyum Jhonson menusukkan gagang kemaluannya dalem-dalem, seakan akan iingiin semakiin menenggelamkan Cindy kedalem lautan biirahii. Untuk beberapa saat Jhonson membiarkan Cindy meresapii keniikmatan yg baru diraiihnya. Tangan Jhonson mencengkram buah bokong Cindy. Tanpa melepaskan badan Cindy, Jhonson merubah posiisii, Jhonson duduk mengangkang sedangkan Cindy mendudukii kemaluan Jhonson, Cindy mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson, sesekalii nafasnya tertahan merasakan gagang kemaluan Jhonson semakiin dalem merojok lobang kemaluannya. Jhonson menciiumii leher Cindy dgn lembut, dijiilatiinya leher jenjang wanita iitu. Berkalii-kalii tangan Jhonson meremas buah bokong Cindy yg bulat dan padat. Pada Saat nafsu Jhonson sedang memuncak ditiingkat yg paliing tiinggii tiiba-tiiba…
“Bposisikk… Wadowwww….” Jhonson kesakiitan sewaktu Cindy mendadak menjiitak jiidatnya, hatii Cindy masiih kesal sewaktu Jhonson memaksa memasukkan kemaluannya yg besar dan panjang , akan tetapi Jhonson malah tersenyum-senyum cengengesan kedua matanya sengaja dijuliingkan menggoda Cindy.Gelora Biirahii
“He he he…he… “ Entah kenapa Cindy enggak sanggup menahan tawanya , sewaktu Jhonson yg cengengesan menjuliingkan mata sembari mengusap-ngusap benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya , merasa diberii angiin, ciiuman-ciiuman Jhonson yg kasar kembalii mendarat dipiipii, biibiir dan dileher Cindy. Sedikiit demii sedikiit Cindy mulaii terbiasa meneriima kehadiran kemaluan Jhonson yg besar dilobang kemaluannya yg mungiil dan seret, liidah Cindy terjulur keluar akan tetapi sewaktu Jhonson hendak menghiisap liidah yg terjulur iitu, Cindy menariik mundur kepalanya, Cindy menciibiirkan biibiirnya, kemudian Cindy mengusap keriingat didahiinya, keriingat bercucuran dibadannya yg mungiil. Dgn gemas Jhonson menyergap dan mengulum biibiir Cindy sekarang terjadilah perang liidah yg sesungguhnya, liidah Ronii dan liidah Cindy saliing terjulur dan saliing mengaiit, Jhonson tampak asiik menghiisapii liidah Cindy.
“Ckkk CKkkkkk CCkkk” suara iitu terdengar semakiin keras, seiiriing semakiin serunya pertarungan liidah Jhonson dan Cindy. Sekarang piinggul Cindy mulaii bergerak naiik turun diatas badan Jhonson, kedua tangan Jhonson membantu menaiik turunkan piinggul Cindy, Jhonson terbuaii oleh liiukan-liiukan badan Cindy yg begiitu mempesona, iindah, gemulaii, bahkan kadang-kadang berubah liar dan biinal. Entah berapa lama terjadi pertarungan antara wanita mungiil melawan Jhonson yg gemuk dan besar didalem kamar iitu, yg pastii Cindy kembalii mengejang , Cindy mengiigiil sewaktu merasakan sebuah ledakan keniikmatan tiiba-tiiba disusul oleh ledakan keniikmatan yg datang bertubii-tubii.
Jhonson merem melek keenakan, terlalu enak malah…..sewaktu kemaluan Cindy meremas-remas dgn kuat gagang kemaluannnya. Cindy memandangii Jhonson, matanya tampak sayu , wanita iitu memejamkan matanya sewaktu Jhonson mengecup keniingnya dgn lembut. Berkalii-kalii Jhonson mengantarkan Cindy ke gerbang keniikmatan , wanita iitu kembalii terkulaii lemas, badannya mengiigiil sewaktu merasakan Caiiran keniikmatan iitu mendadak muncrat tanpa dapat ditahan, tenaganya seakan-akan dikuras sesudah, Jhonson meleletkan liidahnya sewaktu merasakan caiiran hangat iitu kembalii mengguyur kemaluannya, kemaluan Cindy seakan-akan sedang meremas-remas kemaluan Jhonson dgn kuat. Sesudah berusaha menguasaii dirii kerana remasan-remasan kemaluan Cindy, Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang kemaluan wanita iitu. Cindy memandangii Jhonson dgn tatapan mata penuh seliidik, sepertiinya Jhonson belum terpuaskan, kemaluannya masiih berdirii dgn gagah.
“Luar biasa…. Cantiikk… mulussss…. Dannn ahhhhh ck ck ck…” Jhonson dgn leluasa meniikmatii kecantiikan dan lekuk liiku badan Cindy yg terlentang pasrah,Jhonson menelan ludah menatap selangkangan Cindy, lobang kemaluan Cindy sedikit memar kemerahan.
Jhonson duduk mengangkang, ditekannya kepala Cindy keselangkangannya. Mulut Cindy mencoba menelan kepala kemaluan Jhonson, biibiirnya yg mungiil tampak kesuliitan sewaktu hendak memasukkan kepala kemaluan Jhonson, mata Jhonson terpejam-pejam merasakan emutan-emutan Cindy yg memuaskan, Tangan Jhonson dgn lembut membelaii-belaii kepala siiWanita yg sedang mengemut-ngemut kepala kemaluannya, Cindy mengecup-ngecup Gagang kemaluan Jhonson, liidah wanita iitu terjulur keluar dan mengulas-ngulas buah peliir Jhonson
Jhonson mengambiil Baby Oiil dan melumasii gagang kemaluannya sehiingga benda iitu sekarang terliihat liiciin dan mengkiilat. Jhonson membaliikkan badan Cindy, dibelaii-belaiinya punggung Cindy kemudian badan Jhonson mulaii meniindih badan Cindy, sembari menggesek-gesekkan gagang kemaluannya ke sela-sela bokong Cindy yg terasa halus dan lembut,
“Heeehhh.. Nggghhhhhhhhhh…..” Cindy mengeliat, ia berusaha menahan beban badan Jhonson,sewaktu badan Jhonson yg berbulu lebat meniimpa badan mungiil Cindy, Cindy merasakan badannya sepertii melesak kedalem kasur empuk iitu, kedua Tangan Jhonson menyeliinap darii belakang meremas – remas kedua buah dada Cindy.
Cindy merengek manja sewaktu Jhonson mengiigiit-giigiit lembut lehernya, diciiumiinya daerah dibelakang teliinga Cindy sembari berbiisiik lembut
“Cindy…kamu mulus, cantiik sekalii..he he he”
Ciiuman-ciiuman dan jiilatan-jiilatan Jhonson yg liar mulaii menjelajahii, punggung Cindy, perlahan-lahan ciiumannya semakiin turun, diendus-endusnya belahan bokong Cindy dan dgn kasar dijiilatiinya sela-sela bokong diantara dua buah bokong Cindy yg empuk dan bulat. Jhonson mengambiil posiisii mengangkangii buah bokong Cindy yg halus, kepala kemaluannya yg sudah dilumasii baby oiil dijejal-jejalkan kesela-sela bokong Cindy, ditekannya kuat-kuat gagang kemaluannya berusaha menjebol lobang anus Cindy, berkalii-kalii Jhonson terus menyentak-nyentakkan kemaluannya kuat – kuat sampe suatu sewaktu..
“Hegggkkkkkk…….?!” Nafas Cindy tertahan, matanya melotot kemudian terpejam sewaktu merasakan hantaman kuat dilobang anusnya, kepala kemaluan Jhonson mejebol lobang anusnya dgn kasar.
“Emmmhhh Hkkk Hkkkkkk… Awwwww” Cindy teriisak-iisak, badannya menggeliat-geliat enggak karuan , Cindy merasakan lobang anusnya semakiin melar dan melebar, ada rasa periih kerana gesekan gagang kemaluan Jhonson yg semakiin dalem memasukii diriinya.
Jhonson tersenyum , diusap-usapnya buah bokong Cindy yg kenyal dan lembut, sembari memegangii piinggul Cindy, Jhonson semakiin mendesakkan gagang kemaluannya sedalem-dalemnya kedalem lobang anus wanita iitu.
“Shhhh Owwww Oww…aduhhh perriih mangg, ngiiluuu… Hkk Khhhh” Cindy merasakan liinu pada lobang anusnya, iisak tangiisnya semakiin keras terdengar, Jhonson mengusap-ngusap Cindy membujuk supaya Cindy enggak menangiis.
“Sudahhh manggg dicabutt aja…sakiitt aduhh Ahhh Awwww….”Cindy berusaha menelepaskan diriinya darii tiindihan Jhonson
Jhonson menekan punggung Cindy kuat-kuat, tangan Kanannya mencengkram piinggul Cindy kuat-kuat, Sesudah beberapa lama berusaha melepaskan dirii Cindy akhiirnya menyerah, ia kecapaian ,benar-benar suliit melepaskan dirii darii cengkraman Jhonson yg kuat dgn segudang tenaga yg enggak pernah sesudah meniikmatii badan mungiilnya. Tangan Jhonson membelaii-belaii kepala Cindy, ia tersenyum, Cindy sekarang menyerah total pada kekuasaannya. Tangan Jhonson kembalii menyeliinap darii belakang, memeliintiir-meliintiir puttiing Susu Cindy, diremas-remasnya dgn lembut buah dada Cindy.
Perlahan-lahan Jhonson mendaratkan badannya meniindih Badan Cindy yg mulus , Seiiriing dgn semakiin tenggelamnya gagang kemaluan Jhonson kedalem Anus Cindy, Badan Jhonson semakiin rapat meneduhii badan mulus wanita iitu dan akhiirnya badan Jhonson dgn sempurna meniindih badan mungiil dibawahnya yg terengah-engah menahan kemaluan Jhonson yg mengaiit lobang anusnya dgn sempurna darii belakang belum Lagii menahan berat badan Jhonson yg dgn asiik terus menekan-nekan badan mungiil dibawahnya.
Jhonson mulaii menariik gagang kemaluannya kemudian dgn kasar disentakkannya kembalii memasukii lobang anus Cindy, wanita iitu berkalii-kalii meriingiis merasakan kemaluan Jhonson memaksa memasukii diriinya. Badan Cindy terasa halus sewaktu bergesekan dgn badan Jhonson yg berbulu lebat, Jhonson semakiin seriing menggesek-gesekkan badannya merasakan kemulusan badan Cindy. Badan wanita iitu terliihat tertekan-tekan dgn kuat dibawah tiindihan badan Jhonson yg besarnya sangat enggak seiimbang dgn badan mungiil Cindy yg halus mulus, Jhonson menggeram dan kemudian
“ARggghh…uuuhh keluar niih!!” Jhonson meraung, kedua tangannya membeliit badan Cindy seakan-akan hendak meluluh – lantakkan badan mungiil wanita iitu.
Sesudah beberapa saat barulah Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang anus Cindy
“Plopppp…..” bunyii keras iitu terdengar nyariing sewaktu Jhonson membetot ujung kemaluannya keluar darii lobang anus Cindy. Jhonson tersenyum puas sembari memandangii Cindy, wanita iitu membaliikkan badannya,dgn terengah-engah ia menyeka keriingat yg mengucur dgn deras dikeniingnya, sementara Tangan kiiriinya bergerak menyiilang meliindungii buah dadanya darii Tatapan Jhonson, kedua kakiinya yg mulus merapat, tangan kanannya yg mungiil menutupii wiilayah selangkangannya darii tatapan Jhonson. Jhonson mengecup keniing Cindy dgn lembut, tangannya masiih belum puas merayapii lekuk liiku badan Cindy, berkalii-kalii tangan Jhonson meremas-remas lembut buah dada Cindy. Sementara mata Cindy terasa semakiin berat, rasa lelah bercampur dgn rasa mengantuk membuat mata siipiitnya terpejam rapat. Walaupun Cindy sudah tertiidur pulas Jhonson tetap asiik merayapii badan mulus Cindy.
************************
Keesokan pagiinya
Aqu membuka piintu kamar dan melangkah menuju dapur, wah kayanya Jhonson lagii masak deh.
“Eeehhh yg iitu buat Cindy….” Jhonson menyelamatkan potongan dagiing yg paliing besar.
“Giimana kemaren malem “Aqu menggoda Jhonson
“He he he” Jhonson cengengesan sembari menggaruk-garuk kepala.
Enggak berapa lama terdengar suara kamar terbuka, darii dalemnya muncul Cindy, wajahnya menatap Jhonson kemudian tertunduk malu, jalannya terliihat sedikit aneh , sedikiit mengangkang.
“Jhonn apa lu yakiin, semalam Nggak ada yg ketiinggalan waktu lu entotan sama Cindy ?”Aqu bertanya sembari tersenyum – senyum memandangii Cindy yg masuk ke kamar Veline.
“Haahh…!!! apanya yg ketiinggalan ?” Jhonson bengong menatapku.
“Tuh.. !!!! uler diselangkangan lu !!!, abiis jalan Cindy sampe ngangkang giitu Hua ha ha ha ha ha ha” Aqu tertawa Nggakak, jarii telunjukku menunjuk sesuatu diselangkangan Jhonson.
“Geloo siahhhhh….!!! HaHaHa…iitu siih gara-gara gua giiniiiin kemaren” Jhonson menyeliipkan jempolnya diatara jarii telunjuk dan jarii tengah.
“Makanya lu pangkas dulu tuh iisii kolor.. biar Nggak terlalu gede !! he he he” Aqu tertawa terpiingkal-piingkal.Gelora Biirahii
“Yeee, emangnya lu piikiir taneman apa ? ha ha ha.. uhuk uhukk” Jhonson tertawa Nggakak sampe terbatuk-batuk.
“Triimiin bagemana dgn sii kunyuk Parto..?” tanya Jhonson dgn wajah seriius.
“Dia bagianku Jhon… dialah awal darii segalanya, gara-gara Parto mereka bertiiga hampiir kehiilangan nyawa” aqu menjawab dgn nada dingiin.
Jhonson enggak beranii banyak tanya lagii meliihat ekspresii Triimiin yg dingiin. Sudah dua miinggu wajah Parto enggak keliihatan disekolahan eliite iitu, enggak ada seorangpun yg tahu dimana Parto berada sekarang. Pada saat jam iistiirahat Cindy, Nia dan Veline berkumpul disebuah sudut sekolahan iitu, dgn gugup Nia menunjukkan selembar surat pada kawan kawannya. Mereka bertiiga membaca iisii surat iitu dgn cemas….
Posted by : Miracle Tan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.